kumaha aink

Memandang jauh ke depan

Senin, 27 Mei 2013

Makalah Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam 1  

BAB I
Kedudukan Shalat 
1.1.Perintah Shalat
Dalam perjalanan Isra' Mi'raj, setelah melampaui Masjidil Aqsha 1, Nabi langsung diangkat naik sampai ke langit tujuh, lalu Sidratul Muntaha 2 dan Baitul Ma’mur 3. Imam Al-Bukhari meriwayatkan, pada saat peristiwa Mi’raj, Nabi
Muhammad SAW berada di Baitul Ma’mur, Allah SWT mewajibkannya beserta
umat Islam yang dipimpinnya untuk mengerjakan shalat lima puluh kali sehari-
semalam. 
 Nabi Muhammad menerima begitu saja dan langsung bergegas. Namun
Nabi Musa AS memperingatkan, umat Muhammad tidak akan kuat dengan lima
puluh waktu itu. ” Aku telah belajar dari pengalaman umat manusia sebelum
kamu. Aku pernah mengurusi Bani Israil yang sangat rumit. Kembalilah kepada
Tuhanmu dan mitalah keringanan untuk umatmu .”
Nabi Muhammad kembali menghadap Sang Rabb, meminta keringanan
dan ternyata dikabulkan. Tidak lagi lima puluh waktu, tapi sepuluh waktu saja.
Nabi Muhammad pun bergegas. Namun Nabi Musa tetap tidak yakin umat
Muhammad mampu melakukan shalat sepuluh waktu itu. ” Mintalah lagi
keringanan.” Nabi kembali dan akhirnya memperoleh keringanan, menjadi hanya
lima waktu saja.

Sebenarnya Nabi Musa masih berkeberatan dengan lima waktu itu dan
menyuruh Nabi Muhammad untuk kembali meminta keringanan. Namun Nabi
                                                1 Dalam bahasa Indonesia “masjid terjauh” 2 Sidratul Muntaha digambarkan sebagai Pohon Bidara yang sangat besar, tumbuh mulai Langit Keenam hingga Langit Ketujuh. Dedaunannya sebesar telinga gajah dan buah- buahannya seperti bejana batu. 
Pendidikan Agama Islam 2 
Muhammad tidak berani. “ Aku sudah meminta keringanan kepada Tuhanku,
sampai aku malu.Kini aku sudah ridha dan pasrah .”
Nabi Muhammad memang mengakui bahwa pendapat Nabi Musa AS itu
benar adanya. Lima kali shalat sehari semalam itu masih memberatkan. Namun
lima waktu itu bukankah sudah merupakan bentuk keringanan?! Demikianlah. 
  Shalat telah diwajibkan bagi Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya
sejak diturunkannya firman Allah pada awal kenabian, 
                                                                                      ُ زﱠمﱢل ُمْاالَھُيَاأَ .ي ً ليلاَ ﱠ ق لاِ َ لإْيَاللِمُ ق
Hai orang yang berselimut (Muhammad),),bangunlah (untuk sembahyang) di
malam hari, kecuali sedikit (daripadanya) ... (QS. Al-Muzzammil, 73:1-19) 
  Ini adalah petunjuk bahwa Rasulullah dan para pengikutnya yang baru
berjumlah sedikit kala itu memiliki kewajiban untuk bangun pada tengah malam
untuk menjalankan kewajiban. Menurut Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, al-Hasan,
Qatadah, dan ulama salaf lainnya, kewajiban shalat malam dihapuskan setelah
ayat ke 20 atau ayat terakhir dari surat al-Muzammil ini diturunkan oleh Allah
SWT. 
 َ كَعَ مَينِ الﱠذ َ مﱢن ٌةَفِائَطَ وُهَثُلُثَ وُهَفْصِنَ وِلْ اللﱠي ِيَثُلُن ثِى مَنْدَ أُومُقَ تَ نﱠك َ أُمَلْعَ يَ بﱠك َ نﱠ ر ُِﷲﱠ إ َ  وَمِلَ عَارَ النﱠھ َ وَلْ اللﱠي ُ دﱢر َقُ ي وُرَآخَى وَضْ م مﱠر ُنكِ مُونُكَيَن سَ أَمِلَ عِآنْرُقْ الَنِ مَ سﱠر َيَا تَوا مُؤَرْاقَ فْمُكْيَلَ عَابَتَ فُوهُصْحُ ن لﱠن ت َي أِ فَونُبِرْضَ يَ ن ِ ﱠ ﷲِلْضَن فِ مَونُغَتْبَ يِضْرَ ْ الأ
  Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri
(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau
sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama
kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa
kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia
memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu)
Pendidikan Agama Islam 3 
dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang
yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian
karunia Allah...
  Dari sini lah, Allah SWT mewajibkan umatnya Nabi Muhammad SAW
untuk menjalankan shalat lima waktu. 
1.2.SHALAT DALAM AL-QURAN 
1.2.1.Shalat untuk Mengingat Allah SWT
  Di antara tujuan utama mendirikan shalat adalah untuk mengingat Allah
SWT. Karena itu tidak heran jika hampir seluruh ucapan dalam shalat, dari mulai
takbir sampai salam, merupakan perwujudan zikir kepada Allah. Salah satu tanda
kesempurnaan shalat adalah ketika kita mampu mengingat dan menghadirkan
Allah dalam benak kita selama melaksanakan shalat. shalat tanpa mengingat Allah
adalah shalat yang hampa dan penuh kedustaan karena tujuan didirikannya shalat
adalah untuk mengingat Allah, ini sebagaimana Allah kalamkan dalam surat
Thaha : 14 ,
Yang artinya : “ Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang
hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat
Aku.”
  Jadi kalau seseorang shalat, tapi tidak ingat Allah, malah yang diingat
rumah, mobil, pekerjaannya atau yang lainnya, tentu semua itu tidak sesuai
dengan tujuan diperintahkannya shalat. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya,
“Shalat itu tidak lain adalah menunjukkan kemiskinan, kerendahan
hati,ketundukan hati, keluhan jiwa, dan penyesalan mendalam, seraya meletakkan
kedua tangan dan  membisikkan ‘Ya Allah, Ya Allah’, maka barangsiapa tidak
melakukannya, shalatnya tidak sempurna.” (HR. An-Nasa’i, Turmudzi, dan
ahmad)   
Pendidikan Agama Islam 4 
1.2.2.Shalat sebagai Penolong dalam Musibah
  Dunia adalah tempat cobaan. Hidup dan mati Allah ciptakan sebagai
proses seleksi untuk melihat mana di antara hamba-hamba-Nya yang berkualitas,
baik iman maupun amalnya. Allah SWT berkalam, yang artinya “ Yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS.
