JALIN SILAHTURAHIM
CINTA ULAMA…..
KH.Abdul Rasyid atau Kyai Pocong Mubaligh Fenomenal
Ketika saya melewati sebuah Musholla
dicipondoh tangerang. Ada hal yang menarik hati saya yaitu Musholla
yang bernama Miftahussalam di Cipondoh akan mengadakan peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW dengan mengundang Penceramah dari Banten bernama
KH.Abdul Rasyid
yang mendapat julukan Kyia Pocong. Banner undangan pengumuman tersebut digambar dengan sebuah ilustrasi Pocong. Penasaran juga saya dengan sosok Mubaligh yang dijuluki Kyai Pocong tersebut.
yang mendapat julukan Kyia Pocong. Banner undangan pengumuman tersebut digambar dengan sebuah ilustrasi Pocong. Penasaran juga saya dengan sosok Mubaligh yang dijuluki Kyai Pocong tersebut.
Tepat pada Malam senin 17 Peb 2013 saya
mengajak istri dan anak anak untuk sama sama menghadiri Peringatan
Maulid di Musholla tersebut. Subhanalloh luar biasa banyaknya Muhibbin
yang datang dari berbagai penjuru tangerang untuk menghadiri Maulid nabi
Muhammad saw dan untuk mendengarkan Tausyia yang akan disampaikan oleh
KH.Abdul Rasyid atau Kyia pocong. Mungkin Jamaah dan Muhibbin sama
seperti saya berangkat dari rasa penasaran dan keingin tahuan “Mengapa
diberi julukan Kyia Pocong ?? saya menduga duga apa mungkin penceramah
tersebut menggunakan busana pocong ?? atau mungkin isi ceramahnya
tentang kematian ??. seperti apa ya???
Acara Maulid nabi Muhammad saw yang
diawali dengan pembacaan Kisah maulid Barjanzi karangan Syech Jafar al
barzanji menambah syahdu dan keheningan serta kerinduan kepada baginda
Nabi Muhammad saw. Hingga tiba acara yang dinanti nanti ceramah Agama
yang akan di sampaikan oleh KH.Abdul Rasyid ( Kyia pocong ). Diluar
dugaan saya penampilan beliau tidak jauh beda dengan para ulama atau
mubaligh lainnya, sederhana layaknya ustadz di kampung saya . Suaranya
yang begitu khas dan penyampaiannya yang begitu lugas mampu menghipnotis
ratusan jamaah yang menghadiri peringatan Maulid tersebut. Hingga
akhinya beliau menceritakan kenapa dirinya di beri julukan Kyai Pocong.
Ketika masa remaja sekitar tahun 1980 an
beliau KH Abdul rasyid mengendarai sepeda motor dengan kecepatan yang
sangat tinggi, hingga akhirnya KH.Abdul rasyid menabrak sebuah pohon
asem dan tewas seketika. Lalu jenazah beliau dimandikan , dikafani dan
di sholatkan oleh paman beliau. Setelah itu Jenazah KH Abdul Rasyid
dibawah ke pemakaman untuk dikubur. Begitu Jenazah di turunkan di liang
lahat dan hendak dibuka tali kafannya tiba tiba Jenazah KH Abdul rasyid
berdiri tegak , bukan main paniknya warga yang mengiringi prosesi
pemakaman tersebut hingga berlari berhamburan sambil berteriak
“pocong….Pocong…pocong….KH.Abdul Rasyid pun tidak menyadari kalau
dirinya masih terbungkus kain kapan hingga beliau pulang kerumah
ditengah kepanikan yang luar biasa.
Dengan dibantu warga dan keluarga
KH.Abdul rasyid akhirnya di bawa pulang kerumahnya namun tidak ada satu
katapun yang keluar dari mulut KH.Abdul rasyid. Hingga hari ketiga
KH.Abdul Rasyid dapat berbicara dan menceritakan tentang pengalaman masa
transisi alam dunia dan alam kubur walaupun beliau belum sempat
dikubur. Beliau menceritakan pada saat dialam kubur , beliau bertemu
dengan sesosok perempuan yang sangat bau, tubuhnya bernanah serta
kemaluannya yang sangat besar di tanya oleh Kh.Abdul Rasyid ” Kenapa
bisa seperti itu ?? “Kata wanita tersebut Dulu ketika aku masih hidup
aku melakukan perselingkuhan dengan pria lain dan melakukan Zina “. Dan
beliau bertemu lagi dengan sosok laki- laki yang berwajah seperti Babi
dan tubuh yang dilumuri penyakit lepra’ditanya oleh KH.Abdul rasyid
kenapa kau seperti ini ?? ” Jawab laki-laki tersebut ” Dulu ketika masih
hidup aku sering melalaikan sholat .”
Dari pengalaman Religius hidup setelah
mati tersebut merubah karekter dan pribadi KH.Abdul rasyid untuk selalu
berdakwah menyampaikan pesan pesan kematian kepada para Jamaah agar
hidup didunia selalu menjaga apa yang telah diajarkan oleh Baginda Nabi
Muhammad saw. dan KH.Abdul rasyid juga selalu menolong jamaah yang
memilki penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan . Dengan metode
Herbal dan Doa banyak pasien yang dapat disembuhkan dan tentunya semua
berkat Inayah dan Anugrah dari Alloh SWT kepada hamba hambanya yang
dipilih.wallohu a’lam
→ 1 Komentar
Ditulis pada MANAKIB
JADWAL MAULID AGUNG NABI MUHAMMAD SAW 2013
Untuk para pecinta Rosululloh
saw…pecinta Maulid Nabi Muhammad saw…pecinta para ulama …Pecinta
habaib…yang rindu akan Nabi Muhammad saw…mari kita hadiri…kita syiarkan
peringatan maulid Nabi Muhammad saw agar kita mendapatkan syafaat dari
baginda nabi Muhammad SAW ( klik disini http://sachrony.wordpress.com/undangan/ )
Ditulis pada MANAKIB
Tahun Baru dan Evaluasi diri/Muhasabah
Ada yang menarik menjelang pergantian
tahun di monas. Kalau kebanyakan orang merayakan tahun baru dengan
pesta pora meniup terompet, menonton panggung hiburan, bakar petasan,
bakar ikan atau jagung, bahkan pesta minuman keras dan kemaksiatan
lainnya yang mewarnai pergantian tahun itu sudah biasa. Tapi kalau ada
sebagian orang yang merayakan pergantian tahun dengan menggelar tabligh
akbar dengan mendengarkan nasihat – nasihat para ulama dan menggelar
dzikir bersama baru itu luar biasa.
Acara dzikir bersama yang di kordinasi
oleh Majelis Rosulloh di silang monas seakan menjadi pengimbang ruhania
disaat jutaan umat manusia di seluruh dunia larut dalam pesta pora
pergantian tahun . Lantunan Dzikir akan menjadi untain tasbih penyejuk
hati dan menjadi intropeksi diri serta evaluasi terhadap perjalanan
hidup kita di tahun yang lalu.
Kita harus selalu mengedit segala
bentuk kegiatan dan aktifitas yang pernah kita lakukan , keputusan yang
telah kita buat serta imbas dari keputusan itu serta tanggung jawab
yang akan kita terima.Pergantian tahun adalah sebuah moment evaluasi
diri /Muhasabah , hal ini penting dilakukan dari pada merayakan tahun
baru dengan berpesta pora , Evaluasi yang dilakukan akan menjadi tolak
ukur keberhasilan manusia baik untuk urusan dunia maupun sisi ruhania.
Ada beberapa hal yang perlu kita Evaluasi /muhasabah dalam perjalanan tahun lalu
1. Evaluasi ibadah
Sejauh mana ibadah kita kepada Alloh
tahun lalu , Sholat kita, Puasa kita , dzikir kita , tahajut kita, dhuha
kita dan lain lainn apa ada peningkatan atau sebaliknya. Karena tujuan
diciptakan manusia oleh Alloh adalah semata mata untuk beribadah kepada
Alloh.swt
. وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah aku Ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk Beribadah “(Q.S. Adz-Dzariat 56)
Mari kita evaluasi amal ibadah kita, apakah sudah benar dan baik ???
Benar artinya : Sesuai dengan tuntunan syariat
Baik artinya kita laksanakan dengan ikhlas dan istiqomah
2. Evaluasi pekerjaan dan harta
Semua pekerjaan ada tanggung jawabnya di
hadapan Alloh swt. bagaimana suatu saat nanti mulut kita di kunci rapat2
oleh Alloh, bagaimana ketika tangan dan kaki bicara dan mengungkap
semua apa yang telah kita kerjakan. dan akan ditanya tentang harta yang
kita peroleh dan kemana harta tersebut dibelanjakan. maka sepatutnya
kita merenung kembali tentang rezeki yang kita peroleh apa tercampur
dengan hal hal yang diharamkan Alloh ?
3. Evaluasi kehidupan Sosial
Kita hidup didunia tidaklah sendiri, kita
hidup bermasyarakat dan bertetangga sejauh mana kepedulian kita
terhadap tetangga terdekat , apa ada hal-hal yang telah menyakiti hati
tetangga kita ? maka sudah sepatutnya kita memperbaiki tali silahturahmi
dengan para tetangga dan menjaga perasaan mereka . Karena tetangga
adalah saudara terdekat kita.
Maka Evaluasi/Bermuhasabah berarti
mencoba mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada. Kelebihan yang
diberikan Allah akan dimanfaatkan untuk menambah kebaikan dan memberikan
manfaat bagi banyak orang . Sementara kekurangan diri dijadikan sebagai
momentum memperbaiki diri agar lebih baik diwaktu yang akan datang
Ditulis pada BERITA AKTUAL
KH.TB.MUHAMMAD FALAK ( ULAMA KARISMATIK DAN PEJUANG )
Beberapa waktu yang lalu saya melakukan
Ziarah ke Maqom Sayyidul walid di empang bogor, pernah terngiang dalam
ingatan saya sebuah Pondok Pesantren yang terkenal dibogor yang
didirikan oleh seorang Ulama min Awliyaillah bernama KH.Tubagus
Muhammad Falak . Ingin sekali rasanya saya berkunjung dan berziarah
kesana . KH.Tubagus Muhammad Falak adalah Pendiri pon-pes Al Falak
Bogor yang masih memiliki ikatan darah dengan Syech Maulana Hasanudin
Banten. Terlahir dan dibesarkan dari keluarga seorang ulama karismatik
bernama KH.tubagus Abbas. Lahir di desa Sabi Pandegelang Banten tahun
1842. nama “Falak” dibelakang namanya adalah merupakan gelar yang
diberikan oleh gurunya Sayyid Affandi Turki seorang Ulama besar di
Mekkah karena kecerdasan dan kemampuan kh TB Muhammad Falak dalam
menguasai Ilmu Falak.
Suasana keagamaan serta bimbingan agama
Islam yang diberikan oleh orangtuanya semasa kecil sangat mempengaruhi
pembentukan karakter dan semangat KH. TB.Muhammad Falak untuk menuntut
ilmu pengetahuan agama Islam serta mengamalkan ilmu tersebut demi
kepentingan umat. Sejak kecil Kh.TB.Muhammad Falak tergolong cerdas hal
ini di buktikan dengan penguasaan beberapa disiplin ilmu yang telah
beliau selesaikan dalam waktu relatip singkat .Pada usia 15 tahun
Ayahnya mengirim beliau ke Mekkah untuk memperdalam disiplin ilmu yang
lain. Di Mekkah beliau belajar kepada seorang ulama terkemuka yang
berasal dari Indonesia yaitu Syech NawawiAlbantani .Dalam bidang ilmu
Hadist beliau belajar kepada Sayyid Amin Qutbi dan dalam ilmu tasawwuf
beliau belajar kepada Sayyid Abdullah Jawawi. Sedangkan dalam ilmu falak
beliau belajar kepada seorang ahli ilmu falak bernama Sayyid Affandi
Turki ,Dalam ilmu fiqh, beliau belajar kepada Sayyid Ahmad Habasy, dan
Sayyid Umar Baarum. Di samping nama-nama di atas, selama di Mekkah
beliau juga menuntut ilmu di bawah bimbingan ulama-ulama besar lainnya
antara lain: Syekh Ali Jabrah Mina, Syekh Abdul Fatah Al-Yamany. Syekh
Abdul Rauf Al-Yamany. dan Sayyid Yahya Al-Yamany.
Hampir 21 tahun Kh.Tb.Muhammad falak
Menuntut ilmu di Mekkah , beliau kembali ketanah air dalam masa
pergolakan penjajahan belanda .Aktivitas da’wah dan tablignya untuk
menyebarkan dan menyiarkan dimulai dari daerah Pandeglang, Banten hingga
sampai ke Pagentongan Bogor .Rasa nasionalisme yang tinggi beliau ikut
bergabung dengan Laskar ” Hisbullah” berjuang bersama sama para ulama
menumpas penjajah . Peran beliau secara langsung telah mengobarkan
semangat juang dan anti penjajah rakyat khususnya untuk memperjuangkan
Republik Indonesia sebagai negeri berdaulat. Karena aktifitas perlawanan
tersebut, pasukan belanda yang berada di bogor melakukan penyerangan ke
Pagentongan yang mengakibatkan wafatnya tujuh orang warga Pagentongan.
Setelah melakukan aksi penyerangan tersebut pasukan belanda kemudian
menangkap KH. Tubagus Muhammad Falak dan sebagian besar warga
Pagentongan yang kemudian dipenjarakan di daerah Gilendek. Namun atas
kehendak Allah SWT dan atas wasilah pengaruh KH. Tubagus Muhammad Falak
yang sangat besar di masyarakat dan dikhawatirkan dapat membangkitkan
semangat perlawanan yang lebih besar lagi maka KH. Tubagus Muhammad
Falak kemudian dibebaskan bersama warga lainnya.
Kedalaman ilmu dan ketawadhuan beliau
telah menjadi sosok Ulama karismatik yang sangat di cintai umatnya dan
murid muridnya. Maka tak mengherankan apabila beliau banyak melahirkan
ulama – ulama terkemuka di nusantara. selain mengutamakan ilmu-ilmu
agama, beliau juga banyak menguasai ilmu bela diri baik secara fisik
maupun batin. Bahkan pendidikan bela diri sengaja diajarkan kepada para
santrinya mengingat rawanya perampokan yang terjadi di daerah
tersebut,dan pada masa itu adalah masa penjajahan,dan KH Tubagus Muhamad
Falak mewajibkan santrinya untuk berjuang melawan penjajah. Kemahiranya
atas ilmu bela diri telah melambungkan namanya sebagai salah seorang “
pendekar” yang disegani kawan ataupun lawan di daerah Jawa Barat.
Disamping seorang ulama dan pendekar , Kh TB.Muhammad Falak seorang
Waliyulloh sebagaimana yang telah dikatakan oleh Alhabib Umur bin Hud
Cipayung.
Pernah diceritakan pada waktu pengajian
berlangsung , KH.TB Muhammad falak mengatakan kepada para santri “bahwa
lampu akan mati pada menit sekian dan detik sekian” tanpa banyaak tanya
lagi para santri bergegas mencatat . Dan benaar saja seekor kucing
menyambar lampu hingga padam persis seperti apa yang dikatakan Kh.TB
Muhammad falak.
KH. Tubagus Muhammad Falak wafat pada
waktu subuh pukul 04.15 hari Rabu tanggal 19 Juli 1972 atau tanggal 8
Djumadil Akhir 1392 H di usianya yang ke 130 tahun di Pagentongan,
Bogor.
Ditulis pada MANAKIB
Syech Mansyurudin Cikaduwen banten ( Ulama dan Pendekar Banten )