Al-Mulk : 2)
   Keimanan seseorang tidak bisa membebaskannya dari cobaan. Bahkan,
bisa saja cobaan itu lebih dahsyat, karena cobaan itu sebanding dengan kadar
keimanan seseorang. Para utusan Allah adalah orang yang paling banyak
mendapat berbagai cobaan. Apabila seorang mukmin dicoba, berarti derajatnya
akan ditinggikan. Syaratnya adalah ia bersabar dan ridha atas segala ketetapan
Allah terhadapnya.
  Mampu bersabar dan ridha terhadap sebuah cobaan, tidaklah mudah bagi
setiap orang. Hal itu butuh proses dan latihan. Sebaik-baik proses dan latihan yang
mampu membantu manusia bersikap sabar dalam menghadapi cobaan adalah
dengan mendirikan shalat. Di dalam shalat, kita dididik untuk menerima dan
tunduk kepada segala kehendak Yang Mahakuasa. Di dalam shalat, kita belajar
bagaimana menyerahkan diri dan memohon pertolongan hanya kepada Allah. oleh
karenanya, Allah memerintah hamba-hamba-Nya untuk meminta tolong dalam
menghadapi berbagai cobaan, dengan sabar dan shalat. Allah SWT berkalam,
yang artinya, ” Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah : 153) 
  Shalat yang mampu menjadi solusi dalam segala kesulitan adalah shalat
yang dilakukan dengan khusyuk. Sebagaimana disebutkan dalam kalam Allah
SWT, yang artinya : “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang
khusyuk.” (QS, Al-Baqarah : 45) . Jadi bukan asal shalat!  
Pendidikan Agama Islam 5 
1.3. SHALAT DALAM AL-HADIS 
  Rasulullah SAW, sebagai penjelas Al-Quran telah menerangkan
kedudukan dan keutamaan shalat dalam banyak hadist. Di antaranya adalah
sebagai berikut. 
1.3.1.Satu dari Lima Pilar Bangunan Islam dan Tiang Agama. 
  Islam bagaikan sebuah bangunan. Ia dibangun di atas pilar. Pilar yang
kokoh dan saling menguatkan . apabila salah satu pilar tersebut tidak berfungsi
dengan baik, maka bangunan itu lambat laun akan roboh. Shalat adalah rukun
dan tiang agama serta menempati rukun kedua setelah membaca dua syahadat.
Rasulullah SAW bersabada, yang artinya, “Islam dibangun diatas lima perkara
persaksian, bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjalankan ibadah Haji.” (HR. Bukhari
Muslim).
  Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menegaskan, yang artinya,”Pokok
segala perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah
jihad,” (HR. Turmudzi) . Oleh karena itu, apabila ada orang yang mengaku
sebagai orang muslim, kemudian ia mengingkari kewajiban shalat dengan
sengaja dan sadar, maka ia telah keluar dari Islam. 
1.3.2.Kewajiban yang Diterima Langsung dari Allah SWT 
Shalat adalah satu-satunya kewajiban yang diterima Rasulullah SAW
dari Allah SWT, melalui peristiwa yang amat agung yaitu Isra dan Mikraj.
Ulama sepakat bahwa permulaan diwajibkannya shalat lima waktu terhadap
umat Islam adalah sejak peristiwa Isra dan Mikraj. Namun para ulama berbeda
pendapat kapan terjadinya peristiwa Isra da mikraj. Ada yang berpendapat
bahwa peristiwa tersebut terjadi pada tahun ke-12 dari kenabian Rasulullah,
Pendidikan Agama Islam 6 
atau setengah tahun sebelum hijrah ke Madinah (lihat: ‘Umdah al-Qari, 17/20,
fath al-Bari, 7/203). 
  Dalam  potongan hadist yang panjang tentang perjalanan Isra dan
Mikraj, Allah SWT berkalam, yang artinya, “Hai Muhammad!
Sesungguhnya Aku fardhukan hanyalah lima waktu sehari semalam.
Setiap shalat fardhu diganjar dengan sepuluh ganjaran.” (HR. Bukhari) 
1.3.3.Amalan Pertama Yang Dihisab oleh Allah SWT 
Di antara perkara sulit yang akan dihadapi setiap manusia kelak di
akhirat adalah hari penghisaban amal. Karena ketika itu, seluruh catatan amal
perbuatan manusia akan dihadirkan untuk dihitung dan mendapatkan balasan
(al-Kahfi :49). Pada saat itu, Allah SWT mengadakan perhitungan terhadap
seluruh amal hamba-Nya untuk diberikan balasan yang setimpal. 
Di antara amalan yang pertama kali akan dihisab oleh Allah adalah
shalat. sebagaimana Rasulullah SAW jelaskan, yang artinya, “ Yang pertama-
tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari
Kiamat dari amal perbuatannya adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik,
maka dia beruntung dan sukses. Apabila shalatnya buruk maka dia kecewa
dan merugi.” (HR. An-Nasa’i dan Turmudzi)
1.3.4.Pembeda antara Mukmin dan Kafir 
Mendirikan shalat menjadi karakter tersendiri bagi orang yang
beriman. Karena hanya orang yang berimanlah yang mau tunduk kepada
perintah Allah. Sedangkan orang kafir, ia akan selalu membangkang
enggan tunduk kepada Penciptanya. Oleh karena itu, pembeda antara
orang kafir dengan orang mukmin adalah mendirikan shalat. Rasulullah
bersabda, yang artinya “ Perjanjian di antara kami dengan orang-orang
Pendidikan Agama Islam 7 
kafir adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya, sungguh telah kafir. ”
(HR. an-Nasa’I’ & Ibnu Hibban )
Adapun hukum orang yang meninggalkan shalat karena malas atau
merasa berat tanpa meremehkannya dan dia yakin bahwa shalat itu wajib,
maka orang tersebut tidak dihukumi sebagai kafir kecuali setelah
terpenuhinya dua syarat. Pertama, Imam atau penguasa setempat telah
memperingatkannya untuk shalat dan dia menolak. Kedua , dia tetap tidak
mau shalat sampai waktu shalat berikutnya hampir habis. Oleh karena itu,
seseorang yang meninggalkan shalat saja tidak serta merta dihukumi
sebagai kafir, Karena boleh jadi orang tersebut mengira bahwa dia boleh
menjamakkan shalatnya diwaktu shalat berikutnya.                   
Pendidikan Agama Islam 8  
BAB II
Bacaan dan Gerakan Shalat 
2.1. Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram tediri dari dua kata yaitu takbir dan ihram.Kata takbir
berasal dari kata kabbara-yukabbiru-takbiran yang berarti mengagungkan Allah dengan membaca bacaan takbir.Kata “akbar” di sini adalah bentuk kata elative 4 (Isim tafdhil:bermakna lebih).Para ahli lingustik 5 Arab menyatakan bahwa dalam
bentuk-bentuk elative itu menerangkan Allah, seperti kata “Akbar”, tidak di
gunakan maka aslinya, yaitu Allah lebih besar, tetapi Allah Mahabesar. Karena
jika di katakana “ Allah lebih besar ” Sebagaimana bentuk kata elative, maka
dapat di mengerti bahwa selain Allah ada yang besar, atau minimal mendekati
kebesaran Allah. Tentu pengertian semacam ini bertentangan dengan akidah Islam
yang benar
Sedangkan kata ihram diambil dari kata ahram-yuhrimu-ihraman, artinya
menjadikan haram. Dengan demikian takbiratul ihram adalah takbir yang
dengannya seorang menjadi haram untuk berbuat sesuatu di dalam shalat, baik
perbuatan atau ucapan, keculai perbuatan yang diperbolehkan oleh Allah dan
Rasul-Nya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, yang artinya “Kunci
shalat adalha bersuci, keharamannya ( memulainya ) dengan takbir, dan
kehalalannya ( mengakhirinya ) dengan salam.”( HR.Abu Dawud dan al-Hakim,
dishahihkan oleh al-hakim ).
Berdasarkan hadis ini, seseorang tidak boleh membuka pintu shalat kecuali
dengan bersuci, baik dengan berwudhu atau tayamum. Tidak boleh memullai
shalat kecuali dengan takbir. Dengan takir itu, Seseorang menjadi haram
melakukan segala aktivitas didalam shalat kecuali apa yang diperbolehkan oleh
syariat, sampai ia menutup dengan salam. Apabila telah mengucapkan salam ,
                                                4 Perbandingan bahasa 5 Ahli bahasa
Pendidikan Agama Islam 9 
maka halal baginya melakukan segala perbuatan yang sebelumnya haram ia
lakukan dalam shalat, seperti berbicara, makan, minum, dan lain-lain.
Jadi, sekiranya hawa nafsu kita baik terhadap jabatan, pangkat, derajat,
kedudukan, harta dan wanita itu lebih besar pengaruhnya dalam diri kita
dibandingkan kebesaran Allah, maka bisa dikatakan kita lebih taat kepada nafsu
kita dibandingkan kepada Allah. Dengan demikian, kita telah dianggap telah
menuhankan hawa nafsu yang kita agungkan. Maka ucapan “Allahu Akbar” kita
menjadi sia-sia, karena hanya dimulut saja, sementara hati tidak mendukung.
Tentu kondisi seperti itu sangat berbahaya apabila tidak segera bertobat dan
berubah. 
Ketika seorang telah menjadikan semua urusan selain Allah adalah kecil,
maka otomatis ia mampu hidup dengan tentram dan nyaman. Berbagai
problematika kehidupan akan dengan mudah di atasi. Karena ia menyakini sebesar
apapun urusan yang ia hadapi itu, tidak ada apa-apanya dibandingkan urusan
dengan Allah. Sebagaimana Allah jelaskan dalam surat al-Ma’arij:19-13, bahwa
manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir, kecuali orang-orang yang
mampu mengerjakan shalat dengan istiqamah. Artinya, apabila shalat itu
dikerjakan dengan benar dan penuh pemahaman, maka shalat akan mampu
menjadi obat untuk berbagai penyakit kejiwaan, sekaligus menjaga kesehatan
secara umum.
Dengan demikian, maka tidak heran jika tiap kali menghadapi suatu
masalah, Rasulullah SAW mengembalikan kepada Allah dan memohon petunjuk-
Nya dengan mengerjakan shalat.Rasulullah besabda, yang artinta, “Dan jadikan
penyejukhatiku ada dalam shalat.”( HR. an-Nasa’I ). Dalam hadis lain, “ hai
Bilal, dirikanlah ( berazalah untuk ) shalat, agar kita tenag dengan
menjalankannya.”( HR. Abu Dawud ). 
2.2. MEMBACA DOA IFTITAH Iftitah 6 atau Istiftah . Dalam hubungannya dengan shalat, yang dimaksut
adalah bacaan yang dibaca seseorang sebelum membaca surat al-Fatihah. Bacaan
                                                6 Dalah segi bahasa diartika pembukaan
Pendidikan Agama Islam 10 
tersebut dimaksudkan sebagai pesiapan bagi seseorang yang menjalankan shalat
agar seluruh jiwa dan raganya betul-betul sadar tengah mendirikan sebuah ibadah
yang agung dan penuh kesucian. Kalau boleh dianalogikan, bacaan iftitah ini
seperti proses ”Warming up” sebelum kita melakukan olahraga inti. Begitupula
bacaan iftitahi ini adalah ” warming up” menuju kesadaran kita tentang olah jiwa
kita melaksanakan ibadah shalat. Ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran
dari Allah bahwa segala sesuatu membutuhkan proses. Sebuah proses menuju
kesempurnaan pengabdian pada Allah.
Dengan adanya perasaan bahwa kita adalah hamba yang penuh dosa, akan
mendorong diri kita untuk selalu berharap atas ampunan Allah. Apabila perasaan
ini dapat hadir dalam bacaan iftitah kita, maka shalat kita akan jauh lebih
berkualitas dan diri kita akan dipenuhi dengan kekhusyukan, ketenangan jiwa, dan
semangat penghambaan kepada Allah sepanjang shalat. 
2.3. Membaca Al-Fatihah 
Membaca surat Al-fatihah adalah rukun pada tiap rekaat, sebagaimana
tersebut dalam satu hadis, yang artinya, “ tidak ada shalat bagi orang yang tidak
membaca Al-fatihah.” (HR.Bukhari Muslim). Didalam hadis yang lain juga
dijelaskan bagaimana kewajiban kita membaca Al-fatihah dalam setiap shalat
kita,Rasulullah SAW bersabda, yang artinya, “ Barang siapa shalat tanpa
membaca Ummul Quran di dalamnya, maka shalatnya khidaj-beliau mengulangi
ucapannya sebanyak tiga kali-,yakni tidak sempurna.” (HR.muslim dari Abu
hurairah) 
Dahsyatnya bacaan al-fatihah 
Ketika kita sedang membaca surat Al-fatihah, sadarlah bahwa kita sedang
membaca sebuah surat yang sangat agung, penuh dengan hikmah dan kemuliaan.