- Saya pernah beberapa kali ziarah
ke maqom Syech Mansyurudin cikaduwen Banten, ada satu tempat yang
menarik hati saya yaitu sebuah batu besar yang bertuliskan Alquran ,
orang menamai tempat tersebut dengan Batu quran . Hal yang saya dengar
tentang batu quran tersebut timbul karena Syech mansyurudin seorang
ulama min auliyaillah pada waktu berada di Mekkah menyelam di sumur
Zam-zam dan timbul di suatu mata air yang terdapat didaerah cibulakan
banten , mata air tersebut memancur sangat deras lalu Syech Mansyurudin
mengambil Alquran untuk menghentikan laju mata air yang memancur deras
tersebut hingga akhirnya pancuran air tersebut dapat dihentikan dan
Alquran tersebut berubah menjadi sebuah batu , lalu syech mansyurudin
mengukir batu tersebut dengan jari telunjuknya.
- Syekh Maulana Mansyuruddin dikenal
dengan nama Sultan Haji, beliau adalah putra Sultan Agung Abdul Fatah
Tirtayasa (raja Banten ke 6). Sekitar tahun 1651 M. Beliau menikah
dengan gadis dari desa Cikoromay banten bernama Nyi Mas Ratu Sarinten
dan dikarunia anak bernama Muhammad sholih . Beliau merupakan salah satu
ulama yang menyebarkan Islam di Banten selatan. Menurut cerita Beliau
terkenal sakti dan dapat bersahabat dengan bangsa Jin . Suatu ketika
Syech Mansyurudin berjalan kesebuah hutan lalu tiba tiba Beliau
mendengar Aungan Harimau yang merintih kesakitan. Ketika dihampiri oleh
Syech Mansyurudin Harimau tersebut tengah terjepit pada suatu pohon
besar. Lalu Syech mansyurudin menolong Harimau tersebut melepaskan dari
himpitan kayu , setelah dibebaskan harimau tersebut mengaung dan
menunduk dihadapan Syech Mansyurudin. Dengan karomah yang beliau Miliki
syech mansyurudin dapat bercakap cakap dengan harimau tersebut. Kata
Syech Mansyurudin kepada harimau tersebut ‘Engkau atas izin Alloh telah
aku selamatkan , maka aku minta pada engkau dan anak turunanmu untuk
tidak mengganggu keluarga dan anak keturunanku” . Sang Harimau pun
menyanggupinya. Hingga saat ini berkembang cerita bahwa anak keturunan
syech Mansyurudin dapat menaklukan harimau .
- Syekh Maulana Mansyuruddin
meninggal dunia pada tahun 1672M dan di makamkan di Cikaduen Pandeglang
Banten. Hingga kini makam beliau sering diziarahi oleh masyarakat
Ditulis pada MANAKIB
Muballig yang Amanah
Salah seorang kawan bercerita kepada saya
tentang seorang Mubaligh yang terlibat baku hantam dengan seorang imam
masjid di suatu kampung di sudut kota Jakarta. Cerita ini berawal
ketika seorang Mubaligh yang diundang menjadi penceramah pada peringatan
Maulid nabi Muhammad SAW . Ketika sedang berceramah ada salah seorang
Jamaah yang tiba tiba nyeletuk, maka sang Mubalighpun tersinggung
spontan memaki Jamaah tersebut dengan kata kata yang kurang Pantas di
ucapkan seorang Mubaligh dan mengusir jamaah tersebut. Dan ternyata
Jamaah yang dimaki maki serta diusir tersebut adalah Seorang Imam
Masjid. Rupanya peristiwa tersebut berbuntut panjang hingga akhirnya
terlibat baku hantam yang ditonton warga .
Cerita tersebut tidak jauh berbeda dengan
apa yang pernah terjadi di jawa barat , seorang Khotib Masjid yang di
lempari Sandal oleh Jamaah ketika menyampaikan khutbah Jumat, hal
tersebut berkaitan dengan isi khutbah yang menyinggung para ulama .
Siapapun bisa menjadi Mubaligh untuk
menyampaikan Risalah Islam namun seorang Mubaligh belum tentu seorang
ulama. Penyampain Materi yang yang terkadang disampaikan seorang
Mubaligh menimbulkan ketersinggungan pihak lain. Hal ini dibutuhkan
kerarifan seorang Mubaligh untuk menyampaikan materi yang santun yang
tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Muballigh adalah seorang juru
da’wah yang berusaha meneruskan dan melestarikan ajaran Islam dengan
jalan meningkatkan pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengamalan
ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat. Ajaran agama Islam tersebut
merupakan tuntunan Allah swt yang membawa keselamatan dan kebahagiaan
bagi ummat manusia, jasmaniah dan rohaniah, di dunia dan di akhirat.
Da’wah Islamiah merupakan tugas mulia yang dipikul oleh ummat, khususnya para muballigh, ulama, khatib dan guru yang bertujuan untuk mengajak manusia kepada kebaikan, amar ma’ruf dan nahi munkar, dengan menggunakan metode pendekatan hikmah, maui’dzah hasanah dan mujadalah billatii hiya ahsan .
Da’wah Islamiah merupakan tugas mulia yang dipikul oleh ummat, khususnya para muballigh, ulama, khatib dan guru yang bertujuan untuk mengajak manusia kepada kebaikan, amar ma’ruf dan nahi munkar, dengan menggunakan metode pendekatan hikmah, maui’dzah hasanah dan mujadalah billatii hiya ahsan .
Mubaligh yang di jadikan profesi tentu
akan mengurangi nilai dari dakwah islam itu sendiri. Mubaligh tersebut
memilki kemampuan berbicara dan sangat menarik perhatian serta pandai
membaca situasi . Materi yang di sampaikan terkadang hanya terbatas
tidak sempat dikembangkan saking larisnya. Dan tentunya karena Mubaligh
dijadikan profesi ada Fee yang harus dibayarkan sebagai ganti
transfortasi. Karena Mubaligh hanya dijadikan profesi maka hanya
menunggu di panggil atau dundang dalam suatu acara tertentu. Saya jadi
teringat ucapan guru saya ” Ilmu membutuhkan kepada Amal” Amal
membutuhkan kepada Keihklasan” Dan Keihklasan membutuhkan kepada Nur (
Hati yang bersih ) ” Bila seorang Mubaligh memiliki keihlasan dan
kebersihan hati tentu apa yang disampaikan akan membekas ( Atsar ) di
hati para jamaah dan dapat memberikan keberkahan terhadap apa yang
disampaikan. Keikhlasan dalam berdakwah juga akan membuahkan hasil
walaupun orang itu sudah meninggal dunia. Mubaligh yang di jadikan
pr0fesi akan tampil sesuai dengan permintaan baik berkaitan dengan
politik maupun dukungan pengerahan massa, hal ini yang akan menodai dari
nilai Dakwah islamiah itu sendiri. Kita harus mencontoh para Ulama
Ulama Salafus Sholeh bagaimana mereka menyampaikan risalah dakwah dengan
hati yang ikhlas , mereka para Ulama mengarahkan seluruh perkataan,
perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-Nya, dan
kebaikan pahala-Nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan,
kedudukan, sebutan, kemajuan atau kemunduran. Dengan demikian Muballigh
menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara dunia dan kepentingan.
Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya,
Muballigh yang berkarakter seperti itulah yang punya semboyan ‘Allahu Ghayaatunaa‘, Allah tujuan kami.
Ditulis pada ARTIKEL
Memenuhi Undangan Nabi Muhammad saw ( Menyambut bulan Kelahiran nabi SAW)
Saya pernah bekerja di PT Dwi daya Tour
& Travel sekitar 5 tahun , sebuah perusahaan Tour & Travel
terbesar yang telah memiliki banyak kantor cabang milik seorang
warga keturunan Etnis China yang beragama Budha. Hal yang menarik yang
saya jumpai ketika saya bekerja di sana adalah Ketika memasuki Bulan
Maulid maka bos pemilik perusahaan Pt Dwi daya travel tersebut akan
memerintahkan seluruh kepala cabang untuk mengadakan Maulid secara
sederhana di masing masing kantor cabang termasuk saya yang turut serta .
Kedengarannya memang aneh seorang Etnis china yang non muslim pemilik
perusahaan besar begitu menghormati dan mengagungkan hari kelahiran Nabi
besar Muhammad saw. Ironis memang kalau ada sebagian dari
saudara-saudara kita yang begitu menentang peringatan maulid nabi
Muhammad saw dengan alasan bahwa hal tersebut Bid’ah dan tidak ada dalam
ajaran Islam. Apa kita tidak malu ? begitu sempitnya pemikiran yang
membid’ahkan peringatan maulid Nabi Muhammad saw, Yang non Muslim saja
mau memperingati maulid untuk penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad
saw , kenapa kita sesama muslim masih meributkan tentang boleh atau
tidaknya memperingati maulid nabi Muhammad saw ?
Bulan maulid sangat di nanti-nantikan
oleh para Muhibbin . Ratusan bahkan ribuan kaum muslimin dan muslimat
akan datang untuk menghadiri peringatan Maulid tersebut. karena yang
mengundang kita untuk menghadiri Peringatan maulid tersebut bukan hanya
panitia akan tetapi yang mengundang kita untuk hadir pada acara
peringatan maulid adalah yang punya hajat kelahiran yaitu baginda kita
nabi muhammad saw. Apakah kita tidak merasa bangga di undang Rosuulloh
saw untuk hadir pada peringatan Maulid saw ? Gema sholawat dan pujian
kepada nabi Muhammad saw menjadi Hujan rahmat dari alloh swt atas
kelahiran kekasih yang di cintai alloh .
Dalam kitab I’anatut tholibin jilid 3 hal. 414 karya Syaikh Abu Bakar Syatho al-Bakri ad-Dimyathi dijelaskan “
Tidak ada sebuah rumah atau
masjid atau tempat yang dibacakan padanya Mawlidin Nabi SAW melainkan
dikerumuni para malaikat akan mereka yang ada di tempat tersebut dan
Allah akan menebarkan rahmatNya kepada mereka. Para malaikat yang
berkalungkan cahaya yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Qarbail, ‘Aynail,
ash-Shaafun, al-Haafun dan al-Karubiyyun – maka bahawasanya mereka
berdoa bagi orang yang menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidin Nabi SAW. Tidak ada seseorang muslim yang dibacakan dalam rumahnya akanMawlidin
Nabi SAW melainkan Allah selamatkan penghuni rumah tersebut daripada
kemarau, wabak, kebakaran, malapetaka, bala bencana, kesengsaraan,
permusuhan, hasad dengki, kejahatan ‘ain (sihir pandangan) dan
kecurian. Apabila dia mati, Allah akan mempermudahkan atasnya menjawab
soalan Munkar dan Nakir dan adalah dia ditempatkan pada kedudukan
as-shidq di sisi Allah Raja yang Maha Berkuasa.”
Semua yang berkaitan dan berhubungan
dengan beliau saw menjadi mulia. Semua yang disandarkan kepada beliau
menjadi terhormat. Ini semata-mata karena kemuliaan dan kehormatan nabi
Muhammad SAW. Hari senin menjadi mulia karena pada hari itu dilahirkan
Nabi Muhammad, Nabi yang paling mulia, bulan Rabiul Awwal menjadi bulan
yang agung, ditunggu-tunggu kehadirannya oleh para Muhibbin dan kaum
muslimin, sebagaimana mereka menunggu Ramadhan, karena pada bulan Rabiul
Awal ini dilahirkan Nabi Muhammad saw yang ditunggu-tunggu seluruh alam
. Karena beliaulah Nabi pembawa dan penyebar Rahmat untuk sekalian
alam.
Telah menjadi kebiasaan dan tradisi di
kalangan Ulama salafus Saleh setelah abad ke 3 Hijriyah merayakan
peringatan maulid Nabi Saw yang agung. Mereka menghidupkan malam maulid
dengan berbagai macam ketaatan dan Taqarrub kepada Allah seperti memberi
makan takir miskin, membaca Al Quran, membaca zikir-zikir, melantunkan
puisi-puisi dan pujian-pujian .
Ada beberapa kitab kitab yang berisi
pujian terhadap nabi Muhammad saw yang kerap kali di baca para ulama
dalam peringatan maulid diantaranya adalah :
Maulid Burdah karangan Imam Muhammad Al-Bushiri, Maulid Syaraful Anam. Maulid Ad-Diba’i, karya Al-Imam Abdurrahman bin Ali Ad-Diba’i Asy-Syaibani Az-Zubaidi; Maulid Azabi, karya Syaikh Muhammad Al-Azabi; MaulidAl-Buthy, karya Syaikh Abdurrauf Al-Buthy; Maulid Simthud Durar, karya Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi; Maulid Adh-Dhiya-ul Lami’, karya Habib Umar bin Hafidz . Maulid Barzanji karya khatib Masjid Nabawi (Madinah).
Menurut para ulama apabila dalam suatu
Majlis dibacakan kitab kitab Maulid Nabi maka Nabi Muhammad saw akan
hadir dalam Majlis tersebut , memperingati Maulid Nabi Muhammad saw dan
berkumpul dengan para ulama ini merupakan sarana yang baik untuk
berdakwah. Sekaligus merupakan kesempatan emas yang seharusnya tidak
boleh punah. Bahkan menjadi kewajiban para da’i dan ulama untuk
mengingatkan umat kepada akhlaq, sopan santun, keadaan sehari-hari,
sejarah, tata cara bergaul dan ibadah Nabi Muhammad SAW. Mari kita
hadiri dan syiarkan Peringatan Maulid nabi Muhammad saw agar kita
mendapatkan Syafaat dari baginda nabi Muhammad saw dan Keberkahan para
ulama salafus sholeh.( jadwal maulid : http://sachrony.wordpress.com/undangan/ )
Ditulis pada ARTIKEL
Jadwal maulid Agung 2011
Untuk
para pecinta Rosululloh saw…pecinta Maulid Nabi Muhammad saw…pecinta
para ulama dan habaib…yang rindu akan Nabi Muhammad saw…mari kita
hadiri…kita syiarkan peringatan maulid Nabi Muhammad saw agar kita
mendapatkan syafaat dari baginda nabi Muhammad saw silahkan Klik disini
( “Jadwal Maulid Agung tahun 2011 )
Ditulis pada UNDANGAN
Kasyaf Terbukanya hijab antara seorang Hamba dengan Alloh
Saya teringat ketika masih Ta’lim di
Pesantren darul hadist Alfaqihiyyah Malang Jawa timur, ketika musim
liburan tiba para santri akan pulang ke daerahnya masing masing.
Menjelang liburanpun Konsentrasi belajar sudah mulai terganggu ,
bayangan rumah dan bertemu dengan sanak saudara begitu terlintas dalam
benak para santri. Seakan para Santri merasakan kebebasan sesaat . Ada
beberapa Santri nakal yang meluapkan kebebasan dirumah dengan Nonton di
Bioskop, mendengarkan Musik, Ngetrek dengan Gang Motor, Jalan jalan ke
Mall Dll yang semua itu di larang di Pesantren. Termasuk saya yang
bandel . Begitu memasuki tahun ajaran baru dimana semua santri harus
kembali ke pesantren untuk kembali belajar dan harus melepas segala
atribut kebebasan untuk konsentrasi belajar , membersihkan hati menuju
ridho Alloh guna mendapat ilmu yang bermanfaat dan mendapat keberkahan
dari Pendiri pesantren darul Hadist Alfaqihiyyah Al habib Abdul qodir
bil Faqih dan Al habib Abdulloh Bil Faqih .
Suatu hari semua santri berkumpul di Aula
untuk mendengarkan tausiyah yang di sampaikan oleh Putra guru Pon-pes
Darul hadist Al faqihiyyah. Saya dan teman teman santri yang lain Habis
di Marahi beliau , Beliau mengatakan kalau Muka saya dan teman teman
yang lain hitam lebam karena kemaksiatan yang dilakukan sewaktu mengisi
liburan di rumah. Saya tidak habis pikir bagaimana beliau bisa tahu
kebandelan yang saya lakukan pada waktu libur bersama teman teman ?? .
Saya jadi teringat cerita cerita kawan kawan santri bahwa ayahanda
beliau Alhabib Abdulloh bil faqih pernah sholat di Masjid Agung kota
Malang yang beliau lihat para jamaah yang sedang sholat wujud kepala
mereka dalam Wujud binatang seperti babi dan monyet. Saya jadi merinding
mendengar cerita Karomah beliau , Apa mungkin Wajah saya terlihat
seperti seekor babi dalam pandangan mata guru saya ?? Kasyaf itulah
sebutan yang pas untuk peristiwa seperti di atas.
Kasyaf adalah merupakan karomah dan
karunia Alloh yang diberikan seorang hamba yang dikasihinya. Kasyaf
dapat diartikan terbukanya tembok pemisah antara seorang hamba dengan
Alloh untuk dapat melihat, merasakan dan mengetahui hal hal ghoib yang
sangat sulit diterima oleh akal sehat . Nabi Muhammad saw pun
mendapatkan karunia tersebut namun di sebut Mukjizat . ketika Nabi
Muhammad SAW bepergian bersama Abu Bakar. Ketika melewati areal
pemakaman, tiba-tiba Nabi berhenti di salah satu makam. Abu Bakar
bertanya, kenapa kita berhenti di sini? Nabi kembali bertanya, apakah
engkau tidak mendengarkan bahwa orang di bawah makam ini sedang disiksa
dan menjerit kesakitan lantaran pada waktu hidupnya tidak bersih ketika
ia habis membuang hajat kotoran. Ini pertanda bahwa ada telinga yang
mampu mendengar suara-suara alam ghaib (di alam barzakh) dan yang
lainnya tidak bisa.
Peristiwa Kasyaf juga pernah terjadi
masa masa khalifah Umar bin khotob ketika beliau menjadi Khotib pada
sholat Jumat , tiba tiba beliau berteriak “ Hai Sariah ….hai Tentaraku
larilah kebukit itu…bukit itu…. Tentu saja sikap Umar tersebut membuat
heran para Jamaah dan ketika selesai sholat Jumat Sayyidina Umar
ditanya oleh sahabat Abdurrahman bin Auf “Ya Amirul mu’minin kenapa
engkau berteriak teriak seraya pandangan matamu menatap jauh ketika
berkhutbah ?? Kata Sayyidina Umar “ Beberapa waktu yang lalu aku
mengutus Sariah dan bala tentaranya untuk membereskan gerombolan
pengacau , tadi ketika aku sedang Khutbah tiba tiba di hadapanku tampak
Sariah dan tentaranya terkepung oleh gerombolan pengacau dan tidak ada
tempat untuk bertahan, maka aku melihat sebuah Bukit ..maka aku
berteriak Hai Sariah…Hai Tentaraku Larilah ke bukit itu…bukit itu..
Sahabat Abdurrahman bin Auf hanya menganggukkan kepala antara percaya
dan tidak. Maka beberapa lama kemudian datanglah rombongan Tentara yang
dipimpin Sariah dan menceritakan dasyatnya peperangan yang mereka
lakukan. Dan Sariahpun menceritakan bahwa Dia dan pasukannya di kepung
gerombolan pengacau waktu itu terjadi pada saat waktunya kami Sholat
Jumat , di saat pasukan kami kepepet Dia mendengar Suara Ghoib dari
balik bukit “ Hai Sariah…Hai Tentararaku larilah kebukit itu…bukit itu,
maka kamipun menuju bukit tersebut sebagai benteng pertahanan hingga
kami memperoleh kemenangan.
Kasyaf yang menurut para Sufi adalah
merupakan buah dari Zuhud yang membawa kita melintas alam Syahadah dan
memasuki alam ghaib dengan menggunakan istilah sufi Zuhud yang
mengantarkan kita pada alam Mukasyafah, tetapi Kasyaf tidak bisa
diperoleh dengan usaha dan latihan .Kasyaf merupakan Karunia alloh yang
diberikan kepada hambanya yang di Cintai dan di kasihi. Perasaan cinta
kepada Alloh terus menerus diwujudkan sampai dapat mencapai ketingkat
yang tinggi dan ini mengakibatkan dirinya dapat menguasai jiwanya,
setidak tidaknya dapat mengurangi rasa cinta kepada perkara-perkara yang
lain, sehingga selalu ingat dan tafakur kepada Alloh beserta sifat
sifatnya serta keagungannya, didalam hati sanubarinya sudah tiada lagi
sedikitpun ruangan untuk memikirkan hal hal lain diluar itu.
Kasyaf lebih merupakan akibat dari pada
sebab. Kasyaf juga bukan merupakan tujuan para pencari Tuhan atau
salikin. Namun kasyaf mempunyai peran penting untuk meningkatkan
efektifitas dan kualitas diri sang sufi. Kasyaf juga merupakan salah
satu jenis pengetahuan langsung, yang dengan itu pengetahuan tentang
Hakikat diungkapkan pada hati seorang sufi dan kekasih yang mencintai
Allah.
Dengan sifat rahmat-Nya, Allah memberikan kepadanya sebuah
Pengungkapan diri Allah. Tidak hanya menambah pengetahuannya tentang
Allah, melainkan juga menambah kerinduannya yang bergelora dalam lautan
cintanya kepada Allah. Disinilah seorang sufi sampai pada sebutan Ahli
al-kasyaf wa al-wujud (Kaum Penyingkap dan Penemu). Dalam penyingkapan
itulah mereka “menemukan” dan “bertemu” Allah.
Lalu bisakah orang awam seperti kita
memperoleh karunia tersebut ?? Kenapa tidak ? Alloh maha rahman dan
rohim , siapapun seorang hamba yang dikehendaki oleh Alloh mendapatkan
karunia kasyaf tersebut tentu akan diberikan . dan tentunya ibadah
serta amaliah semuanya semata mata untuk mendapatkan ridho alloh yang
harus dikerjakan secara istiqomah. wallohualam
Ditulis pada ARTIKEL
Berbuat baik kepada orang tua (BIRRUL WALIDAIN)
Kemarin saya mengikuti Apel
memperingati Hari Ibu yang Ke 82, Saya jadi teringat sosok ibu saya yang
mendoakan saya agar saya bisa Lulus Tes PNS tanpa Suap menyuap dan KKN.
Begitu dasyatnya Doa yang keluar dari Mulut seorang Ibu yang menurut
saya tidak mungkin dapat Lulus karena harus bersaingan dengan Ribuan
Pelamar . Tapi Alhamdulillah berkat Doa Ibu saya dapat lulus dan bekerja
di Kantor Kementerian Agama .
Rupanya ada salah satu doa yang keluar
dari seorang ibu kepada anaknya, begitu dasyatnya kekuatan doa yang
keluar dari mulut seorang ibu. Maka resep kebahagian kita didunia adalah
Birrul waliadain artinya Berbuat baik kepada kedua orang tua yang
artinya memperlakuan mereka dengan sebaik-baiknya, bisa dengan harta,
badan, pangkat, kedudukan, dan sebagainya. Termasuk pula berbuat baik
kepada mereka adalah mengatakan ucapan yang baik kepada keduanya.

Dalam sebuah ayat Alquran surat Al isra ayat 23 Allah berfirman “Telah mewajibkan Tuhan _mu agar kalian tidak menyembah selain Dia ( Alloh), dan supaya berbuat baik Kepada ibu bapak ” dan dalam sebuah ayat lain “ Bersyukurlah engkau kepada Ku dan kepada kedua orang tua mu ( Lukman : 14 ). Kalau kita perhatikan pada ayat pertama perintah beribadah kepada Alloh dan perintah Birrul walidain ( berbuat baik kepada kedua orang Tua ) diletakkan berdampingan serangkai didalam suatu ayat. Pada ayat kedua surat lukman pun perintah bersyukur kepada Alloh di dampingkan dengan perintah bersyukur kepada orang tua, hal ini mengindikasikan bahwa seolah Alloh berkata” Bahwa kalian tidak cukup beribadah , bertauhid dan beriman kepada ku tanpa kalian berbuat baik pada orang tuamu, dan tidak cukup kalian bersyukur kepadaku tanpa bersyukur kepada kedua orang tua.” Begitu agung nilai Birrul walidain hingga melebihi dari amalan jihad fi sabilillah . Seorang sahabat bertanya kepada Rosululloh saw ” Ya rosul amalan apa yang paling di cintai Alloh? nabipun menjawab ” Sholat pada waktunya, sahabat bertanya kembali “Kemudian apalagi ya Rosul ?”. Nabi menjawab “Birrul walidain ( berbuat baik kepada orang tua ) , sahabat bertanya lagi “Apalagi ya Rosul ?” Nabi menjawab Jihad Fisabilillah”.
Kita telah tahu bahwa amalan Jihad fi
sabillah merupakan amalan wajib yang paling mulia yang balasannya
adalah surga dan orang berjihad fisabilillah di sebut sebagai pahlawan
dunia akherat dan mati sebagai suhada, namun Amalan tersebut masih
dibawah Amalan Birrul walidain , mengapa demikian ? sebelum berjuang
fisabililah wujud manusia yang pertama berasal dari ibu yang melahirkan,
dia tidak akan menjadi pejuang tanpa pemeliharaan orang tua , tanpa
asuhan ibu bapaknya sejak kecil hingga dewasa. Sembilan bulan kita
didalam kandungan dan melahirkan kita dengan mempertaruhkan nyawa
antara hidup dan mati. Ketika Alloh melepas`kita kedunia malalui
kelahiran , ibu kita selalu menemani , didekap dengan dekapan kasih
sayang, ibu merawat kita sampai menjadi anak yang mandiri. Dari
menyusui, merawat, memandikan, memberi makan dan lainnya. Yang boleh
dibilang sangat sulit untuk dilakukan oleh seorang ayah.
HAK-HAK YANG WAJIB DILAKSANAKAN SEORANG ANAK KEPADA KEDUA ORANG TUA
1. Mentaati Mereka Selama Tidak Mendurhakai Allah
Mentaati kedua orang tua hukumnya wajib
bagi seorang anak . Haram hukumnya mendurhakai keduanya. Tidak
diperbolehkan sedikit pun mendurhakai mereka berdua kecuali apabila
mereka menyuruh untuk menyekutukan Allah atau mendurhakai-Nya. Adapun
jika bukan dalam perkara yang mendurhakai Allah, wajib mentaati kedua
orang tua selamanya dan ini termasuk perkara yang paling diwajibkan.
Oleh karena itu, seorang Muslim tidak boleh mendurhakai apa saja yang
diperintahkan oleh kedua orang tua.
2. Merendahkan Diri dan berbicara lemah lembut Di Hadapan Keduanya
Berbicara dengan lemah lembut kepada
nya,tidak boleh mengeraskan suara melebihi suara kedua orang tua ,tidak
boleh juga berjalan di depan mereka, masuk dan keluar mendahului mereka,
atau mendahului urusan mereka berdua. Rendahkanlah diri di hadapan
mereka berdua dengan cara mendahulukan segala urusan mereka. menghindari
ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti hati kedua orang tua,
walaupun dengan bahasa isyarat . Termasuk bentuk bakti kepada kedua
orang tua adalah senantiasa membuat mereka senang dengan melakukan apa
yang mereka inginkan, selama hal itu tidak mendurhakai Allah Swt ,Oleh karena itu, berbicaralah kepada mereka berdua dengan ucapan yang lemah lembut dan baik serta dengan lafazh yang bagus.
3.Menyediakan Makanan yang baik
Menyediakan makanan yang baik kepada
kedua orang tua, terutama jika orang tua kita memberi mereka makan dari
hasil jerih payah sendiri. Jadi, sepantasnya disediakan untuk mereka
makanan dan minuman terbaik dan lebih mendahulukan mereka berdua
daripada keluarga.
4. Memberikan Harta Kepada Orang Tua Menurut Jumlah Yang mereka Inginkan
Seorang anak jangan bersikap bakhil
(Pelit) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinya,
memeliharanya ketika kecil dan lemah, serta telah berbuat baik
kepadanya. Siang jadi malam malam jadi siang orang tua kita membanting
tulang merawat dari kecil hingga dewasa.
5 Membuat Keduanya Ridha Dengan Berbuat Baik Kepada Orang-orang yang Dicintai Mereka
Salah satu bakti anak terhadap orang tua
juga adalah mencintai dan berbuat baik kepada para kerabat, teman teman
orang tua dan menunaikan janji-janji (orang tua) kepada mereka.
6.Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang Lain
Mencela orang tua dan menyebabkan mereka
dicela orang lain termasuk salah satu dosa besar. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela orang tuanya.” Para Sahabat bertanya: “Ya, Rasulullah, apa ada orang yang mencela orang tuanya?” Beliau menjawab: “Ada. Ia mencela ayah orang lain kemudian orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain lalu orang itu membalas mencela ibunya.” (HR. Bukhari no. 5973 dan Muslim no. 90, dari Ibnu ‘Amr radhiyallahu ‘anhu)
“Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela orang tuanya.” Para Sahabat bertanya: “Ya, Rasulullah, apa ada orang yang mencela orang tuanya?” Beliau menjawab: “Ada. Ia mencela ayah orang lain kemudian orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain lalu orang itu membalas mencela ibunya.” (HR. Bukhari no. 5973 dan Muslim no. 90, dari Ibnu ‘Amr radhiyallahu ‘anhu)
Perbuatan ini merupakan perbuatan dosa yang paling buruk.
Orang-orang sering bergurau dan bercanda
dengan melakukan perbuatan yang sangat tercela ini. Biasanya perbuatan
ini muncul dari orang-orang rendahan dan hina.
Untuk itu mari kita mengharapkan berkah
dari orang tua kita terutama ibu kita yang melahirkan kita dengan
memperlakukan mereka dengan baik agar kita memperoleh kebahagian
didunia dan akherat.
Ditulis pada ARTIKEL
Innalillahi wa inna ilaihi Roji’un