Karena itu, Rasulullah SAW, membacanya dengan penuh penghayatan sehingga
beliau tidak pernah membaca ayat-ayat al-fatihah dengan washal (satu ayat
disambung dengan ayat berikutnya). Tetapi beliau membacanya dengan berhenti
Pendidikan Agama Islam 11 
disetiap ayatnya (HR.Abu Dawud). Sebab didalam surat ini, seorang hamba
diajak untuk menguatkan kembali sendi-sendi keimanan dan keislaman secara
sempurna, tanpa ragu. Kita diperintahkan untuk beriman kepada Allah secara
mutlak,  dengan menyatakan sepenuh kesadaran bahwa segala puji dan ucapan
syukur atas suatu nikmat itu bagi Allah semata. Allah tidak suka disekutukan,baik dalam maqam ubudiyah 7,dam maqam isti’anah 8,karena keduanyaadalah hak Allah, Tuhan semesta alam . Makhluk
apapun tidak berhak mendapatkannya atau mengklaimnya. Oleh karena itu, islam
mengharamkan praktek perdukunan dan paranormal, baik dalam bentuk klasik
maupun modern. Karena mereka mengklaim atau merasa memiliki ubudiah dan
makhom isti’anah. Dan ini bertentangan dengan kandungan tauhid dan iklas.
Salah satu bentuk makhom isti’anah yang kita butuhkan dari Allah adalah
permohonan agar kita selalu diberi petunjuk untuk istiqamah di jalan yang di
ridhai Allah dan di jauh kan dari jalan orang orang yang di murkai Allah atau
sesat. Maka ucapkanlah dengan penuh ketundukan dan pengkhayatan yang
mendalam, 
Rahasia Bacaan Al-fatihah
Surat Al-fatihah adalah surat yang paling agung, karena ia merupakan
satu-satunya surat  yang langsung di respon oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsy 9, dari Abu Hurairah ra, bahwasannya dia
mendengar Rasulallah SAW bersabda, yang artinya, “ Allah berfirman, “Aku
bagai shalat(dalam kandungan al-fatihah ini)dua bagian, setengah untuk-Ku dan
setengah untuk hamba-Ku behak mendapat apa yang ia pinta.
Menurut Syeikh Muhammad al-Ghazali, kita diperintahkan untuk
membaca Al-fatihah setiap kali kita melakukan shalat, minimal lima waktu
sehari. Kita mengulang ulang doa yang terkandung di dalamnya. Ini seperti kita
membersihkan anggota tubuh kita setiap hari. Hal itu kita lakukan karena tubuh
kita dipenuhi kotoran yang perlu dibersihkan. Mandi tidak cukup hanya satu
atau dua kali, tetapi kita lakukan setiap hari dan sepanjang hidup. Begitu pula
jiwa manusia, tidak cukup satu apa dua kali pencerahan agama atau dakwah.   
                                                7 Tempat beribadah 8 Tempat meminta pertolongan 9 Hadist yang maknanya datang dari Allah, serta bahasanya dari Allah.
Pendidikan Agama Islam 12 
Kebutuhan jiwa terhadap nilai-nilai spiritual berlangsung sepanjang
masa. Setiap saat kita perlu menghadap kepada-Nya, karena kenistaan nafsu
dan godaan setan tidak pernah berhenti. Karenanya, shalat diwajibkan atas
setiap muslim dengan cara dan dan waktu yang telah ditentukan. 
2.4. BACAAN RUKU 
Apabila kita ingin ruku, maka bertakbirlah seraya mengangkat kedua
tangan sebagai bentuk pengagungan kepada Allah, agar kedua tangan ini benar-
benar ikut serta dalam menjalankan ibadah  yang spesial ini sebagaimana anggota
tubuh yang lain. Juga agar kita tercatat  sebagai orang yang mengikuti sunnah
Rasulullah SAW. Setelah itu, rukulah dengan penuh ketudukan dan penghambaan
kepada Allah SWT.  Letakan kedua telapak tangan diatas kedua lutut. Kemudiaan
rengangkan kedua jari tangan dan tenanglah hingga tiap-tiap anggota tubuh
menempati posisinya. Rengangkan kedua siku dari lambung, serta luruskan tulang
rusuk belakang, sehingga seandainya dikucurkan air atasnya, air itu akan diam dan
takan tumpah.
Ketika fisik telah tenang, hati telah tunduk, maka bacalah bacaan-bacaan
yang mampu membatu kita untuk selalau menghadirkan keagungan dan kesabaran
Allah. Ketika rukuk, Rasulullah SAW mengajarkan bacaan,
“Maha suci Rabb-ku yang maha agung dang segala puji bagi-Nya”
sebanyak tiga kali (HR. Abu Dawud). Kadang-kadang Rasulullah membacana
lebih dari tiga kali. Dengan membaca doa ini, kita dituntun untuk selalu mampu
menyucikan  Allah dan menghadirkan kebesaran-Nya, baik didalam dan di luar
shalat. Sehingga pujian atas keberhasilan dan kesuksesan apapun yang kita raih,
tidak menjadikan kita lupa kepada zat yang paling berhak mendapat pujian hanya
untuk-Nya. 
2.5. BACAAN KETIKA I’TIDAL, BANGUN DARI RUKUK
Ketika anda bangun dari rukuk, berdirilah dengan tegak dan lurus sambil
mengangkat kedua tangan. Sebuah isyarat ketundukan dan kepatuhan seorang
hamba kepada Rabb-nya, siap melakukan tugas apa pun. Seorang hamba memang
Pendidikan Agama Islam 13 
harus tunduk kepada tuannya. Ketika bangun dari rukuk, ucapkanlah doa yang
diajarkan Rasulullah SAW:
“sami’allahu liman hamidah”
Dia Allah mendengar(dan akan mengabulkan) doa orang yang
memuninya. Bersyukurlah, karena kita, dengan izin Allah, termasuk orang yang
telah memuji-Nya, baik dalam membaca al-fatihah atau ketika kita ruku dan I’tidal 10 . Nikmat ini perlu kita syukuri tidak semua orang mampu melakanakan
apa yang kita lakukan. 