Innalillahi wa inna ilaihi Rojiun
Telah Berpulang kerahmatulloh Adda’i Illalloh Al Habib Syech Ali Aljufri
Batu Ampar Condet jakarta Selatan
hari Kamis 28 Oktober 2010 pukul 13.00
Ya Alloh….Retak Agama….Rengat Agama dengan meninggalnya ulama
Sesungguhnya Allah tidak akan mengangkat
ilmu dengan sekali cabutan dari manusia. Namun Allah akan mengangkat
ilmu dengan mewafatkan para ulama. Hingga ketika tidak tersisa lagi
seorang berilmu (di tengah mereka), manusia mengangkat para pemimpin
yang jahil. Mereka ditanya, dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Hingga
akhirnya mereka sesat dan menyesatkan (orang lain)”. Shahih Al-Bukhariy,
Kitaabul-‘Ilmi, Baab Kaifa Yaqbidlul-‘Ilm (1/194 – bersama
Fathul-Bariy), dan Shahih Muslim, Kitaabul-‘Ilmi, Baab Raf’il-‘Ilmi wa
Qabdlihi wa Dhuhuuril-Jahli wal-Fitan (16/223-224 – bersama Syarh
An-Nawawiy
Ditulis pada MANAKIB
Pembakaran Alquran = Mengobarkan Semangat jihad umat Islam
Kampanye dan provokasi yang
dipelopori oleh Pastor Terry dan Sylvia Jone Dove dari Pimpinan Gereja
World Outreach Center untuk membakar Alquran pada tanggal 11 September
2010 dari jam 06.00 – 21.00 membuat panas hati ini dan juga jutaan
kaum muslimin di seluruh dunia.
Hal ini merupakan bentuk penghinaan dan
pelecehan terhadap umat Islam serta Pelanggaran terhadap kebebasan
beragama yang berarti juga pelanggaran terhadap deklarasi internasional
tentang hak asasi manusia. Maka jangan salahkan Umat Islam jika terjadi
aksi radikalisme , satu Alquran yang terbakar akan ada Satu Gereja yang
akan terbakar di seluru dunia.
Aksi serupa juga pernah mereka lakukan dengan menggunakan Kaus bertuliskan “Islam is of The DeVil” ( Islam adalah Iblis )

Dasar tuduhan yang mereka lontarkan
adalah sejarah nabi Muhammad SAW yang mereka sebut sebagai sejarah
berdarah-darah. Kalau sosok Isa selalu digambarkan sebagai pribadi yang
baik dan luhur, maka pribadi Muhammad SAW justru selalu muncul dalam
sosok hitam, yang harus darah dan perang.
Mana buktinya kalau Islam itu haus darah
dan memerintahkan pembunuhan? Semua itu hanya tuduhan yang tidak jelas
ujung pangkalnya, buatan orang-orang kafir yang pandai menipu. Mereka
gunakan ayat Quran untuk mencari-cari alasan bahwa Islam itu haus darah,
ternyata argumentasi mereka mentah, sebab di dalam tataran sejarah,
tidak pernah terbukti tuduhan itu.
Lalu apakah kita akan tinggal diam dengan
Provokasi pembakaran Alquran nanti pada tanggal 11 september 2010
??Tidakkah kita merasa sakit hati, merasa terhina Kitab Suci Alquran
yang kita agungkan dan merupakan pegangan hidup umat islam di dunia ,
apakah kita tinggal diam asaja melihat musuh Islam menjatuhkan citra
Islam, tanpa kita tepis tuduhan? Kenapa kita tidak melakukan
pembelaan…..!!!
Kita jenuh dengan imbauan para tokoh
Nasional untuk tidak terprovokasi dengan tindakan Pastor Tery , jelas
jelas Rencana pembakaran Alquran telah melukai umat Islam di seluruh
dunia. Kita umat Islam harus tegas, berulang kali barat telah melakukan
pelecehan terhadap Islam, karena ketidak tegasan itu mereka semakin
menginjak injak kita sebagai umat Islam. Kita harus mengambil sikaf
tegas dan merapatkan barisan untuk melawan rencana mereka membakar
Alquran pada tanggal 11 september mendatang. Mari kita bela Agama
alloh………………..!!!
Ditulis pada BERITA AKTUAL
KH.MAHRUS ALY ( Ulama Ahli hadist dan Pejuang )
Seorang teman mengajak saya mengunjungi
Pondok Pesantren Lirboyo di kediri jawa Timur dan kebetulan disana
menggelar acara satu Abab Pesantren Lirboy0. Namun sayang banyak sekali
kerjaan yang tidak bisa saya tinggalkan. Hati saya ingin sekali
menghadiri acara tersebut dan dapat memandang para Ulama-ulama yang
datang ke acara tersebut. Saya membayangkan suasana di pesantren Lirboyo
yang genap memasuki 100 tahun dan telah mencetak Ratusan Ulama-ulama
ternama dan tersebar di pelosok Nusantara , termasuk salah seorang guru
saya Almarhum Kh.Ishomuddin ( Gus Ishom ).
Salah seorang Tokoh Ulama penerus Pondok
Pesantren Lirboyo adalah Kh.Mahrus Aly, putra dari seorang Ulama bernama
Kh Aly. Lahir di Cirebon tahun 1906 , ibunya bernama Nyai Chasinah .
Sejak kecil Kh Mahrus Aly hidup dalam lingkungan pesantren dan Beliau
gemar menuntut ilmu terutama Ilmu Hadist dan Ilmu Nahwu shorof. Usia
remaja Kh Mahrus telah hapal 1000 Bait Nadzhom Kitab Alfiyah Ibnu malik
dan pernah juga melakukan debat Nahwu shorof dengan seorang Habib dari
Yaman Hadro maut. Suatu ketika Kakaknya yang bernama Kh.ahmad Afifi
mengadakan lomba hapalan dan pemahaman kitab Alfiyah , namun Kh Mahrus
kalah dan merasa malu dengan keluarganya, hingga akhirnya Kh mahrus
pergi meninggalkan rumah tanpa minta Izin kepada keluarganya, dan tentu
saja membuat sedih sang ibundanya Nyai Chasinah. Maka sepanjang hari
ibunya bermunajat kepada Allah agar anaknya Kh.mahrus Aly yang
meninggalkan rumah dan keluarganya di jadikan ulama yang alim .
Kh.Mahrus Aly menimba ilmu Pada Kh.Cholil
pengasuh pondok pesantren kasingan , begitu memasuki gerbang pondok ,
Kh.Mahrus Aly di sambut oleh para santri yang telah berbaris , bercampur
heran Kh.Mahrus tetap melangkah memasuki pondok , belakangan diketahui
bahwa telah tersyiar kabar bahwa dipondok Kasingan akan kedatangan
seorang Ahli hadis bernama Mahrus Aly. Sambutan yang luar biasa dari
para santri tidak membuat dirinya besar kepala , beliau disamping
menimba ilmu kepada Kyai juga mengajar para Santri maka tak heran bila
Kh.Mahrus diangkat menjadi “Lurah Pondok” . Hampir lima tahun menimba
ilmu di Pondok Kasingan kemudian Kh.Mahrus Aly minta Izin kepada
gurunya untuk pulang kerumahnya . Ketika sampai dirumahnya di Gedongan
Kh.Mahrus Aly lagi lagi mendapat sambutan dari para santri dan
keluarganya dengan penuh penghormatan . Mereka para santri kagum akan
kecerdasan Kh Mahrus Aly dalam memahami Kitab Alfiyah . Rupanya Allah
memberikan Futuh (Pembuka hati & Ilmu ) berkat doa Munajat dan
riyadhoh sang Ibu kepada dirinya.
Tak puas dengan bekal ilmu yang dimiliki,
Kh Mahrus aly meminta izin kepada ibunya untuk menimba Imu di
Pesantren Lirboyo, Tahun 1936 Kh Mahrus Aly belajar di Lirboyo di bawah
asuhan Kh.Abdul karim . Melihat kecerdasan yang dimiliki Kh Mahrus Aly
membuat gurunya terkagum kagum dan jatuh hati pada Kh.Mahrus Aly, maka
sang Guru meminta kepada Kh Mahrus Aly untuk mau menjadi mantunya. Maka
tahun 1938 Kh.Mahrus Aly menikah dengan putri gurunya bernama zainab. Kh
Mahrus aly sangat mencintai ilmu maka tak heran Beliau selalu berpindah
pindah dari pesantren yang satu kepesantren yang lain , hal ini beliau
lakukan sekedar bertabarruk kepada para ulama seperti ke Pondok
pesantren tebuireng (Kh.Hasyim asyari), Pondok-Pesantren Watu congol
muntilan Magelang(Kh Dalhar) pondok pesantren Langitan tuban dll.
Kh.Mahrus Aly juga dikenal sebagai Ulama
pejuang , beliau pernah memimpin para santri Lirboyo untuk Berjihad
melawan tentara sekutu di Surabaya. H. Mahfudzseorang Komandan Peta
(pembela tanah air ) yang mula-mula menyampaikan berita gembira tentang
kemerdekaan Indonesia itu kepada KH. Mahrus Ali, lalu diumumkan kepada
seluruh santri lirboyo dalam pertemuan diserambi masjid. Dalam
pertemuan itu pula, para santri lirboyo diajak melucuti senjata
Kompitai Dai Nippon yang bermarkas di Kediri (markas itu kini dikenal
dengan dengan Markas Brigif 16 Brawijaya Kodam Brawijaya) .
Tepat pada jam 22.00 berangkatlah para
santri Lirboyo sebanyak 440 menuju ke tempat sasaran dibawah komando KH.
Mahrus Aly dan Mayor H Mahfudz. Sebelum penyerbuan dimulai, seorang
santri yang bernama Syafi’I Sulaiman yang pada waktu itu berusia 15
tahun menyusup ke dalam markas Dai Nippon yang dijaga ketat. Maksud
tindakan itu adalah untuk mempelajari dan menaksir kekuatan lawan.
Setelah penyelidikan dirasa sudah cukup, Syafi’i segera melapor kepada
KH. Mahrus Ali dan Mayor H Mahfudz. Saat-saat menegangkan itu berjalan
hingga pukul 01.00 dini hari dan berakhir ketika Mayor Mahfudz menerima
kunci gudang senjata dari komandan Jepang yang sebelumnya telah diadakan
diplomasi panjang lebar. Dalam penyerbuan itu , gema Takbir
“Allohuakbar ” berkumandang menambah semangat juang para Santri , aroma
Surga dan Mati syahid telah mereka rindukan, pada akhirnya penyerbuan
itu sukses dengan gemilang.
Selang beberapa lama, Mayor H.Mahfud
melapor kemabli kepada Kh .Mahrus Aly di Lirboyo bahwa Tentara sekutu
yang memboncengi Belanda telah merampas kemerdekaan dan Surabaya banjir
darah pejuangan . Maka Kh.Mahrus Aly mengatakan bahwa kemerdekaan harus
kita pertahankan sampai titik darah penghabisan. Kemudian KH. Mahrus
Aly mengintruksikan kepada santri lirboyo untuk berjihad kemabli
mengusir tentara Sekutu di Surabaya. Maka dipilihlah santri-santri yang
tangguh untuk dikirim ke Surabaya untuk bergabung dengan Muhahid lainya.
Dengan gagah Kh Mahrus Aly berangkat bersama dengan para santri santri
Lirboyo untuk berjuang merampas kembali kemerdekaan Indonesia.
Hari senin KH. Mahrus Aly berpulang
kerahmatullah, Tanggal 06 Ramadlan 1405 H atau 26 Mei 1985, tepat
delapan hari setelah beliau dirawat di rumah sakit di surabaya.
Linangan air mata dari para santri Lirboyo melepas kepergian sang Kyia.
Ditulis pada MANAKIB
Kitab Aqidatul Awam Syair syair tauhid dari Rosululloh saw
Dua minggu yang lalu saya menghadiri
Peringatan Maulid di Majlis Ta’lim al afaf pimpinan Habib Ali bin
Abdurrahman Assegaf yang diselenggarakan ba’da sholat subuh dan dimulai
dengan Sholat subuh berjamaah. Ada sesuatu yang menarik hati saya dalam
peringatan Maulid kali ini. Setiap jamaah mendapat sebuah kitab Terjamah
“Nadzhom Aqidatul Awam” yang dibagikan secara gratis ,dan ini merupakan
amanat dari Sayyidul walid Habib Abdurrahman Assegaf kepada
putra-putranya untuk mensyiarkan Kitab Aqidatul awam dan saya termasuk
yang mendapat kitab tersebut.
Lalu saya teringat kepada salah seorang
guru saya yang bernama Kh.Taufik Kholil yang telah mengajarkan saya
Kitab Aqidatul awam tersebut dan menerintahkan saya untuk menghafalnya
namun Tidak sampai tuntas saya belajar kitab tersebut.
Kitab Nazhom Aqidatul awam karangan Syech
Ahmad al marzuqi bermula dari mimpi Syech Ahmad Marzuki pada malam
jumat pertama di bulan Rajab tahun 1258 yang bertemu dengan Rosululloh
saw dan para sahabatnya, dalam mimpi tersebut Rosululloh saw berkata
kepada Syech Ahmad al marzuki “Tulislah
Nadzhom Tauhid “ barang siapa yang menghafalnya dia akan masuk kedalam
surga dan mendapatkan segala macam kebaikan yang sesuai dengan Al quran
dan Sunnah .” Syech Ahmad marzuki pun bingung dan
bertanya kepada Rosululloh saw ” Nadzhom apa ya Rosululloh..??. Para
sahabat menjawab ” Dengarkan saja apa yang akan Rosululloh saw ucapkan ”
. Nabi Muhammad saw berkata ” Ucapkan..
أبـْـدَأُ بِـاسْمِ اللهِ والـرَّحْـمَنِ
Maka Syech Ahmad Marzukipun mengucapkanأبـْـدَأُ بِـاسْمِ اللهِ والـرَّحْـمَنِ
Sampai dengan akhir Nadzhom yaituوَصُحُـفُ الـخَـلِيلِ وَالكَلِيمْ
فِيهَـا كَلامُ الْـحَـكَمِ الْعَلِيمْ
Nabi Muhammad saw pada saat itu
mendengarkan bacaan Syech Ahmad almarzuki, maka saat itupula Syech Ahmad
al marzuki terbangun dari tidurnya dan Beliau baca apa apa yang terjadi
dalam mimpinya, dan ternyata Nadzhom tersebut telah terekam rapih dari
awal sampai akhir nadzhom.
Nadzhom tauhid yang telah diberikan
Rosululloh kepada Syech Ahmad marzuki , beliau tuangkan dalam sebuah
kitab yang diberi nama “Aqidatul Awam” ( Aqidah untuk orang awam ) .
Selang beberapa waktu lamanya Syech Ahmad Al marzuki bermimpi kembali
bertemu dengan Rosululloh saw , dan Rosululloh saw berkata ” Bacalah apa
yang telah kau kumpulkan di hatimu ( pikiranmu)”, lalu Syech Ahmad
Marzuki berdiri membacanya dari awal sampai akhir Nadzhom dan para
Sahabat rosululloh di samping nabi muhammad saw mengucapkan “Amiin” pada
setiap bait bait nadzhom ini dibacakan . Setelah selesai Syech Ahmad
Marzuki menyelesaikan bacaanya, nabi Muhammad saw bekata kepadanya dan
mendokannnya:” Semoga Alloh memberimu Taufiq kepada hal-hal yang menjadi
Ridho-Nya dan menerimanya itu darimu dan memberkahi kamu dan segenap
orang mukmin dan menjadikannya berguna kepada Hamba hamba Alloh swt
amiinn”.
Kitab Nadzhom Aqidatul awam semula hanya
berisi 26 bait , namun karena rasa cinta dan rindunya Syech Ahmad
marzuki kepada nabi Muhammad saw maka beliau menambahkan hingga mencapai
57 Bait Nadzhom.
Nama lengkap beliau Syekh Ahmad bin
Muhammad bin Sayid Ramadhan Mansyur bin Sayid Muhammad al-Marzuqi
Al-Hasani, dilahirkan sekitar tahun 1205 H di mesir , Beliau sepanjang
waktu bertugas mengajar Masjid Mekkah karena kepandaian dan
kecerdasannya Syech Ahmad Marzuki diangkat menjadi Mufti Mazhab Almaliki
di Mekkah menggantikan Sayyid Muhammad yang wafat sekitar tahun 1261,
Syech Ahmad marzuki juga terkenal sebagai seorang Pujangga dan dijuluki
dengan panggilan Abu Alfauzi.
Kitab Nadzhom Aqidatul awam berisi
pokok-pokok keyakinan ajaran Islam yang dijadikan sebagai pijakan bagi
kaum muslimin . Di dalamnya menjelaskan tentang ilmu tauhid dan
dasar-dasarnya. Ilmu tauhid ini menjelaskan tentang keesaan Allah dan
pembuktiannya. Dalam kitab tersebut menjelaskan sifat-sifat Allah, atau
yang disebut aqoid lima puluh.
Aqoid lima puluh itu terdiri dari, 20
sifat yang wajib bagi Allah, 20 sifat mustahil bagi Allah, 1 sifat jaiz
bagi Allah, serta 4 sifat wajib bagi Rasul, 4 sifat mustahil bagi rasul
dan 1 sifat jaiz bagi rasul. Semua merupakan isi dari ajaran yang
terangkum dalam kitab Aqidatul Awam.
Kewajiban mengetahui 50
keyakinan tersebut diperuntukkan, baik bagi laki-laki maupun perempuan
yang telah mukallaf. Kewajiban mengetahui 50 kayakinan tersebut tak
hanya untuk diketahui tapi juga dimengerti, sehingga umat Islam bisa
mewujudkan kebahagiaan dunia dan akhirat, yang hanya akan didapatkan
oleh orang-orang yang mengamalkan ajaran Islam dengan baik dan benar.
Kitab Nadzhom Aqidatul awam banyak
diajarkan di pesantren dan Majlis ta’lim dan merupakan dasar dasar
ketauhidan yang harus dipahami oleh setiap muslim. Bahkan Syech Nawawi
Assyafi”i memandang penting untuk mempelajari Kitab Aqidatul awam karena
setiap mukallaf wajib mengetahui sifat sifat Alloh dengan mengenal
Sifat Alloh maka dia akan mengenal dirinya begitu juga sebaliknya (
barang siapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhan-nya)
jika sudah mengenal Alloh maka dia akan senantiasa Taat dalam
menjalankan semua perintah Alloh dan Rosulnya dan menjauhi segala
larangannnya. Dan Syech Nawawi Assyafi’i pun mengkomentari Kitab
Aqidatul awam tersebut dalam sebuah kitab bernama “Nurudz zholam”.
download kitab Aqidatul awam disiniAqidatul Awam
ini untuk hapalan di MP3 : Aqidatul awam
Ditulis pada MANAKIB
HABIB AHMAD BIN ABDULLOH AL ATHOS (PENDIRI MAJLIS DZIKIR ASMAUL HUSNAH )
Sudah lama juga saya tidak menghadiri
majlis dzikir asmaul husna di Benhil, hampir 4 tahun absen mengikuti
rangkaian dzikir dzikir Asmaul husna tersebut . Rindu dengan suasana
yang mengagungkan asma Alloh, Rindu dengan Jamaah yang datang dari
berbagai pelosok daerah , dan rindu dengan perjumpaan dengan para ulama
dan ahli bait yang rutin menghadiri kegiatan tersebut. Biasanya kawan
kawan mengajak saya tanggal 25 setiap bulan di Bendungan Hilir
pejompongan tanah abang.
Majlis dzikir Asmaul husna yang telah
dirintis oleh Habib Ahmad bin Abdulloh al athos telah berkembang dan
mempunyai cabang hingga 1700 yang tersebar diplosok Nusantara. Putra
seorang ulama min awliyaillah bernama Habib Abdulloh bin Hasan Al Athos ,
lahir di Ambon tanggal 16 desember 1916. Sejak kecil habib Ahmad bin
Abdulloh al athos mendapat didikan langsung dari ayahandanya yang
seorang ulama besar dan Wali qutub di Hadro maut. Habib Ahmad tak
menyia-nyiakan kesempatan tersebut, beliau tekun menimba ilmu dari
ayahandanya maka tak heran menginjak usia remaja Habib Ahmad telah hapal
Alquran, Kitab Matan zubad dan kitab ihya ulumuddin karya imam al
ghazali.
Darah ulama yang mengalir dalam dirinya
menjadikan Habib Ahmad sosok remaja yang tekun menimba ilmu dan
berdakwah keberbagai daerah bahkan sampai ke mancanegara. Itu semua
beliau lakukan untuk menteladani para ulama ulama salafus soleh yang
kerap kali berkelana baik untuk menimba ilmu maupun berdakwah. Setelah
beberapa tahun melakukan pengembaraan kebeberapa negara. Habib Ahmad
kembali ke Ambon untuk menemui orang tuanya, dan ternyata ayahnya telah
Hijrah ke Jakarta. Tahun 1955 Ayahnya meninggal dunia dan hal ini
membuat Habib Ahmad sedih karena Ayahnya yang menjadi tempat beliau
bertanya dan curhat telah di panggil sang Kholik.
Habib Ahmad mulai gencar melakukan Dakwah
mengajak umat untuk mengingat Alloh dan mengagungkan Asma Alloh,
perjuangannnya pun tak sia sia berkat kesantunan dan kesabarannya
dakwahnya mulai menunaikan hasil. Banyak sekali para jamaah yang
tertarik dengan metode dakwanya dengan Dzikir asmaul husnah . Lambat
laun syiar dakwah islam yang di bawa oleh Habib Ahmad mulai berkembang
luas di masyarakat. Dan banyak para jamaah yang meminta izin dan restu
dari Habib Ahmad untuk membuka cabang di tempat tinggalnya dan tentu
saja Habib Ahmad memberi restu kepada para Jamaah yang membuka Majlis
Asmaul husnah di tempatnya masing masing. Walaupunmurid muridnya telah
membuka cabang Majlis asmaul husnah di daerahnya masing masing namun
Habib Ahmad tetap memantapkan Majlis dzikirnya di kediamannya di daerah
Bendungan Hilir ( benhil Tanah abang ). Majlis asmaul husna yang
diselenggarakan setiap tanggal 25 setiap bulan yang dimulai ba’da magrib
akan terlihat suasana yang syhadu ketika lantunan Asma Alloh mulai di
baca oleh para Jamaah semua duduk sejajar tidak ada yang membedakan baik
itu orang pintar maupun orang bodoh , baik para ulama maupun orang awam
semua tak bergeming dari tempat duduknya seraya mengagungkan Asma asma
Alloh , mengingat dosa dosa yang telah kita perbuat terkadang tak terasa
air mata akan mengalir mengingat kebesaran Alloh dan air mata itu lah
yang menjadi pertanda Rahmat Alloh telah di berikan kepadanya.
Maka pesan serta amanat terakhir yang di
sampaikan Habib Ahmad bin Abdulloh al athos adalah untuk tetap menjaga
dan melestarikan majlis Asmaul husna ini sampai kapanpun. Karena dengan
Dzikir dan mengingat Alloh dapat meredam murka Alloh dan dan mengungdang
rahmat .
Habib Ahmad juga rutin menghatamkan
Alquran setiap hari disamping beliau seorang Hafidz beliau selalu
memberikan Alquran setiap kali menghatamkannya, maka tak heran beliau
membeli Alquran begitu banyak setiap bulan.
Tahun 1994 Habib Ahmad dipanggil Alloh
swt dan di makamkan di komplek pemakaman Al hawi condet dengan meninggal
mutiara yang sangat berharga Majlis dzkir Asmaul Husnah yang dapat
mengundang Rahmat Alloh.
Ya alloh berikan hidayah mu agar hamba – hamba MU dapat menghadirinya dan menteladani yang mendirikannya.
Ditulis pada MANAKIB
IBADAH HAJI MUDIKNYA MANUSIA KEPADA ALLOH
Seorang teman saya yang sama sama
dulu belajar di Jawa Timur, kini membuka KBIH ( kelompok bimbingan Haji
dan Umroh ) , dia rela melepas atributnya sebagai seorang Penghulu dan
Pegawai Negri dan lebih memilih menjadi seorang Da’i . Terkadang saya
iri melihat keistiqomahan hatinya , ratusan kali keningnya menempel
di tanah suci Mekkah , ratusan kali tumit dan kakinya menapak di mekkah .
Kapan kita bisa menempelkan kening, tumit dan kaki ini di Tanah suci ??
kapan kita bisa membasahi tanah suci dengan linangan air mata ini ?.
Perjalanan ibadah Haji adalah merupakan perjalanan spritual yang akan
mampu merubah sifat sifat manusia yang memiliki banyak kekurangan
menjadi sifat sifat ketuhanan yang sempurna. Mengapa seseorang ketika
menginjakkan kakinya di Rumah Alloh Mekkah akan meneteskan air mata ??
karena pada hakikatnya “Manusia akan kembali kepada Alloh , kalau
Lebaran Idul fitri yang lalu saudara saudara kita melakukan Mudik
kekampung halamannya , mereka rela menempuh jarak beratus ratus
kilometer, Mereka rela bermacet macet berjam jam lamanya untuk dapat
bertemu dengan sanak keluarganya, namun mudik seperti ini hanya fisik
dan raganya saja , bathinnya tidak ikut mudik , karena sebenarnya mudik
adalah kembalinya kita kepada Alloh swt yaitu dengan melakukan
perjalanan spritual seperti ibadah Haji ke Baitulloh.
Habib Abdulloh bin alwi al hadad seorang
ulama besar mengatakan bahwa melakukan perjalanan ibadah Haji adalah
seperti perjalanan seorang hamba menuju kematian dan menuju akherat.
Meninggalkan kampung halamannya dengan diiringi sanak keluarga, para
kerabat dan tetangga. Ditanggalkan seluruh pakaian yang menempel di
badan dan dililitkan tubuh kita dengan kain ihram berwarna putih yang
diibaratkan seperti Kain kapan yang menutup tubuh. Isak tangis keluarga
mengiringi keberangkatan kita ketanah suci diibaratkan mengantarkan kita
ke tempat yang sangat jauh yang tidak akan mungkin kembali lagi.
Perjalanan ibadah Haji yang melalui beberapa kota diibaratkan kita akan
melalui beberapa peradaban menuju hari kiamat. Kesendirian kita dalam
perjalanan haji diibaratkan kesunyian didalam kubur,sementara membaca
Talbiah merupakan tekad untuk memenuhi panggilan alloh. Berkumpulnya
kita di Arafah diibaratkan bahwa seluruh umat manusia akan dikumpulkan
di padang masyar dihari kiamat.
Ibadah Haji, merupakan kepulangan
manusia kepada Allah yang mutlak, yang tidak memiliki keterbatasan dan
yang tidak diserupai oleh sesuatu apapun. Kepulangan kepada Allah
merupakan gerakan menuju kesempurnaan, kebaikan, keindahan, kekuatan,
pengetahuan, nilai dan fakta-fakta. Dengan melakukan perjalanan menuju
keabadian ini, tujuan manusia bukanlah untuk binasa, tetapi untuk
‘berkembang’. Tujuan ini bukan untuk Allah, tetapi untuk mendekatkan
diri kepada-Nya. Makna-makna tersebut dipraktikkan dalam pelaksanaan
ibadah haji, dalam acara-acara ritual, atau dalam tuntunan
non-ritualnya, dalam bentuk kewajiban atau larangan, dalam bentuk nyata
atau simbolik dan semuanya, pada akhirnya mengantarkan seorang yang haji
hidup dengan pengamalan dan pengalaman kemanusiaan universal.
Ibadah haji bukanlah sekadar prosesi
lahiriah formal belaka, melainkan sebuah momen revolusi lahir dan batin
untuk mencapai kesejatian diri sebagi manusia. Dengan kata lain, orang
yang sudah berhaji haruslah menjadi manusia yang ‘tampil beda’ /lebih
lurus hidupnya dibanding sebelumnya, dan ini adalah kemestian. Kalau
tidak, sesungguhnya kita hanyalah Plesiran berlibur ke Tanah Suci di
musim haji. Bukannya saya berburuk sangka dengan saudara saudara kita
dan selebritis kita yang sering melakukan Ibadah haji dan Umroh
beberapa kali. Namun sekembalinya mereka dari tanah suci tidak merubah
sikaf dan prilaku yang mencerminkan sifat uluhiyyah , ibadah haji
mungkin hanya menjadi meningkatkan status sosial di masyarakat.
Seseorang yang semula kurang terpandang di masyarakat mendadak dihargai
dan dihormati setelah melaksanakan ibadah haji. Seseorang akan marah
jika tidak dipanggil dengan sebutan haji atau hajjah. Ibadah haji
sebatas simbol berupa tambahan gelar di depan nama H (haji) atau HJ
(hajjah) dan memakai peci putih lengkap dengan sorbannya yang tidak
memiliki manfaat bagi orang banyak.
ibadah haji sebagai bagian dari upaya
peningkatan kualitas iman, merubah prilaku manusia subtansinya , tidak
dilihat dari gelar haji yang disandangnya. Akan tetapi, sejauh mana
ibadah yang telah dilaksanakan itu di tanah suci membekas dalam hati,
lalu terrefleksi dalam kehidupan sehari-hari. Ini berarti, ibadah haji
hakikatnya merupakan upacara inisiasi untuk melahirkan kembali seorang
manusia dengan kualitas pribadi yang sama sekali baru. Mudik nya manusia
adalah kembalinya kita kepada Alloh swt . Semoga kita mendapat
panggilan Alloh untuk menunaikan ibadah haji.
Ditulis pada MANAKIB
MENGGAPAI LAILATUL QADAR
Siapapun dari kita , apapun profesi dan
pangkat kita baik Miskin maupun kaya sebagai umatnya Nabi Muhammad saw
punya kesempatan yang sama untuk menggapai Lailatul Qadar, Jika alloh
telah memilih kita untuk berjumpa dengan Lailatul qadar maka sungguh
suatu peristiwa yang sangat luar biasa dan keberuntungan bagi kita.
Kenapa Alloh swt merahasiakan Lailatul qadar ?? hal ini semata mata agar
kita memiliki semangat ibadah dan memperbanyak membaca Alquran, Sholat
Tahajut, Dzikir serta ibadah ibadah lainnya. Dengan memperbanyak ibadah
kepada Alloh akan semakin dekatlah kita dengan Alloh dan akan menambah
kecintaan kita dengan Alloh, bagaimana kita akan dipilh Alloh untuk
menjumpai Lailatul qadar kalau tidak ada kesungguhan dalam diri kita
untuk memperbanyak Ibadah dan terlalu di sibukkan oleh segala urusan
dunia.
Lailatul Qadar yang artinya “Malam
ketetapan” juga memiliki arti “Malam Mulia dan agung “di namakan
demikian karena malam itu merupakan malam yang mulia dan agung yang pada
malam tersebut Allah menetapkan berbagai perkara penuh hikmah yang
terjadi sepanjang tahun seperti Azal kita, rizqi kita dan lain
sebagainya.
Keutamaan- keutamaan Laitul Qadar berdasarkan surat al-Qadar adalah sebagai berikut:
1 .Bahwasanya Alquran diturunkan Allah pada malam
tersebut , agar manusia dapat mengambil petunjuk untuk menggapai
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
2. Dalam ayat yang kedua Surat Al qadar Alloh memberikan sebuah pertanyaan yang artinya “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?” hal ini Menunjukkan kebesaran dan keagungan malam tersebut.
2. Pada malam itu lebih baik daripada seribu bulan dalam hal kemuliaan dan keutamaannya dalam beribadah kepada Alloh swt
3. Pada malam itu para malaikat turun, dengan membawa kebaikan, keberkahan dan rahmat bagi penduduk bumi
4. Pada Malam itu penuh dengan keselamatan karena
banyak orang yang diselamatkan oleh Allah dari siksa dan adzab
disebabkan mereka melakukan berbagai macam ketaatan kepada Allah di
malam itu hingga pagi/fajar.
Tentang waktu Lailatul qadar para ulama sepakat bahwa
Lailatul Qadr tidak terjadi pada malam tertentu secara khusus dalam
setiap tahunnya, namun berubah-ubah dan berpindah-pindah. Mungkin pada
suatu tahun terjadi pada malam dua puluh tujuh dan pada tahun yang lain
terjadi pada malam dua puluh lima, dan demikian seterusnya sesuai dengan
kehendak Allah swt dan hikmah-Nya. hal Ini ditunjukkan dalam sebuah
Hadist Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Buchori yang berbunyi, “Carilah Lailatul Qadar pada sembilan terakhir, atau tujuh terakhir, atau lima terakhir.”
(HR. al-Bukhari). Dan kebanyakan dari umat Nabi Muhammad saw intensitas
ibadah menjelang akhir Ramdhan makin menurun dan makin di sibukkan
dengan keperluan persiapan menjelang lebaran/Idul Fitri , Ibadah sudah
tidak fokos dan khusu’ yang ada dalam benaknya bagaimana nanti Mudik,
membeli baju baru untuk keluarga, mempersiapkan makan dan lain lain .
Karena kesuksesan ibadah Ramadhan kita adalah nanti ketika kita memasuki
bulan syawal, jika Ramadhan kita gemar membaca Alquran maka memasuki
bulan syawal kita akan semakin rajin membaca Alquran , Jika di bulan
Ramadhan kita gemar bersodaqoh maka di bulan syawalpun kita akan semakin
rajin bersadaqoh dan Alloh akan memberikan Predikat kepada kita
“Laallakum Tattakun ” sebagai hamba Alloh yang bertaqwa itulah tujuan
dari pada ibadah kita di bulan Ramadhan mencetak kita sebagai Hamba
hamba Alloh yang bertaqwa.
Bagaimana Kiat kiat kita untuk menggapai Lailatul Qadar? .
1. Menjaga Puasa kita dari hal hal yang dapat merusak
ibadah puasa seperti menjaga lisan kita dari dusta, ghibah , namimah
dan hasud, dan menjaga seluruh anggota tubuh kita dari hal hal yang di
haramkan Alloh.
2. Memperbanyak membaca alquran sebagai sarana komunikasi kita dengan Alloh
3. Menghidupkan sholat malam baik Sholat Taraweh maupun Tahajut sebagai sarana kita mendekatkan diri kepada Alloh swt
4. Perbanyak Dzkir dan berdoa kepada Alloh dengan sungguh sungguh
5. Melakukan I’tikaf sekuat tenaga ini yang dilakukan Rasululloh saw menjelang 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.
Dan mudah mudahan kita semua dapat menggapai Lailatul
qadar dan menjadi hamba hamba Alloh yang dipilh alloh untuk dapat
berjumpa dengan Lailatul qadar.
Ditulis pada MANAKIB
HABIB JA’FAR BIN SYAIKHON ASSEGAF ( ULAMA PASURUAN AHLI ALQURAN)
Waktu ta’lim di Jawa Timur saya
diajak salah seorang guru saya menghadiri Haul Al alamah KH. Hamid di
Pasuruan , Kh. Hamid merupakan murid dari seorang ulama min awliyaillah
yang bernama Habib Ja’far bin Syaikhon Assegaf dari Pasuruan Jawa Timur.
Habib ja’far bin syaikhon assegaf terkenal sebagai ulama yang memilki
karomah dan memilki penghetahuan yang sangat luas tentang Alquran. Jika
beliau sedang membaca alquran maka semua yang mendengarkan akan
terkesima dengan bacaannya dan seakan akan hurup hurup yang keluar dari
bacaan habib Ja’far berbentuk. Lantunan suaranya yang merdu ketika
membacakan alquran membuat yang mendengarkannya tersentuh hatinya. Ini
yang dirasakan oleh beberapa Ulama ulama yang pernah sholat berjamaah
dengannya. Maka tak heran bila salah seorang Gurunya Habib Muhammad bin
Ahmad muhdor dari Bondowoso memberi gelar dengan “Alquran berjalan” .