2.6. BACAAN DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD
Ketika anda telah puas munajat sujud, maka bangkitlah dengan tenang
seraya membaca takbir, seperti takbiratul ihram ( HR.Bukhari dan Muslim ). Lalu lakukan duduk iftirasy 11 , yaitu dengan menegakan telapak kaki kanan  dan menduduki telapak kaki kiri dengan tumakninah 12 (HR.Bukhari ). Renungkanlah
kondisi duduk mu di hadapan Penciptanmu. Hadirkan semua kesalahan dan
kealpanmu. Akuilah dosa-dosa mu dan mintahlah ampunan dari Rabbmu. Bacalah
doa yang diajarkan Rasulmu ini dengan penuh renungan :
“Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, lindungilah aku, angkatlah
derajatku, berikanlah rezeki kepadaku, tunjukilah aku, dan berikanlah aku
kesehatan badan.” ( HR. Abu Dawud, Turmudzi, Ibnu Majah dan al-Hakim )
Di samping membaca doa diatas , Rasulullah SAW ketika duduk diantara
dua sujud juga sering mengucapkan : 
”Ya Rabb, Ampunilah aku, ampunilah aku.”( HR.Ibnu Majah ). Lihat
apa yang dilakukan sorang Nabi yang telah dijamin surga dan diampuni dosa-
dosanya. Beliau begitu serius dalam memohon ampunan. Tentu kita sebagai
hamba manusia biasa lebih membutuhakan ampunan Allah.
Setelah cukup dengan doa-doa yang diucapkan dalam duduk diantara dua
sujud, maka ucapkan “Allahu Akbar” , lalu lakukan sujud kedua dengan tenang,
                                                10 Bangun dari ruku 11 Duduk diantara dua sujud 12 Berhenti sejenak setelah ruku
Pendidikan Agama Islam 14 
sama ketika sujud pertama. Seluruh ruas tulang belakang mapan dan hal ini
dilakukan semua rekaat ( HR.Abu Dawud dan al-hakim ) 
2.7. BACAAN TAHIYAT
Bacaan tahiyat ini dilakukan ketika duduk tasyahud awal dan akhir. Apabila lupa melakukan tasyahud awal, Rasulullah SAW melakukan sujud sawi 13
( HR. Bukhari Muslim ). Kata Tahiyyat adalah bentuk jamak dari kata tahiyyatul
yang berarti penghormataan. Kata ini berasal dari kata hayatun yang berarti
kehidupan. Maka ketika membaca tahiyat, kandungan inti bacaannya adalah
bahwa penghormatan, kebenaran , kesejahteraan dan kebaikan adalah milik Allah
mahakekal. Juga berarti keselamatan bagi Allah dari segala kekurangan yang bisa
dialami oleh manusia berupa semua sebab-sebab kehancuran. 
Di samping itu tahiyat bertujuan untuk mendoakan keselamatam bagi
Rasulullah dan semua hamba Allah yang saleh.Sebuah doa yang mencerminkan
kebesaran dan penuh kasih sayang terhadap sesama hamba Allah. Sebuah doa
yang melindungi kita dari egoisme dan kefanatikan kelompok dan golongan. 
2.7. UCAPAN SALAM
Ucapan salam adalah doa keselamatan. Keselamatan bagi siapa pun yang
mendengarkannya,  termasuk para malaikat yang sedang mencatat dan yang
mendengarkan shalat kita. Rasakan kepedihan perpisahan minajat dengan
kekasihmu untuk kembali bergelut dengan dunia yang tidak heti-hentinya ingin
menjauhkan dirimu dari Sang Kekasih. Maka tetaplah berzikir dan berdoa agar
munajat dan ibadah mu diterima oleh-Nya. Jangan pernah merasa bahwa kamu
mampu memuaskan Kekasih-Mu. Sungguh Kekasihmu tidak pernah
membutuhkan apapun dari diri mu. Tetap kamulah yang semestinya
membutuhkan-Nya. Ingat Kalam-Nya, yang artinya, “ Hai manusia, kamu lah
yang butuh kepada Allah;dan Allah Dialah yang Mahakaya(tidak memerlukna
sesuatu)lagi Mahaterpuji.”( fathir:15 )
Takutlah jika shalat yang baru saja kamu lakukan, ternyata sia-sia di sisi-
Nya. Maka berharaplah kepada-Nya agar apa yang kamu lakukan diterima sebagai                                                 13 Suju dua kali karena terlupa salah satu rukun shalat baik kelebihan ataupun kekurangan dalam melaksanakan
Pendidikan Agama Islam 15 
amal ibadah yang bisa menyelamatkanmu dari siksa api neraka yang sangat pedih.
Sesungguhnya Allah sesuai dengan Perasangka hamba-Nya( HR.Bukhari ). Agar
prasangka kita sesuai dengan Allah, maka berusahalah sekuat tenanga untuk melakukan muhasabah 14 terhadap shalat yang baru kamu lakukan. Apakah sudah
sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Rabbmu, atau malah sebaliknya,
banyak hal yang kamu acuhkan dalam menjalakannya.                                
                                                14 Intropeksi diri
Pendidikan Agama Islam 16 
BAB III Manfaat gerakan Sahlat  
3.1.Gerakan takbiratul ikhram 
• Memberi manfaat kesehatan pada organ tubuh paru paru sekat rongga dada dan kelanjar getah bening.Karena saat tangan terangkat maka rusuk akan ikut terangkat sehingga melebarkan rongga dada pada saat itu mestinya udara nafas akan masuk.Tapi bersamaan dengan itu,orang yang akan memulai shalat ternyata harus mengucapkan “ Allahu Akbar” , sehingga memaksa udara mengalir keluar. Ini menyebabkan sekat rongga dada (Diagfragma)menjadi terlatih. • Ketika tangan terangkat,maka ketiakpun terbuka. Padahal ketiak merupakan pusat peredaran kelenjar getah  bening (limfe) di seluruh tubuh.Dengan gerakan takbir yang berulang ulang dalam shalat. Maka secara tidak langsung mengaktifkan (melakukan active pumping) kelanjar getah bening keseluruh tubuh ( dr.Sagiran M Kes. Sp.B:43-44) • Gerakan ini akan membantu memperlancar aliran darah getah bening dan kekuatan otot lengan posisi jantung yang berada di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. 
3.2. Meletakkan Kedua Tangan di Atas Dada
• Secara anatomi, tubuh bersedekap merupakan cara terbaik untuk
keseimbangan kedua lengan. Cara semacam ini bermanfaat untuk melatih
beberapa otot sekitar bahu, ketiak, dan lengan tangan untuk memperkuat
dan mempertahankan kesejajaran bahu. Selain itu, bersedekap akan
memperkuat posisi kedua telapak kaki karena keduanya berpijak pada
sudut dataran yang sama.
• Meletakkan kedua telapak tangan diatas dada, bukan diletakkan diperut,
akan membuat bahu kanan-kiri otomatis terangkat dan ketiak sebagai
stasiun peredaran limfe akan tetap terbuka.
• Meletakkan tangan di atas dada merangsang kerja hormon hipotalamus
yang memberikan efek ketenangan kepada kita. Layaknya orang yang
sedang kesal, atau sedih,atau gembira,secara refleks tangan kita mengelus-
Pendidikan Agama Islam 17 
elus dada. Sedekap dalam shalat yang benar adalah meletakkan kedua
tangan persis di depan dada, bukan di perut.