Nama lengkap beliau Habib Ja’far bin
Syaikhan bin Ali bin Hasyim bin Syeikh bin Muhammad bin Hasyim Assegaf.
Lahir di kota Ghurfah, Hadramaut pada tahun 1298 H. Sejak kecil hinga
remaja beliau berguru kepada para ulama ulama masyhur di Hadro maut .
Sebagaimana kebanyakan dari para ulama ulama salafus soleh di hadromaut
pada waktu itu yang hijrah dan berdakwah keberbagai pelosok , Habib
ja’far pun mengikuti pendahulunya untuk hijrah dan berdakwah keluar dari
Hadro maut Yaman. Dan beliau menetap pertama kali di kota Surabaya
hingga akhirnya beliau menetap di Pasuruan serta mendirikan Majlis
ta’lim dan Dzikir yang hingga sekarang masih di teruskan oleh salah
seorang cucu beliau bernama Habib Taufiq bin Abdul qodir Assegaf.
Habib Ja’far bin Syaikhon Assegaf
terkenal memiliki Karomah yang tampak dan saya pernah dengar dari guru
saya bahwa Tasbih besar beliau yang selalu dililitkan di pundaknya
berputar dengan sendirinya seperti ada yang menggerakkan. Bahkan pernah
suatu ketika ada seorang Tamu yang tidak percaya dengan Hakekat Wali
dan dia datang berkunjung ke rumah Habib Ja’far Assegaf dan minta di
sediakan buah Korma dan tamu tersebut berpikir mana mungkin di Pasuruan
ada Korma, Ketika itu juga Habib Ja’far membuka jendela menjulurkan
tangannya keluar jendela dan ternyata di tangan nya sudah ada beberapa
buah korma yang masih segar seperti baru di petik dari pohonnya. Bukan
main kagetnya Tamu tersebut menyaksikan kejadian luar biasa tersebut.
Beliau juga sangat memuliakan setiap tamu yang datang berkunjung
kerumahnya dan beliau sendiri yang menuangkan minuman kedalam gelas para
tamu , hal ini dilakukan karena memuliakan tamu adalah sebagian dari
pada keimanan
Habib Ja’far bin Syaikhon as-Seggaf
merupakan seorang ulama besar dan waliyullah di kota Pasuruan yang
bertarekat Alawiyah, seperti diketahui, tarekat ini dinamakan alawy
–selain disandarkan pada pendirinya, Imam Alawi al-Muhajir,- adalah
tarekat yang dikaitkan dengan kaum Alawiyyin atau lebih dikenal sebagai
sadat yang berasal dari keturunan Nabi Muhammad SAW. Karena itu,
pengikut Tarekat Alawiyyah kebanyakan adalah dari para Sayyid.
Sepanjang hidupnya Habib Jafar bin
syaikhon assegaf di habiskan untuk berdakwah dan beribadah maka tak
heran beliau sangat di cintai masyarakat kkhususnya Pasuruan yang
mendapat berkah tersendiri oleh kehadiran Habib Ja’far assegaf , Hari
senin Tanggal 07 Februari 1955 atau 14 Jumadil akhir 1374 Habib Ja’far
bin syikhon Assegaf kembali ke Rahmatulloh dalam usia yang ke 76 tahun
dan di makamkan di masjid jami’ Al anwar Pasuruan dan setiap tahun di
bulan Jumadil akhir diadakan haul beliau yang dihadri oleh ribuan
Muhibbin dari pelosok daerah.
Ditulis pada MANAKIB
KH. IHSAN MUHAMMAD DAHLAN ( ULAMA PENULIS ASAL JAMPES KEDIRI )
Yang saya tahu Kh.Ihsan Muhammad yang
masyhur dengan nama Syech Ihsan jampes satu satunya Ulama yang
mengarang dan menulis Kitab tentang kopi dan rokok . Kitab Asli yang
berjudul “Irsyadu Al ikhwan Fi bayani al hukmu Al Qohwa wad Dukhon ”
mengupas tentang kopi dan rokok dari mulai sejarah munculnya Kopi dan
rokok sampai hukum mengkomsumsi keduanya.

Kitab Sirajut Thalibin adalah syarah atau penjabaran dari kitab Minhajul Abidin
karya Imam Ghazali. Sirajut Thalibin ini sempat mendapatkan pujian luas
dari ulama Timur Tengah dan kini menjadi referensi utama para mahasiswa
di Mesir dan negara-negara Timur Tengah yang lain , kitab ini juga
dikaji di beberapa majelis taklim kaum muslimin di Afrika dan Amerika.
Siapa sebetulnya Syech Ihsan Jampes tersebut??
KH.Ihsan Dahlan Jampes adalah Putra dari
seorang ulama yang sejak kecil tinggal dilingkungan Pesantren terkenal
nakal, orang memanggil dengan sebutan “Bakri” lahir sekitar tahun 1901
di desa Jampes Kediri jawa timur. Ayahnya bernama Kh.Dahlan .
Kegeramaran Syech Ihsan remaja adalah nonton wayang sambil ditemani
kopi dan rokok dan yang membuat khawatir keluarganya adalah kegemaran
bermain judi. Bakri julukan Syech ihsan kecil sangat mahir bermain judi
, sudah beberapa kali ayahnya menasehatinya agar berhenti melakukan
perbuatan buruk tersebut , namun kebiasaan putranya tersebut belum juga
berubah masih saja gemar bermain Judi . hingga suatu hari Ayahnya Bakri
Kh.Dahlan mengajaknya berziarah ke makam seorang ulama bernama Kh
Yahuda yang juga masih ada hubungan kerabat dengan ayahnya, disana
ayahnya bermunajat kepada Alloh agar putranya sadar dan insyaf dan
memohon kepada alloh kalau saja putranya masih saja seperti itu agar di
beri umur pendek agar tidak membawa mudharat bagi umat. Selepas ziarah
tersebut suatu malam Syech Ihsan bermimpi di datangi oleh seorang
berwujud kakek sedang membawa sebuah batu yang sangat besar yang siap di
lemparkan ke kepala Syech Ihsan sambil berkata ” Hai cucu ku kalau
engkau tidak menghentikan kebiasaan burukmu yang suka berjudi, aku akan
lemparkan Batu besar ini ke pala mu” kata Kakek tersebut. ” Apa
hubungannya kakek dengan ku..? mau berhenti atau terus bukan urusan
kakek ” Timpal Syech Ihsan. Tiba tiba Sang kakek tersebut melempar batu
besar tersebut ke kepala Syech Ihsan….hingga pecah kepalanya…Saat itu
Syech Ihsan terbangun dari tidurnnya sambil mulutnya mengucapkan
istighfar”‘ Astaghfirlulloh…..apa yang sedang terjadi kepadaku….Ya
Alloh….ampuni dosaku….. Sejak saat itu Syech Ihsan menghentikan
kebiasaannya bermain judi dan mulai gemar menimba ilmu dari satu
pesantren ke pesantren lainnya di pulau Jawa . Mengambil berkah dan
restu dari para ulama ulama di jawa seperti Kh.Saleh darat, Kh.Hasyim
Asyari dan Kh Muhammad Kholil Madura.
Setelah sekian lama merlakukan
pengembaraan dalam menuntut ilmu sekitah tahun 1932 Syech Ihsan mulai
menetap dan mengajar . Hari hari beliau gunakan untuk mengajar dan
menulis Kitab sambil di temani Kopi dan rokok yang menjadi ciri khasnya,
begitu banyak karya karya beliau yang di akui oleh para ulama ulama
nusantara dan internasional, KItab Siraj al-Thalibin, yang ditulis sekitar 1932-33 sebagai syarah
atas karya Al-Ghazali, yang sangat dalam membahas persoalan-persoalan
tasawuf dan kitab tersebut dibuat kata pengantar langsung dari
Kh.Hasyim Asyari tebuireng Jombang . Model thasawuf yang di bahas dalam
kitab tersebut menawarkan Konsep Thawasuf masa kini Misalnya ajaran tentang konsep uzlah
yang secara umum diartikan sebagai pengasingan diri dalam kesunyian
duniawi, oleh Syekh Ihsan dalam kitab tersebut dimaknai sebagai
pengasingan diri dalam kehidupan bersama masyarakat yang majemuk. Uzlah
bukan lagi menyepi, tapi bagaimana hidup dalam masyarakat majemuk.
Inilah yang disebut sebagai tasawuf hadzaz zaman (tasawuf zaman ini) . KOnsef zuhud diartikan
sebagai tapa dunia atau menghindari harta benda. Syekh Ihsan
mengajarkan bahwa orang yang zuhud sebenarnya adalah mereka yang dikejar
harta, namun tak merasa memiliki harta itu sama sekali.
”Jadi zuhud adalah tapa dunia tapi malah kaya. Nah kalau sudah kaya lantas mencari jalan yang terbaik dalam menafkahkan hartanya itu. Inilah ajaran Sirajut Thalibin. Bahkan Syech Ihsan sendiri adalah Ulama yang kaya raya,”
”Jadi zuhud adalah tapa dunia tapi malah kaya. Nah kalau sudah kaya lantas mencari jalan yang terbaik dalam menafkahkan hartanya itu. Inilah ajaran Sirajut Thalibin. Bahkan Syech Ihsan sendiri adalah Ulama yang kaya raya,”
Satu lagi pelajaran dari Sirajut Thalibin adalah soal syukur, atau berterimakasih atas semua karunia dari Allah SWT. Kata Syekh Ihsan dalam juz dua kitab Sirajut Thalibin, doa yang paling tinggi adalah kalimat Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah. Tebalnya Kitab tersebut nyaris seribu halaman, dibagi dalam dua juz.

Sebelumnya, pada 1930 Syech Ihsan sudah menulis sebuah kitab di bidang Ilmu Falak berjudul Tashrih al-Ibarat yang merupakan syarah atas Natijat al-Miqat karya KH Ahmad Dahlan Semarang. Karya lainnya yang unik adalah Kitab “Irsyadu Al ikhwan Fi bayani al hukmu Al Qohwa wad Dukhon ” terinspirasi
karena kegeramarannya Syech Ihsan yang suka Kopi dengan Rokok. Walaupun
Syech Ihsan tidak pernah belajar di Mekkah namun kemampuan bahasa Arab
dan keterampilannya dalam menulis kitab berbahasa Arab sangat luar biasa
dan ada sebuah karya Syech Ihsan yang menjadi manuskrip yang tersimpan
di Perpustakaan Kairoh selama bertahun tahun berjudul ” Manahijul Imdad”
merupakan syarah (komentar) dari kitab Irsyadul Ibad (petunjuk
bagi para hamba) karya Syekh Zainuddin Malibari ( lombok ) . Kitab
setebal 118 halaman itu diulas kembali oleh Syech Ihsan dalam kitab
setebal 1050 halaman yang terdiri dari dua juz. Kitab ini berada dalam
jalur kajian fikih namun berbeda dengan kitab fikih formal lainnya sebab
lebih condong ke ajaran tasawuf dan pada bab-bab tertentu banyak
menunjukkan fadhilah-fadhilah (keutamaan) melakukan ibadah. Manuskrip
kitab yang tersimpan di perpustakaan Kairo akhirnya di minta oleh pihak
keluarga dan diterbitkan oleh salah seorang murid beliau yang tinggal di
semarang.
Pada tanggal 15 September 1952
Syech Ihsan Dahlan dipanggil oleh Alloh swt dengan meninggalkan karya
karya tulis dan kitab yang saat ini menjadi rujukan para ulama ulama
baik nusantara maupun internasional.
PERINGATAN HAUL MAHA GURU PON-PES DARUL HADIST ALFAQIHIYYAH MALANG JAWA TIMUR
Tulisan ini kiriman dari Ustadz Ahmad prapanca dan Habib Munzir
Al musawa ( majelis Rosululloh ) yang menghadiri Haul Maha Guru Pon-pes
Darul Hadist Al faqihiyyah di malang Jawa Timur tanggal 21 Juni 2009 .
Maha guru Pon-pes darul Hadist Al faqihiyyah Alhabr Al habib Abdul qodir Bil Faqih Dan Al Musnid Al habib Abdulloh bil Faqih

berikut Tulisan habib Munzir Al Musawa :
Putra Mahkota dari Al Habib Abdullah
Balfaqih adalah Assayyid Abdulqadir, Assayyid Muhammad, dan Assayyid
Abdurrahman, ketiganya hadir dan menyemerakkan acara tsb.
Diantara penjelasan dalam ringkasan
Manakib yg dibacakan adalah bahwa Alhabib Abdullah dan ayahnya (alaihima
Rahmatullah) adalah Mursyid Thariqah Alawiyyah, maka murid muridnya pun
dituntun untuk mengikuti Thariqah Alawiyyah, yg sejalan dg Alqur’an dan
sunnah.
Acara selesai beberapa menit sebelum
adzan dhuhur, ribuan massa mengerubuti karung dosa ini., dan saya
kembali ke kediaman hb Husein Mauladdawilah dg tubuh seakan hancur sebab
kerubutan massa, Hb Husein menyediakan kamar khusus, saya berwudhu dan
saya rasakan air yg sangat sejuk, maka selepas wudhu saya rebahkan diri
di kamar tsb krn kelelahan dan kira kira 50 menit terlelap , saya keluar
kamar dan sudah ditunggu banyak tamu yg ingin beramah tamah sesaat dan
foto bersama, lalu pk 13.30 wib menuju Bandara Abdurrahman Saleh untuk
kembali ke Jakarta
Risalah ini saya tulis diatas ketinggian ribuan meter dari permukaan, disampingku gumpalan gumpalan awan dan gunung gunung kokoh sebagai lambang kekuatan Allah swt, bagaikan para wali Allah dan Ulama yg bagaikan gunung gunung penguat ummat, sebagai lambang kekuatan Allah swt di dunia dan akhirat
Risalah ini saya tulis diatas ketinggian ribuan meter dari permukaan, disampingku gumpalan gumpalan awan dan gunung gunung kokoh sebagai lambang kekuatan Allah swt, bagaikan para wali Allah dan Ulama yg bagaikan gunung gunung penguat ummat, sebagai lambang kekuatan Allah swt di dunia dan akhirat
(Ditulis oleh Alhabib Munzir Almusawa)
Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat
Allah swt yang telah memudahkan alfaqir berangkat menghadiri Haul
orang-orang Mulya yang diRidhoiNya yaitu Al Hafidh Al Musnid Alhabib
Abdullah bin Abdulqadir Balfaqih, dan haul ayahandanya yaitu Al Hafidh
Al Musnid Alhabib Abdulqadir bin Ahmad Balfaqih,di pondok pesantren yang
didirikannya ponpes Darul Hadist al Faqihiyyah Malang jawa
Timur.Sholawat dan salam semoga Allah swt limpahkan untuk junjungan kita
Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan dzuriyyatnya jg kita umatnya
hingga Akhir zaman.
Perjalanan alfaqir awali dari Kantor
dibilangan Cikini JakPus setelah ba’da Jum’at menuju stasiun senen
Jakarta dengan menumpang kereta api MataRemaja tujuan senen-Malang
ditemani terik matahari yang menyengat tubuh namun semangatku menuju
kesana malah makin berlipat,diatas kereta telah menunggu guru-guru saya
yang mereka adalah alumni ponpes Darul Hadist dengan 27 orang jamaah
lainnya terdiri dari anak2 muda juga ibu2 para muhibin yang sangat
mencintai dzurriyyati Rasul saw khususnya para pendiri ma’had Darul
Hadist.
Waktu menunjukkan pukul 14;15 kereta
mulai bergerak diiringi doa kami juga antum semua perjalanan kami dan
Rombongan dimulai,satu demi satu stasiun kami lewati selama -+19 jam
kami diatas kereta pemandangan indah hijaunya sawah dan bukit-bukit yang
menandakan kekuasaan ilahi Robbi membuat kami terhibur dengan jenuhnya
situasi diatas kereta,Alhamdulilla h tanpa halangan lagi2 Allah
menunjukan keRidhoanNya kepada kami hingga tiba dengan selamat,kira2
pukul 9;30 hari berikutnya, sampailah kami di stasiun tujuan yaitu
stasiun Malang.
Sejurus kemudian kami melangkahkan kaki
keluar dari stasiun menuju penginapan walau dalam keadaan lelah saya
mengajak Ust.M.Khozin dan beberapa orang lainnya melintasi jalan2 dikota
Apel tsb sedang dgn berjalan kaki dan sebagian rombongan lagi naik
angkot,ditemani terik matahari namun tidak menghilangkan sejuknya kota
Malang yang dikelilingi Gunung dan perbukitan,beberapa Hotel kami
datangi tuk memboking kamar hingga akhirnya kami dapat kamar di Hotel
Santosa yang letaknya beberapa ratus meter saja dari ponpes Darul Hadist
dekat alun2 kota Malang.
Setelah beristirahat kira2 1 jam kami
mencari makan siang dan berkeliling kota Malang mencari oleh2 kemudian
kembali ke Hotel tuk beristirahat. Ba’da Ashar kami lanjutkan berziarah
ke Makam Orang yang di Mulyakan Allah swt yaitu Maqam Alm.Prof.Dr alImam
alHafidz alMusnid alHabr Habib Abdullah bin Abdul Qadir balFaqih disana
telah berkumpul Ribuan jamaah tuk melangsungkan Acara Tahlilan dan Doa
bersama dipimpin oleh anak2 dari almarhum dan juru kunci Maqam,acara
berlangsung -+1 jam yang ditutup dengan doa.
Kota Malang hari itu benar2 menjadi kota
santri dimana setiap orang memakai sarung,Peci putih dan Gamis
berseliweran baik di jalan2 kota maupun ditoko2 super market pemandangan
menjadi terbiasa dgn seragam yang mencirikan Muslim tsb.Selesai acara
kami bersilaturahim ke rumah2 muallim pengajar ponpes Darul
Hadist.akhirnya tibalah waktu Magrib kami lanjutkan perjalanan ke Masjid
Agung di dpn alun2 kota Malang tuk melaksanakan sholat Magrib.Selesai
sholat kami menuju ponpes untuk mengikuti acara hataman Qur’an didepan
ponpes berdiri tenda yang memanjang kira2 hingga 500 m dengan panggung
sekitar 20 m yang telah penuh sesak dengan para jamaah sedang diatas
panggung puluhan para Habaib dari berbagai pelosok negri ini.Dalam
kesempatan tersebut saya tak menyia2kannya dengan mengambil gambar didlm
ma’had juga bertabarruk dengan mencuci muka jg menghirup air dari
pesantren tsb dengan harapan semoga anak keturunanku dapat mencicipi
belajar ditempat mulya itu,di ponpes tsb ada ruang yg bernama
ruang/pintu Bukhari yang biasa dipakai oleh Habib Abdullah bilFaqih
sebagai kantor hanya orang tertentu yg dapat masuk ruang tsb,setelah
berdoa di dpn pintu tsb ust.M.khozin mencium pintu tsb dengan dibarengi
tetes air matanya tanda rindu pada sang Guru yang Mulya.aku terharu..dan
membuatku terenyuh betapa bangganya orang yg sempat bertemu dan
mencicipi pengajaran dari Guru Mulya nan lembut ini, tak terasa air
matakupun jatuh..Allahu. .Allah..
Setelah mengambil gambar tempat mulya tsb
aku beranjak mendekati panggung tempat acara namun sayang pihak panitia
tidak mengizinkan jamaah mengambil gambar dlm acara tsb,setelah hataman
Qur’an acara dilanjutkan dengan Tausyiah oleh tuan rumah AlHabib
muhammad bin Abdullah BalFaqih,dengan menggebu2 Beliau mengingatkan para
jamaah tuk selalu menjaga adabnya terhadap Guru/Muallim para staff
penggajar berkali2 Beliau meneteskan air mata merindukan sosok sang ayah
yg mengajar dengan kelembutan & ketegasan dan juga mengajak jamaah
Muslimin/mat agar tidak mudah di adudomba dengan adanya PilPres,kemudian
di lanjutka dengan doa oleh Habib Hud bin Bagir dari Jakarta acara
ditutup dengan walimatunnikah anak dari slah satu staff pengajar.
Dalam setiap acara yang di adakan tidak
henti2nya nmasi kembuli diajikan tuk para jamaah baik dimaqam maupun di
ponpes jadi tuk pengalaman anda tak perlu khawatir akan kelapara atau
kehausan,Acara khataman berakhir pada jam -+10 an kemudian acara ramah
tamah antar alumni yang telah berpisan tahunan atau puluhan
tahun.kemudian kami kembali ke Hotel sebelumnya berkeliling di alun2
sekedar membeli jagung bakar.
Pagipun menjelang acara pamungkas segera
di mulai waktu menunjukan jam 7;00 namun kami terlebih dahulu menziarahi
Maqam,Kubah biasa disebut oleh para santri disanapun telah berkumpul
ribuan orang tuk melaksanakan ziarah perpisahan,selesai itu kami
bergegas ke ponpes tuk mengikuti acara inti Haul AlMusnid alHafizd
alHabr Habib Abdullah dan ayahanda Beliau alHabib Abdul Qadir
BqlFaqih,acara diawali dgn pelantunan Qasidah yang di sukai oleh
Almarhum,kemudian pembacaan Manaqib pada saat itulah muncul sosok yang
tak asing bagiku dan para jamaah Guru Mulya kita AlHabib Munzir alMusawa
dengan dikawal 2 orang Habib lainnya,namun dengan Mudah aku menerobos
para jamaah dan dengan santai dapat menyentuh tangan nan lembut dan
Mulya itu tanpa rintangan pikirku..’Kok. .mudahan mencium tangan Beliau
disini’ wah..Allah swt telah memudahkanku inipun salah satu nikmatNya
swt kemudian acara dilanjutkan sambutan2.
1.Sambutan tuan rumah
yang di wakili oleh Hb.Muhammad BalFaqih.
2.sambutan wakil pemerintah oleh Syaifullah yusup.
3.sambutan oleh MENPAN Bpk M.Nuh,sekaligus peresmian Website DarulHadist.
4.ceramah agama oleh Habib Taufiq Assegaf(Tegal) .
5.ceramah oleh Kyai Kharismatik Madura (ana lupa namanya,afwan) .
6.ceramah Oleh Guru Mulya alHabib Munzir alMusawa.(yg telah sy posting dicatatan sebelumnya)
7.ditutup Doa bersama.
yang di wakili oleh Hb.Muhammad BalFaqih.
2.sambutan wakil pemerintah oleh Syaifullah yusup.
3.sambutan oleh MENPAN Bpk M.Nuh,sekaligus peresmian Website DarulHadist.
4.ceramah agama oleh Habib Taufiq Assegaf(Tegal) .
5.ceramah oleh Kyai Kharismatik Madura (ana lupa namanya,afwan) .
6.ceramah Oleh Guru Mulya alHabib Munzir alMusawa.(yg telah sy posting dicatatan sebelumnya)
7.ditutup Doa bersama.
Setelah acara ceramah guru Mulya kita,aku
tergesa2 beranjak ke Hotel mengemas barang2 takut kehabisan tiket namun
tiket telah dibeli Oleh kepala rombongan yakni al Ust.M.assin tenanglah
aku,setelah menunggu 3 jam tepat pukul 16:00 kereta di berangkatkan
teriring doa dan niat ku tuk dapat kembali ke kota mulya ini yg pernah
di huni oleh 2 orang Guru yng diRidhoi&di Mulyakan Allah swt.
dan jeda waktu menunggu kereta kami
menemui seorang Habib setengah tua yang menurut Beliau bertugas
mengamankan wilayah Indonesia dgn cara memasang perangkat Ghaib di
wilayah2 bencana,ingin mengetahui ceritanya tunggu catatan saya
berikutnya.. .
Demikian saudara/i ku..
Al Faqir Ahmad Prafanca
Wassalamualaikum wr wb.
Al Faqir Ahmad Prafanca
Wassalamualaikum wr wb.
Ditulis pada BERITA AKTUAL
HABIB MUHAMMAD BIN HUSEIN ALIDRUS ( ULAMA SURABAYA BERGELAR HABIB NEON )
Habib “NEON” ???? , Saya penasaran
kenapa Julukan seorang Ulama termasyhur disurabaya , seorang Ahli Bait
min Zurriyati Rosulillah saw digelari dengan “Neon”. Setahu saya Neon
itu bahasa Jadul ( jaman dulu) adalah lampu listrik berbentuk tabung
yang berisi gas Neon, Apa dulu Ulama tersebut seorang pengusaha lampu
listrik Neon?? , berangkat dari penasaran saya coba cari cari sumber
Referensi Kenapa Habib Muhammad yang bermarga Al idrus diberi gelar
dengan Habib Neon ???
Dan ternyata Ada cerita menarik yang
perna saya dengar bahwa suatu hari di Masjid Surabaya di gelar Majlis
ta’lim yang diadakan rutin setelah ba”da isya , puluhan orang memadati
masjid untuk mengikuti dan mendengarkan tausiah dari seorang ulama ,
tiba tiba listrik padam serentak jamaah berhamburan keluar ruangan
masjid karena gelap gulita, nampak dari kejauhan seseorang menghampiri
menuju masjid dengan menggunakan Gamis khas Yaman dan dipundaknya
terlilit sorban berwarna hijau dan tak lain beliau adalah Habib Muhammad
bin Husein Al idrus , tiba tiba saat beliau memasuki masjid ruangan
masjid yang semula gelap menjadi terang terlihat pancaran cahaya dari
tubuh Habib Muhammad bin husein al idrus, semua jamaah dibuat
terperanjat menyaksikan kejadian tersebut. Tubuh Habib Muhammad dapat
memancarkan cahaya seperti Neon ( lampu listrik) . Sejak saat itu Habib
Muhammad dikenal dan dijuluki sebagai Habib Neon karena tubuhnya dapat
memancarkan cahaya.