• Disamping itu, gerakan ini diyakini dapat menghindarkan berbagai
gangguan persendian, khususnya pada bagian tubuh bagian atas.
3.3. Rukuk dan Tumakninah
• Posisi rukuk dalam kondisi menekuk 90
ͦ
, tulang belakang tetap lurus tidak
melengkung. Posisi ini menjadikan seluruh urat yang berada dikaki kita
menjadi tertarik (terjadi peregangan pada urat-urat kaki). Baik sekali bagi
mereka yang memiliki masalah persendian tulang belakang, rematik, perut,
dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan organ vital.
• Dengan posisi ini, berat badan bergeser kedepan, sehingga terjadi relaksasi
atau peregangan ruas tulang belakang. Relaksasi ini sangat bermanfaat
untuk memelihara tulang belakang yang selalu terkompresi. Manfaat ini
akan terasa jika dilakukan dengan benar dan tumakninah, tidak tergesa-
gesa.
• Gerakan rukuk bermanfaat menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi
tulang belakang (Corpus Vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat
syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, sehingga aliran darah maksimal
pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi
sebagai relaksasi otot-otot baru hingga kebawah. Rukuk juga merupakan
latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
•  Disamping itu rukuk dapat merawat kelenturan tulang belakang yang
berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta
aliran darahnya, memelihara kelenturan ruas sistem keringat yang terdapat
di punggung, pinggang, paha, dan betis belakang. Demikian pula tulang
leher, tengkuk, dan saluran saraf memori dapat terjaga kelenturannya
dengan rukuk. Kelenturan saraf memori dapat dijaga dengan mengangkat
kepala secara maksimal, dengan mata menghadap ke tempat sujud.
• Pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan. Dalam kajian
kedokteran, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan
efek tonus simpatis ). Dengan rukuk, tubuh memproduksi NO (Nitrit
Oksida = zat yang terdapat pada sel bagian dalam pembuluh darah yang
Pendidikan Agama Islam 18 
mampu mengembangkan atau melebarkan pembuluh darah ) untuk
melawan peningkatan kadar gas adrenalin diatas yang berefek
menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita
menjadi bertambah liar.
• Selain itu patut dicatat, bahwa gerakan rukuk juga diyakini dapat
membantu kesehatan dan kerja otak kecil serta melatih sistem limbik agar
emosi tetap stabil. (Mustamir Pedak : 180). 
3.4. I’tidal serta tumakninah 
 I’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak
berdiri bungkuk, berdiri sujud, merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ-
organ pencernaan dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara
bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
• Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan
turun kebawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur
keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga saraf
keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.
• Disamping itu, i’tidal memperlancar sirkulasi darah dan membantu
menarik nafas yang dalam lalu diikuti mengeluarkan nafas tersebut dari
arah yang berlawanan dengan kuat. Diafragma (sekat rongga badan antara
dada dan perut)  Kembali dalam posisi lebih tinggi. Rongga perut tertekan
ketempat yang lebih rendah. Dan lebih tinggi dari desakan udara, sehingga
mengurangi terpancarnya yang menuju ke dada. Aliran darah yang ada
pada kedua kaki mempunyai kesempatan leluasa untuk berjalan cepat
menuju rongga perut, dimana urat-urat yang sedang lunak menerima aliran
darah dari kedua kaki (Hilmi Al-Quli :121-122).    
Pendidikan Agama Islam 19 
3.5.  Sujud serta Tumakninah 
Posisi sujud berguna untuk memompa getah bening kebagian leher dan ketiak.
Posisi jantung di atas otak menyebabkan daerah yang kaya oksigen bisa mengalir
secara maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Oleh
karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tumakninah, tidak tergesa-gesa agar
darah cukup jumlahnya di otak.
• Menurut penelitian Prof. Dr. Wan Azman, konsultan spesialis jantung di
UM Medical Centre, detak jantung dapat berkurang kecepatannya hingga
10 kali dalam satu menit pada posisi sujud, dimana kening, hidung,tangan
dan lutut kaki menyentuh tanah. Ini tentunya memberikan rasa rileks dan
kenyamanan. Hal itu disebabkan aliran darah yang membawa oksigen
secara otomatis masuk ke dalam pembuluh-pembuluh darah otak kita,
kemudian pengalirannya terjadi sampai ujung-ujung pembuluh darah
kapiler (kejadian ini hanya akan kita dapati ketika bersujud).
• Dengan gerakan sujud, akan meningkatkan daya tahan pembuluh darah di
otak. Sebab, posisi kepala yang lebih rendah dari jantung menyebabkan
darah berkumpul di pembuluh darah dari otak. Hal ini secara tidak
langsung melatih pembuluh darah otak seorang muslim, agar tidak mudah
terserang stroke.
• Disamping itu, dalam posisi sujud, pembuluh darah di otak terlatih untuk
menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada
di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir secara maksimal ke
otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah yang kaya oksigen, yang
mengacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan
kontinu dapat memicu peningkatan kecerdasan seseorang.
• Menurut penelitian Doktor Neurologi di Amerika, Dr. Fidelma, yang telah
memeluk islam, ada beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak
dimasuki oleh darah. Urat tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat
saja. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup
untuk berfungsi secara normal. Darah tidak akan memasuki urat saraf di
dalam otak tersebut kecuali ketika orang tersebut bersujud. Ini artinya,
Pendidikan Agama Islam 20 
darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar shalat lima
waktu yang di wajibkan oleh Islam.
•  Khusus wanita, saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala
dan dada, otot-otot perut ( rectus abdominis dan obliquus abdominis
externuus ) berkontraksi penuh . kondisi ini melatih organ di sekitar perut
untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita, karena
dalam persalinan dibutuhkan pernafasan yang baik dan kemampuan
mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang menjadi
lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan
sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan
organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
• Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga
telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh
yang ,menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih
indah bentuknya tapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di
dalamnya.
• Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus
bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi
kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
• Posisi sujud juga sangat baik bagi mereka yang memiliki gangguan usus
dan organ vital karena posisi ini secara otomatis akan mengurangi
terjadinya penumpukan feses yang tidak wajar terjadi di bagian atas usus
besar (prolapsus) akan menyebabkan terjadinya penekanan ke organ vital
yang secara otomatis akan menyebabkan gangguan. Pada wanita misalnya
berupa sakit yang hebat saat haid atau gejala menopause dini, sedangkan
pada laki-laki misalnya dapat menyebabkan terjadinya ejakulasi dini. Jika
penumpukan feses yang tidak wajar terjadi dibagian samping atau bawah
usus besar (balooned sigmoid) akan menyebabkan terjadinya berbagai
gangguan pada ginjal.