Habib Muhammad bin husein ali drus
terkenal sebagai sosok ulama yang tawadhu’ dan sangat memuliakan tamu
yang berkunjung kerumahnya dan selalu menghadiri setiap kali beliau
diundang terutama oleh fakir miskin. Setiap tamu yang berkunjung dan
bertemu Habib Muhammad bin husein al idrus merasa sangat senang akan
keramahan beliau dan bahkan sepertinya Habib Muhammad sudah tahu lebih
dahulu apa yang akan diungkapkan sang tamu ini merupakan Karunia Alloh
yang telah diberikan kepada Ulama min awliyaillah Habib Muhammad bin
Husein al Idrus . Beliau juga sangat memuliakan para ulama ulama bahkan
beliau pernah pergi berbulan bulan sekedar untuk untuk silahturahim
dengan para ulama mengambil Tabaruk seperti ke Palembang, pekalongan ,
Tuban dan lain lain. Prilaku marga al idrus yang mengalir dalam darahnya
menjadikan beliau memiliki maqom yang tinggi ahli dalam Ma’rifatulloh.
Beliau tidak banyak bicara yang keluar dari mulutnya hanya merupakan
untian mutiara hikmah dan dzikir, tidak pernah berbicara tentang hal hal
yang tidak berguna , terkenal sangat dermawan kepada siapa saja yang
membutuhkan.
Sepanjang hidupnya beliau gunakan untuk
berdakwah dan mensyiarkan agama alloh, tanggal 22 juni 1969 Habib
Muhammad bin Husein Al idrus kembali kerahmatulloh dalam usia 71 tahun
dan dimakamkam di TPU pegirikan Surabaya . Maqom beliau tak pernah sepi
dari peziarah yang datang dari berbagai daerah di Nusantara terutama
sekali ketika acara haul Beliau ribuan orang akan tumpah ruah kejalan.
Ditulis pada MANAKIB
KH.ASNAWI CARINGIN ( ULAMA DAN PENDEKAR BANTEN )
Saya teringat sekitar tahun 1992 ,
ketika masih di bangku Madarasah Aliyah mengadakan Tour Ziarah keliling
Banten ke maqom para Auliya . Ada satu tempat yang sangat menarik yang
saya kunjungi di suatu kampung bernama Caringin kecamatan Labuan
Pandegalang Banten. Kampung Caringin dengan pesona Laut yang sangat
mempesona diambil dari kata “beringin” yang artinya “pohon teduh yang
Rindang disana terdapat Maqom Auliyaillah seorang ulama pejuang bernama
KH.ASNAWI yang orang kampung biasa memanggil dengan sebutan “mama
Asnawi” yang telah mengayomi masyarakat yang dianalogikan sebagai pohon
beringin .
KH.Asnawi lahir di Kampung caringin
sekitar tahun 1850 M, ayah beliau bernama Abdurrahman dan ibunya
bernama Ratu Sabi’ah dan merupakan keturunan ke 17 dari Sultan Ageng
Mataram atau Raden Fattah . Sejak umur 9 tahun Ayahnya telah mengirim
Kh.Asnawi ke Mekkah untuk memperdalam Agama Islam. Di mekkah beliau
belajar dengan Ulama kelahiran Banten yang telah termasyhur namanya
bernama Syech Nawawi Al Bantani.Kecerdasan yang di miliki beliau dengam
mudah mampu menyerap berbagai dsiplin ilmu yang telah di berikan
gurunya. Setelah dirasa cukup lama menimba ilmu dari gurunya maka Syech
Nawawi Tanara Banten menyuruh muridnya Kh.Asnawi untuk pulang ketanah
air untuk mensyiarkan agama Alloh.
Sekembalinya dari Mekkah Kh.Asnawi mulai
melakukan dakwah ke berbagai daerah , karena ketinggian ilmu yang
dimiliki nama Kh.Asnawi mulai ramai dikenal orang dan menjadi sosok
ulama yang menjadi panutan masyarakat Banten. Situasi Tanah air yang
masih di kuasai Penjajah Belanda dan rusak nya moral masyarakat pada
waktu membuat Kh.Asnawi sering mendapat Ancaman dari pihak pihak yang
merasa kebebasannya terusik. Banten yang terkenal dengan Jawara
jawaranya yang memiliki ilmu Kanuragan dan dahulu terkenal sangat sadis
dapat di taklukkan berkat kegigihan dan perjuangan Kh.Asnawi . Beliau
juga terkenal sebagai Ulama dan Jawara yang sakti yang sangat di segani
oleh kaum Penjajah Belanda .Kh.Asnawi dalam melakukan dakwahnya juga
mengobarkan semangat Nasionalisme anti Penjajah kepada masyarakat hingga
akhirnya Kh.Asnawi di tahan di Tanah Abang di asingkan ke Cianjur
oleh Belanda selama kurang lebih satu tahun dengan tuduhan melakukan
pemberontakan kepada pemerintah Hindia Belanda , Apa yang dilakukan
Kh.Asnawi mendapat dukungan penuh dari rakyat dan dan para ulama
lainnya, seperti para bangsawan dan para jawara. Semenjak runtuhnya
kesultanan Banten, terjadi sejumlah pemberontakan yang sebagian besar
dipimpin oleh tokoh-tokoh agama. Seperti, pemberontakan di Pandeglang
tahun 1811 yang dipimpin oleh Mas Jakaria, peristiwa Cikande Udik tahun
1845, pemberontakan Wakhia tahun 1850, peristiwa Usup tahun 1851,
peristiwa Pungut tahun 1862, kasus Kolelet tahun 1866, kasus Jayakusuma
tahun 1868 dan yang paling terkenal adalah Geger Cilegon tahun 1888 yang
dipimpin oleh KH. Wasid.
Selama di pengasingan Kh.Asnawi tetap
melakukan Dakwah mengajarkan Alquran dan Tarekat kepada masyarakat
sekitar dan setelah dirasa Aman Kh.Asnawi kembali ke kampungnya di
Caringin untuk melanjutkan perjuangan mensyiarkan Islam dengan
mendirikan Madrasah Masyarikul Anwar dan Masjid Salapiah Caringin
sekitar tahun 1884 Mesjid Caringin ditandai oleh denah empat persegi
panjang, pada keempat sisinya terdapat serambi. Arsitektur Masjid
dipengaruhi oleh unsur arsitektur lokal, terlihat dari bentuk atapnya
dan ditopang oleh arsitektur asing terlihat pada bentuk jendela serta
pintu dalam dengan ukuran relatif besar juga pilar-pilar yang
mengelilingi Masjid. Menurut cerita bahwa Kayu masjid tersebut berasal
dari sebuah pohon Kalimantan yang di bawa oleh Kh.Asnawi ke Caringin
dahulu pohon tersebut tidak bisa di tebang kalaupun bisa di tebang
beberapa saat pohon tersebut muncul kembali hingga akhirnya Kh.Asnawi
berdo’a memohon kepada Alloh agar diberi kekuatan dan pohon tersebut
dapat di tebang serta kayunya dibawa Kh.Asnawi ke Caringin untuk
membangun Masjid.
Tahun 1937 Kh.Asnawi berpulang
kerahmtulloh dan meninggalkan 23 anak dari lima Istri ( Hj.Ageng Tuti
halimah, HJ sarban, Hj Syarifah, Nyai Salfah dan Nyai Nafi’ah ) dan di
maqomkan di Masjid Salfiah Caringin , hingga kini Masjid Salafiah
Caringin dan maqom beliau tak pernah sepi dari para peziarah baik dari
sekitar Banten maupun dari berbagai daerah di tanah air banyak
pengalaman menarik dari peziarah yang melakukan i’tikaf di masjid
tersebut seperti yang diungkap oleh salah seorang jamaah sewaktu
melakukan i’tikaf terlihat pancaran cahaya memenuhi ruangan Masjid yang
berusia hampir 200 tahun tersebut . Wallohu a’lam
Ditulis pada MANAKIB
KISAH MASUK ISLAMNYA KHALID BIN WALID ( PANGLIMA PERANG YANG TANGGUH)
Dahulu sebelum masuk Islam Nama
Khalid bin Walid sangat termashur sebagai panglima Tentara Kaum Kafir
Quraisy yang tak terkalahkan. Baju kebesarannya berkancingkan emas dan
mahkota dikepalanya bertahtahkan berlian . Begitu gagah dan perkasanya
Khalid baik di Medan perang maupun ahli dalam menyusun strategi
perang. Pada waktu Perang UHUD melawan tentara Muslimin pimpinan
Rosululloh SAW banyak Suhada yang Syahid terbunuh ditangan Khalid bin
Walid dengan dengan Suara lantang diatas perbukitan Khalid bin Walid
berkata” Hai Muhammad kami sudah Menang, kamu telah kalah dalam
peperangan ini….lihatlah pamanmu Hamzah yang tewas tercabik cabik
tubuhnya dan lihatlah pasukanmu yang telah porak poranda”. Rosululloh
saw menjawab “Tidak aku yang menang dan engkau yang kalah Khalid …Mereka
yang gugur adalah Syahid , sebenarnya mereka tidak mati wahai Khalid
mereka hidupdisisi Alloh SWT penuh dengan kemuliaan dan kenikmatan ,
mereka telah berhasil pindah alam dari dunia menuju akherat menuju surga
Alloh karena membela Agama Alloh gugur sebagai syuhada akan tetapi
Matinya tentaramu , matinya sebagai Kafir dan dimasukkan ke Neraka
Jahannam. Setelah itu Khalid memerintahkan pasukannya untuk kembali,
sejak itu Khalid termenung terngiang selalu akan kata kata Nabi
Muhammad saw dan penasaran akan sosok Muhammad saw . Maka Khalid
mengutus mata-mata ( intel ) untuk memantau dan mengamati aktivitas
Muhammad Saw setelah perang Uhud tersebut. Setelah cukup lama
memata-matai Rosululloh akhirnya utusan Khalid bin Walid melaporkan
hasil pengamatan tersebut , kata utusan tersebut” Aku mendengar semangat
juang yang dikemukakan muhammad kepada para pasukannya Muhammad
mengatakan ” Aku heran kepada seorang panglima khalid bin Walid yang
gagah perkasa dan cerdas , tapi kenapa dia tidak paham dengan AGAMA
ALLOH yang aku bawa , sekiranya Khalid bin Walid tahu dan paham dengan
Agama yang aku bawa , dia akan berjuang bersamaku( Muhammad ) , Khalid
akan aku jadikan juru rundingku yang duduk bersanding di sampingku. Kata
kata mutiara tersebut disampaikan mata-mata Khalid bin walid di Mekkah
kepada panglimanya.

Khalid terperanga bagaimana mungkin Bilal
yang kuketahui sebagai Budak hitam dan buta hurup bisa berbicara
seindah dan sehebat itu tentu itu benar perkataan dan Firman Alloh.
Namun gerak gerik mencurigakan Khalid bin walid di ketahui sayyidina Ali
bin Abi Thalib , dengan lantang Ali berkata” Hai penunggang Kuda
Bukalah topengmu agar aku bisa mengenalimu, bila niatmu baik aku akan
layani dengan baiki dan bila niatmu buruk aku akan layani pula dengan
buruk” Kata Ali bin Abi thalib.
Setelah itu dibukalah Topeng tampaklah
wajah Khalid bin Walid seorang Panglima besar kaum Kafir Quraisy yang
berjaya diperang UHUD dengan tatapan mata yang penuh karismatik Khalid
berkata” Aku kemari punya Niat baik untuk bertemu Muhammad dan
menyatakan diriku masuk Islam” Kata Khalid bin Walid. Wajah Ali yang
sempat tegang berubah menjadi berseri-seri” Tunggulah kau di sini Khalid
saya akan sampaikan berita gembira ini kepada Rosululloh saw” Kata Ali
bi Abi thalib. Bergegas Ali menemui Rosululloh saw dan menyampaikan
maksud kedatangan Khalid bin Walid sang panglima perang . Mendengar
berita yang disampaikan Ali , wajah rosululloh SAW berseri seri lalu
mengambil sorban hijau miliknya lalu dibentangkan di tanah sebagai tanda
penghormatan kepada Khalid bin walid yang akan datang menemuinya. Lalu
Rosululloh saw menyuruh Ali menjemput Khalid untuk menemuinya. Begitu
Khalid datang Rosululloh langsung memeluknya. ” Ya rosululloh islam saya
” Kata Khalid bin Walid. Lalu Rosululloh saw mengajarkan kalimat
Syahadat kepada Khalid maka Khalid bin walid telah memeluk agama Islam.
Begitu selesai membaca syahadat Khalid
bin walid menanggalkan Mahkotanya yang bertahtahkan intan diserahkan
kepada rosululloh, begitu pula dengan bajunya yang berkancingkan emas di
serahkan juga kepada rosululloh saw. Namun begitu Khalid bin walid akan
mencopot pedangnya dan menyerahkannya kepada Rosululloh , Baginda
rosululloh melarangnya ” Jangan kau lepaskan pedang itu Khalid , karena
dengan pedang itu nanti kamu akan berjuang membela agama Alloh bersamaku
” Kata Rosululloh saw . dan Nabi memberi gelar pedang tersebut dengan
nama “Syaifulloh yang artinya “pedang Alloh yang terhunus. Setelah
bergabungnya Khalid bin walid kedalam Islam, bertambah kuatlah pasukan
Muslim hingga bisa menaklukan kota Mekkah dan Pasukan Kafir Quraiys
secara drastis melemah bagaikan ayam kehilangan induknya
Ditulis pada KISAH ROSULULLOH SAW
KITAB TA’LIMUL MUTA’ALLIM PEGANGAN UNTUK PARA PENUNTUT ILMU
Sudah lama juga saya tidak menulis,
belum lama ini saya mengikuti DIKLAT ( pendidikan dan latihan) di Rawa
Kuning Cakung hampir 14 hari lamanya dan saya harus tinggal disana
tidak boleh pulang kerumah . Hal ini mengingatkan saya dengan kehidupan
di Pondok Pesantren yang semuanya serba Mandiri. Dari pagi hingga malam
disuguhi materi materi yang berkaitan dengan DIKLAT begitupun di
Pesantren Santri wajib mengikuti Ta’lim dan kegiatan Rohani lainnya yang
diadakan dilingkungan pesantren.Pesantren merupakan lembaga pendidikan
sebagai kader kader penerus perjuangan para ulama . Saya kadang
berpikir banyak orang-orang yang bertahun tahun menuntut ilmu di
Pesantren , ketika kembali ke komunitasnya di kampung halamannya orang
tidak menyebutnya Ulama atau Kyiai , Ada juga orang yang hanya sebentar
menuntut Ilmu di Pesantren orang sudah menyebutnya Kyiai , bahkan orang
yang kaya yang melakukan Ibadah Haji berulang -ulang orang sudah
menyebutnya Kyiai padahal orang tersebut tidak tahu sama sekali tentang
ilmu agama . Di Jawa Timur ada seorang ulama yang bernama Muallim
Santoso ( almarhum) sewaktu beliau di Pesantren hanya menjadi petugas
kebersihan dan melayani gurunya saja , setiap pagi membersihkan
lingkungan pesantren dan kamar mandinya para santri namun karena
keistiqomahannya dan bakti kepada gurunya beliau menjadi seorang ulama
yang sangat A’lim dan Ahli ilmu Falak. Muallim .Santoso mendapat
keberkahan dan ridho’ dari gurunya sehingga Alloh swt menganugrahkan
padanya “Ilmu Ladunni” ( ilmu yang didapat dari Alloh tanpa belajar ).
Menurut Habib Abdul Qodir bil Faqih “Ahli ilmu banyak, Ahli Berkah itu
sedikit dan yang punya keduanya ( ahli ilmu dan berkah ) itu lebih
sedikit”. Orang- Orang Ahli ilmu ( ulama ) itu banyak dan bisa
mencetak santri-santrinya menjadi kader – kader ulama namun Ulama yang
bisa memberikan keberkahan kepada santrinya itu sangat sedikit, ketika
semua santri terlelap dengan tidurnya sang guru bermunajat kepada Alloh
di do’akan satu persatu santri santrinya agar mereka memperoleh ilmu
yang bermanfaat inilah yang di namakan sebagai ulama “Ahli berkah” .
Pesantren berbeda dengan lembaga
pendidikan lain yang bukan pesantren. Produknya berbeda ciri khas yang
menonjol dipesantren adalah kesederhanaan , sederhana tempatnya,
sederhana kehidupan santrinya tujuannya tidak muluk- muluk cukup
sederhana yaitu mencetak manusia yang baik. Baik segala galanya termasuk
ilmu dan penggunaannya , biar kemanfaatannya benar benar baik , oleh
karena itu pesantren membekali santrinya dengan nilai dasar kebaikan
yaitu “keihklasan”. Semangat keihklasan membuat orang semakin
mempertebal keyakinan , optimis dan semakin maju. dan yang terpenting
adalah rasa Ta’zhim terhadap guru dan ilmu agar memperoleh ilmu yang
bermamfaat. Lalu apa apa yang disebut “ilmu yang bermamfaat” dan
bagaimana ciri-cirinya ?
Imam Ghazali menyebutkan bahwa Ilmu yang
bermamfaat adalah ilmu yang dapat membawa rasa takut kita kepada Alloh
SWT dan menumbuhkan Rasa Cinta/Mahabbah kepada Alloh. Berapa banyak
orang yang berilmu namun tidak membawa manfaat baik kepada dirinya
maupun kepada manusia lainnya. Berilmu tapi makin jauh dari Alloh ,
gemar melakukan maksiat, sombong dengan ilmunya,Ambisi terhadap
kehidupan dunia, senang berdebat kepada orang-orang bodoh, sombong
terhadap ulama dan menganggap ulama ulama terdahulu ( salaf ) bodoh dan ahli Bid’ah, merasa paling benar sendiri dan dirinya suci.
Sedangkan tanda tanda dari ilmu yang bermanfaat diantaranya adalah:
- Mengamalkan Ilmu yang dimiliki dengan
Hati yang ikhlas, karena ilmu membutuhkan kepada amal, amal membutuhkan
kepada keikhlasan, dan keikhlasan membutuhkan kepada hati yang bersih .
- Tawadhu’ dengan ilmu yang dimiliki
- Tidak berambisi terhadap Gemerlap dunia pangkat, kedudukan , kehormatan dll- Memuliakan para ulama
- Selalu haus akan ilmu Alloh yang maha Luas , sehingga terpanggil dirinya untuk selalu belajar
Untuk itu sebagai seorang penuntut ilmu
baik itu di pesantren maupun di Majlis majlis ilmu selayaknya memuliakan
guru kita dan hal hal yang berkaitan dengan ilmu agar kita memperoleh
ilmu yang bermamfaat , niatkan dalam hati ketika kaki melangkah menuju
Majlis ilmu semata mata menghilangkan kebodohan kita dan mencari Ridho
Alloh swt. Dan sebagai buku acuan untuk para penuntut ilmu ada baiknya
membaca kitab Ta’limul Muta’allim karya Syech Az zarnujiy yang sekarang
telah di terjemahkan oleh DRs Ali As’ad yang berjudul “BIMBINGAN BAGI
PENUNTUT ILMU” dalam kitab tersebut memuat Adad adab seorang Penuntut
ilmu dan cara menggapai ilmu ilmu yang bermamfaat. Karena banyak saat
ini para penuntut ilmu yang tekun di pesantren dan majlis ta’lim tidak
bisa memetik kemanfaatan dan buahnya yaitu mengamalkan dan
mensyiarkannya , lantaran mereka salah jalan dan meninggalkan
persyaratan keharusannya , karena setiap yang salah jalan itu akan
tersesat dan gagal tujuannya baik kecil maupun besar.
Ditulis pada ARTIKEL
HABIB USMAN BIN YAHYA (MUFTI BETAWI YANG BERPENAMPILAN PERLENTE)

Saya teringat ketika masih kecil
diajarkan kita “Irsyadul Anam” , “Sifat duapuluh” dan “Adabul Insan”
oleh salah seorang guru ngaji saya. Kitab yang ditulis dalam bentuk
hurup Pego ( tulisan arab yang berbahasa indonesia melayu ) adalah
merupakan buah karya ulama besar yang menjabat sebagau Mufti betawi
yaitu Habib Usman bin Yahya. Karya karya beliau begitu banyak dan masih
tetap dijadikan rujukan oleh para ulama diantaranya adalah:
Taudhih
Al-Adillati ‘ala Syuruthi Al-Abillah, Al-Qawanin Asy-Syar’iyah li Ahl
Al-Majalisi Al-Hukmiyah wal Iftaiyah , Ta’bir Aqwa ‘adillah, Jam
Al-Fawaid, Sifat Dua Puluh, Irsyad Al-Anam, Zahr Al-Basyim,Ishlah
Al-Hal, Al-Tuhfat Al-Wardiah, Silsilah Alawiyah, Al-Thariq Al-Shahihah,
Taudhih Al-Adillah , Masalik Al-Akhyar, Sa’adat Al-Anam, Nafais
Al-Ihlah, , Kitab Al-Faraid, , Saguna Sakaya, Muthala’ah, Soal Jawab
Agama, Tujuh Faedah, Al-Nashidat Al-Aniqah, Khutbah Nikah, Al-Qu’an Wa
Al-Dua, Ringkasan Ilmu Adat Istiadat, Ringkasan seni membaca Al-Qur’an,
Membahasa Al-Qur’an dan Kesalahan Dalam Berdo’a, , Perhiasan, Ringkasan
Unsur-unsur Do’a, Ringkasan Tata Bahasa Arab, Al-Silisilah Al-Nabawiyah,
Atlas Arabi, Gambar Mekah dan Madinah, Ringkasan Seni Menentukan Waktu
Sah Untuk Shalat, Ilmu kalam, Hukum Perkawinan, Ringkasan Hukum
Pengunduran Diri Istri Secara Sah, Ringkasan Undang-Undang Saudara Susu,
Buku Pelajaran Bahasa dan Ukuran Buku, Adab Al-Insan, Kamus Arab
Melayu, Cempaka Mulia, Risalah Dua Ilmu, Bab Al-Minan, Hadits Keluarga,
Khawariq Al-Adat, Kitab Al-Manasik dan Ilmu Falak.
Ulama kelahiran Pekojan ini keturunan
dari Ulama hadromaut bernama Abdullah bin Aqil bin Umar bin Aqil bin
Syech bin AbdulRahman bin Aqil bin Ahmad binYahya. Lahir Pada hari
minggu tanggal 1Desember 1882 M bertepatan dengan 17 Rabiul awal 1238H.
Sejak kecil beliau sudah diajarkan ilmu keagamaan oleh ayahnya ,
menjelang usia 18 tahun Habib Usman menunaikan ibadah haji dan
memperdalam ilmu ilmu agama selama hampir 7 tahun menetap di Mekkah dan
berguru kepada salah seorang ulama besar di Mekkah bernama Syech Ahmad
Zaini dahlan yang bergelar “Bahrul Akmal” ( lautan kesempuranaan) karena
keluasan ilmu yang dimilikinya dan Pembela paham Ahlus Sunnah wal
jama’ah dari serangan Paham Wahabi . Setelah belajar di Mekkah Habib
Usman bin Yahya belajar di tanah leluhurnya di Hadro maut negrinya para
ulama dan auliya. Di sana Beliau memperdalam ilmu Tasawuf dan
berkunjung ke beberapa Maqom auliya untuk mengambil Tabaruk, dari Hadro
maut Habib usman melakukan pengembaraan ke beberapa negara di timur
tengah seperti Mesir , Tunisia , Turki , Iran dan Syiriah.
salah seorang guru beliau Syech Ahmad Zaini Dahlan

Tahun 1913 Habib usman bin yahya wafat
dengan meninggalkan buah karya kitab yang sampai saat ini masih di baca
dan menjadi rujukan para ulama.
Ditulis pada MANAKIB
KAMBING KURUS YANG DAPAT MENGELUARKAN AIR SUSU DENGAN SENTUHAN TANGAN ROSULULLLOH SAW
Suatu hari keluarga dari kaum kafir
bernama Aktsam dan istrinya bernama Atikah bin kholid kedatangan Tamu
dari rombongan Rosululloh Saw dan para sahabatnya yang hendak menuju
Madinah . Perjalanan yang cukup Jauh dari Mekkah menuju Madinah membuat
Rombongan Rosululloh saw terlihat sangat lelah dan kehabisan bekal
makanan dan air. Melihat kondisi Nabi saat itu membuat Abu bakar Sahabat
Nabi merasa prihatin karena sepanjang perjalanan hanya terdapat padang
pasir yang membentang. Tidak terdapat rumah penduduk untuk membeli air
dan bekal makanan. Rosululloh saw menenangkan Para sahabat agar jangan
putus asa “Alloh tidak akan meninggalkan kita” Kata Rosululloh.
Hingga akhirnya Rombongan Rosululloh
menemukan sebuah kemah yang dulu digunakan pengembala kambing milik
Keluarga Aktsam , disamping itu pula keluarga Aktsam berdagang Kurma ,
daging dan susu yang memang diperuntukan untuk para Musafir yang transit
dari Mekkah ke Madinah. Ketika rombongan Nabi tiba di kemah yang
kebetulan saat itu Aktsam sedang tidak ada di tempat dan hanya di temui
oleh istrinya Atikah bin kholid yang merasa prihatin dengan kondisi
rombongan Nabi dan para sahabatnya yang sedang kehausan dan kelaparan.
“wahai pemilik kemah aku punya 800 Dirham untuk membeli makanan dan air
yang kau miliki ‘ Kata Abu bakar.” Seandainya aku masih punya makanan
dan susu yang cukup kalian tidak perlu membayar untuk itu semua karena
aku kasihan melihat kondisi kalian yang haus dan kelaparan” kata Atikah
bin Kholid. Lalu Abu bakar memberikan laporan kepada Nabi bahwa Pemilik
kemah sudah tidak memeliki kelebihan bekal makanan dan susu , semuanya
habis terjual . Ketika Rombongan nabi hendak melanjutkan perjalanan ke
Madinah , Nabi melihat Seekor kambing yang sangat kurus dan sakit
sakitan di sebelah Kemah . “apakah kambing itu milikmu? tanya Nabi
kepada Atikah bin Kholid. “Benar kambing itu milik kami tapi kambing itu
sakit sakitan ” Jawab Atikah . “izinkan aku Memeras susu dari kambing
mu itu” Pinta Rosululloh. “mana mungkin kambing yang kurus dan sakit
sakitan dapat mengeluarkan susu” Kata Atikah bin Kholid. Lalu Rosululloh
saw menghampiri kambing tersebut dan berjongkok sambil memegang Susu
kambing tersebut” Bissmillahirrohman nirrohim Allohuakbar” Seketika itu
pula mengalir dengan deras Air susu dari kambing yang kurus tersebut”
Ambillah bejana untuk menampung air susu ini ” Kata Rosululloh. Dengan
Penuh keheranan Atikah masuk ke Kemah untuk mengambil bejana sambil
bertanya dalam hati” Siapa orang ini ?? apakah seorang penyihir?? nanti
aku akan ceritakan pada suamiku kalau dia pulang. Begitu bejana terisi
penuh lalu rosululloh menyuruh Abu bakar dan sahabat lainnya untuk
meminum terlebih dahulu.” Bagaimana mungkin aku minum air susu ini ,kau
Sendiri terlihat sangat kehausan” Kata Abu bakar. “kau minum saja dulu
aku kan sedang memeras Susu ” Kata Rosululloh, Akhirnya Abu bakar dan
para sahabat lain Meminum air susu dari perasan tangan lembut dan mulia
Rosululloh tersebut , baru setelah itu Rosululloh saw meminumnya, dan
menyisahkan Satu bejana penuh air susu untuk keluarga Atikah bin kholid.
“Berapa aku harus membayar harga susu itu ? “kata Abu bakar. “Kau tidak
perlu membayarnya, Kambingku sekarang terlihat sehat dan segar dan
akulah yang mengucapkan terima kasih dan siapa sebenarnya orang yang
memeras kambingku itu ” Tanya Atikah . “Saya Muhammad bin Abdulloh dari
bani Hasyim Mekkah’ Jawab Rosululloh sambil berpamitan untuk melanjutkan
perjalanan ke Madinah.
Selang beberapa lama datang lah suami
Atikah , dan meminta istrinya untuk mengambilkan minum karena merasa
sangat haus dan lapar. Lalu Atikah menyerahkan bejana yang berisi air
susu kambing yang telah di peras oleh tangan lembut Nabi. Suaminya kaget
karena yang dia minum bukan air biasa melainkan air susu kambing yang
rasanya sangat segar.”Dari mana kau dapat air susu ini hai istriku” Kata
Aktsam suami Atikah.”Ini air susu dari kambing kita yang kurus dan
sakit sakitan itu dan di peras oleh seseorang yang bernama Muhammad bin
Abdulloh dari Bani Hasyim Mekkah. “jawab Atikah. Karena tak percaya
suaminya keluar untuk melihat kambingnya yang kurus dan sakit sakitan.
Dan betapa kaget Suaminya melihat kambingnya tampak sehat dan segar
sedang memakan rumput. “Tadi kau bilang yang memeras kambing ini
Muhammad bin Abdulloh dari Bani Hasyim Mekkah, sepertinya aku Pernah
mendengar nama itu, Nama itu yang menjadi perbincangan seluruh penduduk
Mekkah, Muhammad menentang penyembahan berhala, Muhammad menerima wahyu
dari Tuhan yang bernama Alquran , yang isinya mampu membuat seluruh
penduduk Mekkah terkagum kagum akan keindahan dari segi bahasa yang
mengalahkan para Penyair penyair hebat, Muhammad orang yang jujur hingga
Penduduk Mekkah memberi gelar Al amin ( orang dapat di percaya),
Muhammad dari keluarga bangsawan bani Hasyim Quraisy. ” Kata Aktsam.
“kalau Muhammad dari keluarga bangsawan bani hasyim Qurais mengapa cara
berpakaiannnya tidak tampak seperti bangsawan bangsawan yang selama
ini aku lihat Congkak dan menyombongkan diri ” Kata Atikah bin Kholid.
“itulah Muhammad yang sangat sederhana, kalau benar yang tadi datang ke
kemah kita Muhammad bin Abdulloh seperti ciri yang kau ceritakan tadi ,
itulah adalah benar bahwa dia Muhammad Nabi dan utusan Alloh dan kita
besok akan menemui Muhammad dan menyatakan keimanan padanya. “Kata
Aktsam yang sangat mengagumi pribadi dan akhlah nabi Muhammad saw.
Ditulis pada KISAH ROSULULLOH SAW
KH.ABDUL WAHAB HASBULLOH ( ULAMA TRADISIONAL YANG MODERNIS)
Tahun 2003 ketika saya menghadiri
Haul akbar Maha guru Pon-pes darul hadist al Faqihiyyah malang Jawa
timur, saya sempat berkunjung ke salah seorang kerabat istri saya di
Tambak beras Jombang bernama Nyai fatimah bin Kh Usman Abidin yang
suaminya bernama KH Hasib Hasbulloh yang akrab di panggil Gus Hasib.
Ayahnya seorang Ulama besar di jawa timur dan menjadi salah satu
penggerak dan pendiri Nahdlatul U’lama ( NU ). Beliau bernama Kh.Abdul
Wahab Hasbulloh yang dilahirkan di desa tambak beras Jombang bulan maret
tahun 1888 M . Sejak kecil Beliau menerima pelajaran dasar-dasar agama
Islam dari ayahnya K.Hasbulloh , menginjak usia 13 tahun beliau
melanjutkan ke Pondok pesantren Langitan Tuban, Pondok Mojosari
Nganjuk, Pondok pesantren Tawang sari sepanjang kemudian melanjutkan ke
pondok KH.Muhammad Kholil Bangkalan Madura setelah itu melanjutkan ke
Pondok pesantren Tebuireng Jombang.

Hampir 14 tahun menuntut ilmu di tanah
air , sekitar tahun 1921 M Kh.Abdul Wahab Hasbulloh Pergi ke tanah Suci
Mekkah di samping menunaikan ibadah Haji beliau juga belajar disana
selama hampir 5 tahun , Guru guru beliau di Mekkah adalah Kh.Mahfudz
Termas yang juga berasal dari Indonesia dan Syech Al Yamani dari kedua
guru inilah beliau mendapat ijazah istimewa karena kecerdasan yang
beliau miliki.
Kyai Abdul Wahab kembali dari belajarnya
di tanah suci Makkah. dan membantu mengajar di pesantren yang telah
dirintis oleh ayahnya , kepedulian Kh.A wahab terhadap kondisi bangsa
yang masih dijajah oleh bangsa Asing memaksa beliau untuk aktif terhadap
gerakan kebangsaan melalui berdirinya “TASWIRUL AFKAR” bersama dengan
Kh.Mas Mansyur dan sekarang menjadi Madrasah terbesar di kota Surabaya .
Tahun 1916 dari Taswirul afkar ini beliau mendirikan madrasah
“Nahdlatul Wathon” yang artinya kebangkitan tanah air. Pada mulanya
madrasah ini di asuh oleh para ulama-ulama terkenal seperti KH.Mas
mansyur lama kelamaan Madrasah tersebut menjadi tempat pengkaderan para
remaja islam yang kemudian biasa disebut Jamiyyah Nasihin, Kh A Wahab
juga mendirikan koperasi pedagang tahun 1918 yang bernama “Nahdaltut
Tujjar” .
Memasuki tahun 1920 persaingan antara
kaum Tradisionalis yang di wakili oleh Kh.A Wahab dan kaum Modernis
yang di wakili oleh Kh.Ahmad dahlan ( pendiri Muhammadiyyah) dan Syeck
Ahmad Sukarti ( Al irsyad ) semakin memanas , ketika kaum Modernis
menyerang Praktek – praktek kaum Tradisionalis yang dianggapnya
mengandung Kufarat dan Bid’ah. Kh.A Wahab dan Kh.Hasyim Asy’ari tidak
sepenuhnya menolak saran kaum Modernis terutama mengenai modernisasi
sistem pendidikan walaupun menolak meninggalkan Mazhab. Upaya mencari
titik temu antara kaum tradisionalis dan modernis semakin sulit tatkala
islam modernis semakin gencar melakukan pembaharuan melalui forum –
forum perdebatan dan propaganda yang kontraversial adalah yang dilakukan
oleh Faqih hasyim murid Haji Rosul dari sumatra barat di Surabaya.
Dan yang paling mengejutkan adalah
mundurnya salah seorang Guru Nahdlatul Wathon yaitu Kh Mas Mansyur ikut
bergabung dengan Muhammadiyah. Sungguhpun demikian Tokoh ulama
tradisionalis tidak patah semangat , Kh A Wahab melobi beberapa Ulama
-ulama untuk membentuk gerakan yang mewakili kaum Tradisionalis mulanya
usaha Kh.A wahab di tolak oleh Kh.Hasyim Asy’ari karena khawatir akan
memperuncing perselisihan yang akan mengakibatkan terjadinya perpecahan
dikalangan umat Islam. Akhirnya Kh Hasyim Asy’ari berkonsultasi dengan
gurunya KH.Muhammad Kholil bangkalan madura tentang Usulan para ulama
yang mengawakili kalangan Tradisionalis untuk membentuk sebuah Jamiyyah.
Lalu Kh Muhammad Kholil memberikan muridnya Kh Hasyim Asy”ari sebuah
tongkat yang merupakan suatu Isyarat bahwa Gurunya merestui Usulan
tersebut . Akhirnya tanggal 31 januari 1926 bertepatan dengan 16 Rajab
1334 H di bentuklah sebuah Jamiyyah yang di beri nama NAHDLATUL OELAMA (
NO ) atau Nahdlatul U’lama ( NU ) dalam ejaan yang telah di
sempurnakan. Turut hadir dalam pertemuan tersebut tokoh tokoh ulama yang
mewakili kaum Tradisionalis diantaranya adalah Kh.Hasyim Asy’ari, KH.A
Wahab Hasbulloh, Kh.Bisri Sansuri(jomabang), Kh.Ridwan
Abdulloh(Surabaya), Kh.Asnawi( Kudus), Kh.Ma’sum (lasem), Kh Nawawi
(pasuruan), Kh.Nahrowi ( malang), Kh.Abdul Aziz (Surabaya) dll.
Pertemuan yang dilakukan di rumah Kh.A Wahab Hasbullah mengasilkan 3 keputusan penting.
1. Mengutus Delagasi untuk menemui Raja
Sa’ud di Mekkah untuk menghormati dan menghargai kebebasan melakukan
peribadatan kaum Tradisionalis di Indonesia dan usul tersebut diterima
oleh Raja Sa’ud.
2. Membentuk Sebuah Jamiyyah sebagai
wadah persatuan para Ulama dalam tugasnya memimpin umat menuju Izzatul
Islam wal muslimin. Jamiyyah tersebut di beri nama Nahdlatul u’lama ( NU
) yang tujan utamanya adalah terwujudnya masyarakat islam yang
beraqidah Ahlus sunnah wal jama’ah.
3. Semangat Nasionalisme dan kegamaan
terhadap politik Hindia Belanda yang membatasi kebebasan umat Islam
Indonesai melakukan ibadah Haji. Dan semangat melestarikan Trasidi lama
yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik ( al muhafadzah ‘ala qadim al salih wa al akhdzu bil jadid al aslah) . Hal ini yang telah di wariskan oleh para Walisongo dalam menyebarkan agama Islam di tanah air tanpa menimbulkan gejolak.
Kiprah perjuangan KH.A Wahab hasbulloh
banyak sekali mewarnai perjalanan NU dari masa ke masa. Keputusan
keputusan penting yang diambil NU mewarnai peran Kh.A.Wahab Hasbullah
dalam percaturan politik di tanah air. Pada hari Rabu tanggal 29
Desember 1971 KH.A Wahab Hasbulloh meninggal dunia dan dimakamkan di
komplek psantren Tambak beras Jombang Jawa timur.

Ditulis pada MANAKIB
TASAWUF DULU DAN SEKARANG ( SEBUAH KEBUTUHAN SPRITUAL)
Suatu hari seorang Pengunjung
“jalinsilahturahim” bertanya kepada saya Tentang Tasawuf, “apa inti
dari ajaran Tasawuf??Bolehkah kita belajar Tasawuf?? dan Dia mengajak
saya untuk belajar bersama tentang Tasawuf. Saya sendiri bingung harus
menjawab yang mana dulu. Karena selama ini saya tidak pernah belajar
khusus tentang Tasawuf dan saya sendiri kurang setuju kalau Tasawuf
diartikan sebagai suatu ajaran , ilmu atau ideologi karena Menurut saya
Tasawuf adalah merupakan akhir sebuah perjalanan dari intelektual kita ,
ketika kita terbentur dan mencapai klimaks tentang apa -apa yang kita
coba pikirkan tentang ciptaan Alloh tentang Hakikat Alloh dan lain
sebagainya dan intelektual serta akal kita sudah tidak bisa mencapainya
lagi maka semua akan kembali kepada sang Khalik pencipta alam ini maka
disitulah kita menemukan Tasawuf. Inti dari Tasawuf itu sendiri adalah
membersihkan hati kita dari perilaku akhlak tercela dan tasawuf juga
bertujuan memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan.
Sehingga orang-orang merasa di hadiratnya. Caranya adalah dengan
kontemplasi, melepasakan diri dari jeratan kehidupan duniawi yang
bersifat sementara dan selalu berubah.
Dengan kata lain, dalam tasawuf, yang
perlu ditekankan adalah bagaimana seseorang bisa mengarahkan dirinya
dari cinta terhadap dunia secara berlebihan menjadi cinta terhadap
Allah. Mengarahkan hati untuk tetap ingat kepada-Nya, mengasah jiwa
supaya tetap tunduk di bawah kekuasaan-Nya, serta membimbing akal pada
garis-garis kebenaran.
Sejarah munculnya Tasawuf
Beberapa kalangan menolak Tasawuf
tersebut dengan alasan bahwa Tasawuf tidak di kenal pada masa
Rosululloh saw dan sahabat. Jelas saja pada masa Nabi ajaran tasawuf
tidak ada karena kondisi masyarakat dan perilaku ahlak umat sangat
stabil pada waktu itu. Nabi memegang Otoritas penuh terhadap kondisi
masyarakat waktu itu. Setelah wafatnya Rosululloh dan Sahabat, kekuasaan
Islam semakin meluas ,ketika kehidupan ekonomi sosial makin mapan dan
makmur mulailah orang-orang lalai pada sisi ruhani. Budaya hedonisme
pun menjadi fenomena umum, hidup berfoya-foya, gemar mengumpulkan harta
maka sekitar abad 2 H timbullah gerakan yang bertujuan untuk
mengingatkan hakikat tujuan hidup manusia di dunia yang di pelopori
oleh Imam Abu Hasyim Ass shufi yang wafat tahun 150 H dan dijuluki
Asshufi ( Sufi) . Abu Hasyim Asshufi yang melakukan protes dengan pola
kehidupan yang bermewah mewah dan berfoya foya dengan melakukan Zuhud
(meninggalkan segala kenikmatan duniawi dan berpola hidup sederhana).
Apa yang dilakukan oleh Imam Abu hasyim mendapat simpati dari masyarakat
maka berkembanglah ajaran – ajaran Tasawuf dan pola hidup tasawuf. Kata
Sufi telah menjadi sebutan umum bagi kelompok ini . Penafsiran yang
paling masuk akal adalah bahwa Sufi serupa dengan Laqob ( gelar ). Ada
yang mengatakan bahwa Sufi diambil dari kata Souf ( bulu) jadi Tasawuf
digunakan dengan artian “memakai kain Bulu” Namun kaum Sufi tidak selalu
mencirikan dirinya dengan memakai kain dari bulu. Ada lagi mengatakan
kata Sufi berhubungan dengan Shuffah ( serambi masjid rosululloh saw) .
Pendapat lain mengatakan kata sufi berasal dari kata “shafa” yang
berarti kemurnian.
Tasawuf dalam Islam lahir dari kehidupan
yang bersifat batiniah. Tujuan tasawuf adalah mencapai kesadaran murni
dan menyeluruh. Manusia yang terdiri dari tubuh, pikiran dan jiwa
masing-masing perlu diutuhkan kembali sesuai dengan tingkatannya
sendiri. Tasawuf juga berusaha mengutuhkan berbagai ilmu yang berkembang
ke dalam perspektif dengan tepat. Peranan jalan kerohanian (thariqat)
dalam pengukuhan manusia adalah sesuatu yang hakiki, karena hanya
melalui kehadiran Tuhan dan barakah yang terkandung di dalamnya yang
telah ditunjukkan ke dalam al Quran semua unsur yang tercerai berai
dalam diri manusia dapat dipadukan kembali. Menurut Imam Gozali bahwa
mendalami dunia tasawuf sangat penting sekali karena selain Rosululloh
tidak ada satupun manusia yang bisa lepas dari penyakit Hati seperti
Riya, Dengki , Hasud , Ghibah, Namimah dan Taswuflah yang bisa mengobati
penyakit hati tersebut didalam tasawuf ada tiga hal yang mendasar yang
sangat di anjukan Oleh alloh SWt di dalam alquran antara lain berbicara
tentang kemungkinan manusia dapat saling mencintai (mahabbah) dengan
Tuhannya (QS. Al-Maidah, 5: 54); perintah agar manusia senantiasa
bertaubah, membersihkan diri memohon ampunan kepada Allah (QS. Tahrim,
8), petunjuk bahwa manusia akan senantiasa bertemu dengan Allah
dimanapun ia berada (QS. Al-Baqarah, 2: 110), Tuhan memberikan cahaya
kepada orang yang dikehendakinya (QS. An Nuur, 35), al-Qur’an
mengingatkan agar manusia tidak diperbudak oleh kehidupan dunia dan
harta benda (QS. Al-Hadid, Al-Fathir, 5), serta senantiasa bersikap
sabar dalam menjalani pendekatan diri kepada Allah SWT (QS. Ali Imran,
3).
Imam Gozali berpandangan bahwa Tasawuf berkonsentrasi pada 3 hal :
1. Selalu melakukan kontrol diri ( Muqorobah dan Muhasabah )
2.Selalu berdzikir dan mengingat Alloh SWT
3. Selalu menamkan sifat Zuhud, Mahabbah ( cinta ) , jujur, Sabar, Syukur , Tawakal, dermawan dan ikhlas
Dalam dunia tasawuf juga mengenal
berbagai Thoriqat ( tarekat) sebagai wadah dan aplikasi dari aliran
yang berkembang. Pada mulanya Thorikat berkembang di Khurasan iran
lalu merebak keberbagai penjru dunia termasuk di Indonesia diantaranya
- Thorikat Qodariyyah di nisbatkan kepada Syech Abdul qodir Jilani
-Thorikat Rifaiyyah di nisbatkan kepada Ahmad Rifa’i
-Thorikat Tijaniyah di nisbatkan kepada Ahmad At tijani
- Thorikat Naqsabandiyyah yang di nisbatkan kepada Bahaudin al naqsabandi Dan lain lain
Gejala kebangkitan Tasawuf terutama di
negara barat merupakan suatu yang Fenomenal, Negara Barat yang merupakan
negara demokrasi liberal bahkan cendrung sekuler telah membebaskan
rakyatnya untuk memilih sendiri agama dan keyakinannya. Kehidupan yang
sangat liberar dan sekuler membuat sebagian dari masyarakat barat dari
kaum intelektual menghadapi titik jenuh apalagi mereka harus menelan
bulat-bulat Doktrin-Doktrin gereja tanpa mereka berusaha untuk mencari
sesuatu kebenaran yang hakiki. Peristiwa 11 november 2001 yang
menghancurkan gedung WTC, Serangan tersebut di kutuk oleh bangsa se
dunia bahkan umat Islampun mengutuk kejadian tersebut. Namun peristiwa
fenomenal tersebut membawa rasa penasaran warga eropa untuk mengenal
ajaran Islam yang sesunguhnya . Ketertarikan mereka terhadap ajaran
Islam ini dibuktikan dengan banyaknya warga eropa yang memeluk agama
Islam . Gereja katholik yang berpusat vatican Roma pun sempat membuat
pertemuan internasional yang temanya mengangkat tentang banyaknya warga
kristen yang berpindah memeluk agama Islam dan perkembangan agama islam
yang begitu pesat di eropa. data menyebutkan saat ini ada hampir 1.5
milyar penduduk dunia yang menganut agama Islam. Perkembangan Islam di
eropa sungguh fantastic hampir mencapai 30 – 40 ribu pertahun yang
memeluk agama Islam. Ilmuwan dan intelektual barat gencar mempelajari
Tasawuf yang dinegara barat di kenal dengan “SUFISM” ( Sufisme) dan
Islamic Misticism ( tasawuf) ajaran ini gemari sebagai kegairahan baru
dalam hidup beragama terlebih sebagai relaksasi spritual dari
kejenuhan dan kegersangan Doktrin gereja yang terlalu Formalitas yang
bila tidak disadari dan di cintai akan menimbulkan kejenuhan nuansa
Spritual. Orang – orang yang merasa hidup di jaman modern selalu mencari
jati diri dan bertanya” Saya ini siapa?? Mau kemana ?? dan Untuk apa?
dan rasa keingin tahuan tersebut mampu membuat mereka merasa menemukan
jawaban jawaban yang selama ini mereka cari ada dalam Tasawf.
Ditulis pada ARTIKEL
MAULID DI MASJID AL BAHRI KEBON NANAS
Peringatan Maulid yang di
selenggarakan oleh Jama’ah Majlis ta’lim Habib Abdul qodir bil Faqih di
Masjid Al Bahri kebon nanas semalam 3 maret 2009 begitu sangat
menyentuh hati -hati Muhibbin yang sangat merindukan Manusia agung
Rosululloh saw. Tausiyah yang di sampaikan oleh Habib Abduurahman bil
faqih tentang keagungan Rosululloh saw telah membuat suasana Majlis
berubah menjadi isak tangis dari para Jama’ah . Betapa tidak bahwa yang
mengundang kita hadir di Majlis maulid ini adalah bukan hanya panitia
tapi Shohibul hajat yaitu Rosululloh saw