• Selain itu, posisi sujud juga baik sekali untuk penderita maag dan
penyakit-penyakit lainnya yang berhubungan dengan lambung dan usus,
Pendidikan Agama Islam 21 
penyakit rematik,ginjal, masalah gangguan tulang belakang dan bahkan
hampir semua penyakit bisa sembuh dengan terapi memperlama sujud.
• Diyakini juga, gerakan sujud menyehatkan alat pencernaan, karena ketika
sujud, terjadi proses pemijatan terhadap perut dan perangkat pencernaan.
Di samping dapat mencegah lemak-lemak dan kegemukan serta
memperkuat otot perut, juga memperlancar kerja pembuluh darah.
• Bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran
darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata,
telinga,leher dan pundak, serta hati. Cara seperti ini efektif untuk
membongkar sumbatan pembuluh darah di jantung, sehingga resiko
terkena jantung koroner dapat diminimalisasi.
3.6. Duduk di Antara Dua Sujud dan Tasyahud Awal 
• Pada saat duduk iftirasi tubuh bertumpuk pada pangkal paha yang
terhubung dengan saraf  nerfus ischiadius (saraf paha). Posisi ini mampu
menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan
penderitanya tak mampu berjalan. 
• Menyeimbangkan sistem elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita.
Selain dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan
lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki.
• Menurut (Hilmi al-khuli : 124),” Dalam posisi ini, kedua kaki yang tengah
terlipat otot-otonya melembek,memberikan kesempatan kepada darah yang
yang ada di permukaan untuk mendapatkan jalan menuju aliran bagian
dalam. Sementara otot-otot paha memeras daging yang melindungi tulang
betis, terdapat urat-urat yang memeras darahnya. Proses pengembalian
darah itu dibarengi pula dengan pemompaan darah pada kedua telapak
kaki dengan tekanan yang kuat.”
• Selain itu, gerakan ini akan memperkuat jantung berikut sistem sirkulasi
darah di seluruh bagian tubuh. “Seperti air kran yang mengalir melalui
selang, bila selang secara berulang-ulang dipencet-dibuka berulang-
ulang,secara tidak langsung hal ini akan membuat selang menjadi lebih
elastis, sekaligus membersihkan, kotoran yang terdapat dalam selang.” 
Pendidikan Agama Islam 22  
3.7. Duduk Tasyahud akhir 
 Saat duduk tawarruk 15 , tumit kaki kiri menekan daerah perineum 16 .
Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan
harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini, tumit kaki kiri akan
memijit dan menekan daerah perineum ( daerah kemaluan). Tekanan lembut
inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum .
• Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung
kemih (uretra),kelenjar kelamin pria ( prostat) dan saluran vas deferens.
Jika dilakukan dengan benar, postur ini bisa mencegah impotensi. Variasi
posisi telapak kaki pada iftirasy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot
tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan
harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak
kita.
3.8.  Salam ke Kanan dan ke Kiri 
 Gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal ini
bermanfaat untuk merelaksasi otot di sekitar leher dan kepala, serta
menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta
menjaga kekencangan kulit wajah.
• Memberikan relaksasi pada otot dan tulang leher. Di leher, terdapat
banyak jaringan sistem saraf dan pembuluh darah yang menghubungkan
kepadal dan bagian badan. Gerakan ini secara tidak langsung akan
menghindarkan seseorang dari gangguan saraf. 
Demikian beberapa manfaat dari gerakan-gerakah shalat. pada dasarnya,
gerakan-gerakan shalat mirip dengan peregangan ( stretching ). Keunggulan
shalat atas gerakan lainnya adalah shalat menggerakkan tubuh lebih banyak
                                                15 Duduk di thayita akhir 16 Daerah tubuh antara anus dan vulva pada wanita dan antara anus dan skrotum pada laki-laki
Pendidikan Agama Islam 23 
termasuk jari-jari dan kaki. Di samping itu, seluruh gerakan shalat bertujuan
untuk meremajakan tubuh. Apalagi jika dilakukan secara ikhlas,khusyuk, dan
istiqamah , maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasipun
berlangsung lancar dan menjadikan tubuh lebih sehat. Tentu masih banyak
lagi manfaat yang lain,dan yang tertinggi adalah mencapai keridhaan Allah
SWT. Wallahu a’lam .                          
Pendidikan Agama Islam 24 
BAB IV
Shalat dan Kesehatan Jiwa 
4.1.Shalat Memberikan Ketentraman Jiwa 
Menurut Dr. Y. Lebmen (Hilmi al-Khuli: 203), setelah melakukan uji coba
dan penelitian selama seperempat abad, ia menemukan bahwa ketenangan
jiwa merupakan tujuan utama dalam mengarungi hidup. Ketenangan dan
ketentraman jiwa merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada hamba-
hamba-Nya yang terpilih. Ketenangan jiwa akan memberikan banyak hal
berupa kecerdasan, kesehatan, dan ketenaran.
Allah telah menjanjikan dalam kalam-Nya, yang artinya, “Sesungguhnya
orang yang beriman mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” ( al-
Baqarah:277 )
Dan sebagaiman Allah terangkan dalam kalam-Nya, yang artinya, “(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi
tentram.” ( ar-Ra’d: 28 )
Jadi semakin orang mampu memfokuskan diri saat shalat, maka ia akan
menjadi terapi yang penting dalam meredakan ketegangan saraf yang timbul
karena tekanan hidup sehari-hari dan menurunkan kegelisahan yang diderita
oleh sebagian orang. (M. Utsman Najati dalam Imam Musbikin: 144).
Seorang Bangsawan Prancis, (Count) Henry de Castry, dalam bukunya
yang berjudul “Islam”, menceritakan kisahnya bahwa ketika ia melakukan
perjalanan ke salah satu Negara Arab yang sedang melakukan shalat, ia sangat
terkesan menyaksikan mereka begitu tenang dalam bermunajat kepada
Tuhannya tanpa menghiraukan apa yang terjadi disekitarnya (Hilmi al-Khuli:
91). 
Pendidikan Agama Islam 25 
4.2.Shalat Meringankan Rasa Duka dan Kecewa 
Manusia Hidup di dunia tentu tidak lepas dari berbagai cobaan atau
kekecewaan. Kekkecewaan bahkan tidak jarang membuat orang mudah
marah, frustasi, dan bahkan bunuh diri.
Rasulullah sebagai manusia dan seorang rasul, juga tidak pernah lepas dari
rasa duka atau kecewa dengan sikap umatnya yang menolak dakwahnya.