Jamaah yang datang hadir bukan hanya
datang dari Jabotabek tapi juga dari berbagai daerah seperti Indramayu ,
bandung, palembang bahkan juga tampak Jamaah yang datang dari Malaysia
khusus menghadiri Maulid di masjid Al Bahri. dan Tampak pula hadir
Habib Hasan bi Ja’far assegaf dan Habib Mahdi dari Palembang

Ditulis pada MANAKIB
MASIH ADAKAH PARTAI YANG JUJUR DAN AMANAH?
Bukan bermaksud untuk menjelekkan Suatu Partai , tapi sekedar
Wacana dan bahan renungan kita semua untuk berpikir jernih dan Obyektif
tentang suatu partai yang suka teriak teriak ” Ini Bid’ah….Itu
Bid’ah…Maulid Bid’ah….Ziarah haram….. .biar tidak asal ngomong
sembarangan di masjid dan di forum ( walana a’maluna walakum a’malukum )
Catatan ini berasal dari Seorang Kader PKS ( PARTAI KEADILAN SEJAHTRA) bernama arbania fitriani dari Universitas Indonesia Depok yang di tulisnya di Facebook , inilah Tulisannya
Benarkah PKS Pro Rakyat Indonesia?
A TESTIMONY FROM EX PKS CADRE
Pertama-tama, saya menuliskan pengalaman saya ini tidak untuk
menjatuhkan atau menjelek-jelekkan salah satu partai besar di
Indonesia. Saya hanya ingin berbagi pengalaman untuk menjadi bahan
renungan para pembaca agar dapat lebih mengenal PKS dari dalam.
Tulisan ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengenal PKS secara
objektif, agar rakyat Indonesia mengetahui apakah PKS benar-benar
mengusung kepentingan rakyat Indonesia atau justru sedang mengkhianati
masyarakat dan para kadernya sendiri dengan sentimen keagamaan serta
jargon sebagai partai bersih. Sayangnya, banyak masyarakat dan
orang-orang di dalam tubuh PKS ini pun tidak menyadarinya.
Bagian tersebut akan saya jelaskan secara singkat di akhir cerita
saya, dan sekarang saya ingin berbagi dulu kepada para pembaca
mengenai sistem pengkaderan PKS yang sangat canggih dan sistematis
sehingga dalam waktu singkat membuatnya menjadi partai besar.
Saya waktu mahasiswa adalah kader PKS mulai dari ‘am sirriyah sampai
ke ‘am jahriyah. Mulai dari saya masih sembunyi-sembunyi dalam
berdakwah, sampai ke fase dakwah secara terang-terangan, sejak PKS
masih bernama PK sampai kemudian menjadi PKS.
Dalam struktur pengkaderan PKS di kampus, ada beberapa lingkaran,
yakni lingkaran inti yang disebut majelis syuro’ah (MS), lingkaran ke
dua yakni majelis besar (MB), dan lingkaran tiga yang menjadi corong
dakwah seperti senat (BEM), BPM (MPM), dan lembaga kerohanian islam.
Jenjangnya adalah mulai dari lembaga dakwah tingkat jurusan, fakultas,
sampai ke universitas. Jika di universitas tersebut terdapat asrama
dan punya kegiatan kemahasiswaan, maka di sana pun pasti ada struktur
seperti yang telah saya terangkan.
Universitas biasanya akan berhubungan dengan PKS terkait perkembangan
politik kampus maupun perkembangan politik nasional. Dari sanalah
basis PKS dalam melakukan pergerakan-pergerak an politik dalam negeri
atas nama mahasiswa baik itu yang berwujud demonstrasi ataupun
pergerakan lainnya. Sistem pergerakan, pengkaderan, dan struktur
lingkaran yang terjadi di dunia kampus sama persis dengan yang terjadi
di tingkat nasional.
Kembali ke dalam struktur lingkaran PKS di kampus, orang-orang yang
duduk di MS jumlahnya biasanya tidak banyak dan orang-orangnya adalah
orang-orang yang terpilih. Kebanyakan yang menjadi anggota MS adalah
mahasiswa yang memang sudah di kader sejak SMU. Tapi tidak banyak juga
yang berhasil masuk ke dalam MS dari orang-orang yang telah dikader
pada saat kuliah. Saya termasuk orang yang masuk ke dalam lingkaran MS
yang baru di kader pada saat kuliah dan menduduki posisi sebagai
mas’ulah di asrama UI sehingga saya punya akses langsung untuk
berdiskusi dengan mas’ulah tingkat universitas. Dari sini juga saya
akhirnya banyak tahu sistem dalam PKS meskipun saya pada tingkat
fakultas hanya masuk sampai tingkat MB.
Dalam MS dan MB memiliki mas’ul (pemimpin untuk anggota ikhwan) dan
mas’ulah (pemimpin untuk anggota akhwat). Masing-masing mas’ul (ah)
ini membawahi MS secara keseluruhan dan ada juga mas’ul(ah) yang
membawahi sayap-sayap dakwah yakni sayap tarbiyah (mengurusi
pengkaderan khusus untuk ikhwah seperti pemetaan liqoat, materi
liqoat, dll), sayap syiar (mengurusi syiar islam khususnya dalam
lembaga kerohanian formal dan menjaring kader baru), dan sayap sosial
& politik (mengurusi dakwah dalam bidang lembaga formal kampus yakni
BEM dan MPM).
Di lingkaran ke dua adalah majelis besar, anggotanya adalah ikhwah
yang sudah di kader juga dan tinggal menerima keputusan dari MS untuk
dilaksanakan. Jadi, MS ini adalah tink-tank dari seluruh kegiatan yang
terjadi di kampus. Apabila kader PKS duduk sebagai ketua BEM/Senat
atau MPM/BPM, maka semua kegiatannya harus mendapat ijin dari MS dan
memang biasanya berbagai agenda di BEM/Senat dan MPM/BPM ini dibuat
oleh MS.
Bagaimana sistem pengkaderan PKS itu sendiri? Bagaimana PKS mengubah
seorang menjadi kader yang militant? Jalan pertama adalah menguasai
Senat, BEM, BPM, dan MPM. Apabila lembaga formal ini sudah dikuasai
maka akan mudah untuk membuat kebijakan terutama pada masa penerimaan
mahasiswa baru.
Saat orientasi Mahasiswa baru biasanya mereka akan dibentuk kelompok
kecil (halaqah) dan ikhwah PKS akan berperan sebagai mentor. Kegiatan
ini akan berlanjut rutin selama masa perkuliahan di mana halaqah ini
akan berkumpul 1 minggu sekali. Dari sinilah biasanya akan terjaring
orang-orang yang kemudian akan menjadi ikhwah militan, bahkan orang
yang sebelumnya tidak pakai jilbab dan sangat gaul bisa menjadi
seorang akhwat yang sangat pemalu namun juga sangat militan.
Agenda utama kami adalah membentuk Manhaj Islamiyah di Indonesia
menuju Daulah Islamiyah (mirip dengan sistem Khilafah Islamiyah dari
HTI). Doktrin utama dalam sistem jamaah PKS yang juga menamakan
dirinya sebagai jamaah Ikhwanul Muslimin ini adalah “nahnu du’at qobla
kulli sya’I” dan “sami’na wa ata’na”. Dua doktrin inilah yang membuat
kami semua menjadi orang yang sangat loyal dan militan. Setiap
instruksi yang diberikan dari mas’ul(ah) ataupun murabbi(ah) kami akan
kami pasti patuhi meskipun kami tidak benar-benar paham tujuannya.
Seperti menyumbang, mengikuti demonstrasi, meskipun harus bolos
kuliah, dll.
Selama saya aktif di pergerakan ini, saya melihat banyak sekali
teman-teman saya yang berhenti menjadi Aktivis Dakwah Kampus (ADK).
Dulu saya merasa kasihan dengan mereka, karena yang saya tahu –
diberitahu oleh murabbi kami dan juga seringkali dibahas dalam taujih
atau tausiyah (semacam kultum) – bahwa dalam jalan dakwah ini selalu
akan ada orang-orang yang terjatuh di jalan dakwah, mereka adalah
orang-orang futur (berbalik ke belakang).
Orang-orang ini biasanya kami label sebagai anggota “basah” (barisan
sakit hati). Saya mempercayai semuanya sampai akhirnya saya pun merasa
tidak cocok lagi untuk berada di sana dan memutuskan untuk keluar dari
ADK padahal saya dulu sudah diproyeksikan sebagai ADK abadi (orang
yang akan menjadi aktivis dakwah kampus selamanya dengan cara menjadi
dosen atau karyawan tetap di kampus).
Ada beberapa alasan yang membuat saya mengambil keputusan untuk
keluar, antara lain:
1. Adanya ekslusivisme antara kami para ADK dengan orang-orang diluar
ADK. Kami para ADK adalah orang-orang khos (orang khusus) dan mereka
adalah adalah orang ‘amah (orang umum). Orang khos adalah orang yang
sudah mengikuti tarbiyah dan mengikuti liqo’at (semacam halaqah tapi
lebih khusus lagi) dan orang ‘amah adalah orang yang belum mengenal
tarbiyah.
Para ikhwah, terutama para ADK, tidak akan mau menikah dengan ‘amah
karena mereka dapat membuat orang khos seperti kami menjadi future,
bahkan bisa membuat kami terlempar dari jalan dakwah. Istilah khos dan
a’amah ini membuat saya merasa tidak natural dan tidaknmanusiawi dalam
menghadapi teman saya yang ‘amah.
Saya diajarkan bahwa mereka adalah mad’u (objek dakwah) saya. Jika
saya bisa menarik mereka ke dalam sistem kami apalagi bisa menjadi
ADK, maka kami akan mendapat pahala yang sangat besar. Saya merasa
menjadi berdagang dengan teman saya yang dulunya sebelum menjadi ADK
adalah sahabat saya. Saya merasa tidak memanusiakan teman saya dan
lebih memandang mereka sebagai objek dakwah.
2. Dalam liqo’at ataupun dauroh saya juga ada beberapa hal yang
membuat saya tidak sreg, seperti bahwa saya harus lebih mengutamakan
liqo’at daripada kepentingan orang tua dan keluarga saya. Bahkan saya
pernah diberitahu bahwa bila sudah ada panggilan liqo’at, mski orang
tua saya sakit dan harus menjaganya, maka saya harus tetap datang liqo
(entah mengapa selama beberapa tahun saya bisa menerima konsep yang
kurang manusiawi ini).
Hal lain adalah saya tidak boleh mengikuti kajian di luar liqo saya,
padahal setahu saya bahwa kebenaran itu tidak hanya milik liqo saya,
masih banyak sekali kebenaran di luar sana. Bahkan buku bacaan pun
diatur dimana ada banyak buku yang saya sangat berguna untuk menambah
wawasan keislaman saya seperti buku yang mengajarkan tentang hakikat
islam namun oleh murabbi saya dilarang. Untuk hal ini saya membangkang
karena seandainya islam itu memang benar rahmatan lil alamin maka
ilmunya pun pasti sangat luas dan tidak hanya monopoli orang-orang di
PKS semata.
Dan hal yang paling mengusik saya adalah selama saya mengaji di liqo
ataupun mengikuti taujih dan taushiyah dalam syuro ataupun
dauroh-dauroh (training) saya merasa lebih banyak diajarkan tentang
kebencian terhadap agama atau aliran lain seperti bagaimana kejamnya
kaum nashoro (nasrani) yang membantai saudara kami di Poso, yahudi
yang membantai saudara kami di Palestina, JIL yang memusuhi kami, NII
yang sesat, teman-teman Salafi yang mengganggu kami dengan Maulidnya, Ziarahnya , dst.
Sampai-sampai, akibat begitu terinternalisasinya hal tersebut, ketika
saya mengikuti tarbiyah universitas dan sedang makan siang, saya dan
teman-teman menganggap yang sedang kami makan dan telan itu adalah
orang-orang yahudi dan nashoro.
Doa-doa kami pun selalu secara khusus ketika qunut adalah untuk
mujahid-mujahid di Palestina dan Afganistan (kadang saya berpikir
kapan kita berdoa untuk pahlawan perjuangan di Indonesia yang telah
menghadiahkan kemerdekaan terhadap kita). Sejujurnya saya lebih
tersentuh dan bisa menangis tersedu-sedu ketika dibacakan ayat-ayat
seperti dalam surat Ar-Rahman yang menceritakan Cinta-Ilahi ketimbang
surah seperti Al-Qiyamah yang menceritakan azabNya.
Kebencian sangat bertentangan dengan hati nurani saya karena saya
sangat percaya dengan ayat yang mengatakan bahwa rahmat Allah SWT
lebih cepat dari murkaNya, yang artinya cinta Allah SWT seharusnya
dapat menghapus kemarahanNya terhadap umat manusia. Inilah sebabnya
mengapa di sini hati saya merasa sangat kering saat mengikuti tausiyah
dan taujih yang senantiasa bercerita tentang peperangan dan kebencian.
3. Semua ganjalan-ganjalan yang saya rasakan akhirnya meledak ketika
saya kemudian tahu dari sumber yang terpercaya dalam pemerintahan,
juga dari petinggi PKS sendiri, tentang agenda yang tidak pernah saya
ketahui sebelumnya dan pastinya juga tidak diketahui oleh orang-orang
se-level saya atau bahkan pun pengurus inti PKS.
Agenda utama PKS adalah menghancurkan budaya Indonesia melalui invasi
budaya Arab Saudi. Banyak sekali indikasi yang saya rasakan langsung
pada saat menjadi ADK seperti upaya kami untuk menghalang-halangi
acara seni, budaya, musik, dll. Hingga berbagai upaya kami agar bisa
memboikot mata kuliah ilmu budaya dasar (IBD). Saya ingat dulu, karena
saya begitu termakan doktrin bahwa mata kuliah IBD tidak berguna dan
bisa melemahkan iman saya seringkali membolos kalau ada latihan menari
sampai saya sempat dibenci teman-teman saya.
Kembali kepada agenda PKS ini sebagai perpanjangan tangan dari
Kerajaan Saudi tujuan utamanya adalah agar kekuasaan Arab bisa
mencapai indonesia mengingat satu-satunya sumber devisa Arab adalah
minyak yang diperkirakan akan habis pada tahun 2050 dan melalui jamaah
haji.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya sumber daya alam dan
merupakan umat muslim terbesar di dunia. Bahkan jika seluruh umat
muslim di timur tengah disatukan, umat muslim Indonesia masih jauh
lebih banyak. Untuk itu, agar dapat bertahan secara ekonomi, maka Arab
Saudi harus bisa merebut Indonesia dan cara yang paling jitu adalah
melalui invasi kebudayaan.
Islam dibuat menjadi satu dengan kebudayaan Arab, sehingga budaya Arab
akan dianggap Islam oleh masyarakat Indonesia yang relatif masih
kurang terdidik dan secara emosional masih sangat fanatik terhadap agama.
Ketika kebudayaan lokal sudah bisa dihilangkan dan kebudayaan Arab
yang disamarkan sebagai Islam dapat berkuasa, maka orang-orang akan
menjadi begitu fanatik buta bahkan fundamentalis dan tidak bisa lagi
mengapresiasi agama lain dan budaya lokal. Lalu, bila kebudayaan
Nusantara sudah sampai dianggap musyrik atau bid’ah, maka saat itulah
NKRI akan bubar. Orang-orang yang pulaunya dihuni oleh mayoritas non
muslim atau yang masih memegang budaya lokal di indonesia akan meminta
merdeka. Pulau-pulau di Indonesia akan terpecah belah dan pada saat
itulah orang-orang ini akan bagi-bagi “kue”.
Peta rencanaya adalah bagian pulau di Indonesia yang mayoritas Islam
akan dikuasai oleh Arab. Sedangkan daerah yang penduduknya mayoritas
kristen akan dikuasai oleh Amerika. Lalu, daerah-daerha yang mayoritas
penduduknya beragama Hindu, Buddha, Animisme, dll., akan dikuasai oleh
Cina.
Tidak banyak orang PKS yang tahu soal ini, hanya segelintir saja yang
memahaminya. Mereka menduduki posisi-posisi strategis dalam
pemerintahan agar dapat lebih memudahkan agendanya. Sentimen keagamaan
terus dipakai untuk meraih simpati masyarakat. Sehingga berbagai
produk kebijakan seperti Perda Syariat, UU APP, dll. yang rata-rata
hanya sekedar mengurus masalah cara berpakaian semata akan dengan
bangganya diterima oleh masyarakat muslim yang naif sebagai
keberhasilan Islam. Masyarakat kita lupa bahwa sampai saat ini PKS
belum menghasilkan produk yang dapat memajukan ekonomi, menyelesaikan
permasalahan kesehatan, pendidikan, pencegahan bencana alam, korupsi,
trafficking, tayangan TV yang semakin memperbodoh masyarakat, dan
permasalahan lain yang lebih riil dan sangat dibutuhkan oleh
masyarakat kita ketimbang sekedar mengatur cara orang dewasa
berpakaian dan berperilaku.

(penghargaan dari Arab yang salah alamat….atas jasa apa?????)
Jangan terburu-buru apriori dan menganggap tulisan mengenai pengalaman
saya ini adalah black campaign. Renungkan dengan hati nurani yang
dalam. Tidak ada kepentingan saya selain hanya menyampaikan kebenaran.
Saya tahu resiko apa yang ada di hadapan saya dan siapa yang saya
hadapi. Tapi saya lebih takut menjadi bagian dari orang yang zalim,
karena tahu kebenaran, namun tidak bersuara. Rasa cinta saya bagi
negeri yang sudah memberi saya kehidupan ini menutupi rasa takut saya.
Saya yakin siapa yang berjalan dalam kebenaran maka kebenaran akan
melindunginya.
Buat rekan saya, murabbi saya, sahabat-sahabat saya dulu sesama
ikhwah, saya mencintai kalian semua dan akan terus mencintai kalian.
Saya berharap, persaudaraan kita tetap terjalin karena bukanlah partai
atau agama yang mempersaudarakan kita, tapi karena kita satu umat
manusia, anak cucu Adam. Kalau bahasa teman saya, kita menjadi saudara
karena kita menghirup udara yang sama, makanya kita disebut
“sa-udara”.Semoga pengalaman saya ini dapat menjadi bahan renungan
para jamaah “fesbukiyah” dalam menentukan pilihan pemimpin yang akan
membawa kapal Indonesia menuju masyarakat yang bahagia, makmur dan
sentosa, yang memiliki jati diri dan menghargai kebudayaan nusantara.
Wallahu A’lam Bis-Shawab Wallahul Musta’an.
Catatan ini berasal dari Seorang Kader PKS ( PARTAI KEADILAN SEJAHTRA) bernama arbania fitriani dari Universitas Indonesia