Namun ternyata Rasulullah selalu tegar dan tidak pernah putus asa dalam
menyampaikan risalahnya. Oleh karena itu sudah menjadi kebiasaan
Rasulullah setiap menghadapi masalah, untuk mengembalikannya kepada
Allah dan mohon petunjuk-Nya dengan mengerjakan shalat. Rasulullah
bersabda, yang artinya, “Dan dijadikan penyejuk hatiku ada dalam shalat .” (HR. an-Nasa’i ). dalam hadis lain, “Hai Bilal, dirikanlah (azanilah) 17
shalat,agar kita tenang dengan menjalankannya. “( HR. Abu Dawud )
Dalam Al-Qur’an menjelaskan, yang artinya, “Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” ( al-Baqarah: 45 )
Dalam ayat lain, “Dan kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu
menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah
dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu diantara orang-orang yang
bersujud (shalat).” ( al-Hijr:98 )
Dr. H. Ibin Kutibin Tadjuddin Sp.Kj. dalam bukunya, Psikioterapi Holistik
Islami: 245, menjelaskan bahwa, “Shalat wajib dan shalat sunah akan
memberikan ketenangan, kenyamanan, dan keyakinan bahwa ada yang
melindunginya, yaitu Allah SWT. Sehingga jiwa dan akalnya akan berfikir
secara rasional dan terbebas dari keragu-raguan, cemas atau pikiran obsesi
atau obseso kompulsif. 
4.3.Shalat Mengusir Stress
Rasulullah bersabda kepada Bilal bin Rabah, yang artinya, “Hai Bilal,
hantarkan kami kepada ketentraman melalui shalat.” ( HR. Ahmad dan Abu
                                                17 Dirikanlah
Pendidikan Agama Islam 26 
Dawud ). Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, yang artinya, “Dijadikan
kesejukan mataku dalam shalat.” ( HR. an-Nasa’I dan al-Hakim )
Beberapa waktu yang lampau, pasca pemilu, banyak caleg yakin tidak
mendapat kursi panas. Akibatnya banyak diantara mereka yang stress, bahkan
terkena gangguan jiwa. Oleh Ust. Abu Sungkan, mereka “diselamatkan”
dengant terapi shalat khusyuk. Menurutnya, terapi shalat “sangat mampu”
membantu upaya penyembuhan para caleg muslim yang stress itu. “Shalat
khusyuk itu dapat menurunkan tingkat stress seseorang tanpa harus diberi
obat-obatan penenang untuk menurunkan ketegangan saraf di otaknya.”
(koran.republika. 24 April 2009) 
4.4.Shalat Mencegah Perbuatan Keji dan Mungkar 
Sebagaimana Allah jelaskan dalam kalam-Nya, yang artinya,
“Seseungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
munbkar.” ( al-Ankabut: 45 ).
Shalat dalam islam tidak hanya dimasukan sebagai sebuah kewajiban
ritual, tetapi lebih dari itu, shalat diharapkan mampu membentuk pola
kepribadian seseorang untuk menjadi lebih baik. Dalam surat Al-Baqarah: 3
disebutkan beberapa karakter al-Muttaqin (orang-orang yang bertakwa kepada
Allah). Salah satu karakter utama yang bisa dilihat secara fisik adalah mereka
mau mendirikan shalat. Allah berfirman, yang artinya, “ Kitab (Al-Qir’an) ini
tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (yaitu)
mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.” ( al-
Baqarah: 2-3)
Melalui shalat islam ingin menanamkan kepada umatnya nilai “muraqabatullah ”18 kepada hamba-Nya. Hamba seharusnya selalu mengingat
pengawasan Tuhannya yang tidak pernah tidur ( Thaha: 14 )
                                                18 Pengawasan Allah
Pendidikan Agama Islam 27 
Apabila kita mampu memahami esensi 19 shalat dengan benar, maka kita
akan sadar bahwa dimana pun dan kapan pun kita berada, pengawasan itu
tidak akan lepas.
  Bukankah Allah berfirman, yang artinya, “ Yang mengetahui semua gaib
dan yang Nampak; Yang Mahabesar lagi Mahatinggi .” ( ar-Ra’d: 9 ). Dalam
ayat lain Allah berfirman, yang artinya, “ Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu
akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang
(tertulis) didalamnya, dan mereka berkata, “Aduhai celaka kami, kitab
apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar,
melainkan ia mencatat semuanya.” Dan mereka dapati apa yang mereka
kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun, ”
(al-Kahfi: 49 )                   
                                                19 Hakikat
Pendidikan Agama Islam 28 
BAB V
PENUTUP
5. 1.Kesimpulan
Khusyuk dalam shalat akan membuat shalat kita lebih bermanfaat bagi kita
baik jasmani dan rohani. Shalat yang khusyuk akan membuat ibadah kita itu lebih
member makna dan rasa yang berbeda. Ibadah yang tidak hanya memberi
kesegaran jasmani teteapi juga mampu menympali nutrisi batin dengan dengan
sempurna dan tanpa putus.Dan Nutrisi itu pula pada akhirnya mampu memberi
energy kepada setiap umat ( kita ) agar selalu optimis, bersabar, tenang,
bersyukur, nyaman, jujur, percaya diri, bahagia, dan selalu sehat jasmani rohani.
Akan tetapi yang paling utama dari semua itu adalah agar kita meniatkan semua
ibadah kita ( Shalat ) hanya untuk mendapat ridho-Nya.
Dan di setiap ibadah kepada Allah SWT selalu ada manfaatnya untuk
umat, seperti makalah yang kami buat, dalam gerakan – gerakan shalat itu banyak
akan manfaatnya bagi kessehatan kita. Sungguh Allah maha besar dengan segala
apa yang di turunkan-Nya. Sebagai Umatnya Nabi Muhammada SAW marilah
kita selalu menjalan kan semua perintah wajibnya Allah dan meninggalkan semua
yang jadi larangan –Nya. 
5.2 Saran 
Mengingat didalam Islam sangat memprioritaskan kesehatan baik secara
jasmani, rohani dan sosial, maka hendaknya kita sebagai umat muslim selalu
menjaga pola hidup dan berolahraga, menjaga lingkungan, serta senantiasa
mendekatkan diri kepada Allah dan bersosialisasi dengan masyarakat agar tercipta
keseimbangan antara dunia dan akhirat.     
Pendidikan Agama Islam 29 
Daftar Pustaka
1. Al-Quran Cordoba
2. Rahasia Gerakan dan Bacaan Shalat ( Dr.Hasan el-Qudsy, Maret 2012,
ZIYAD VISI MEDIA )   
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar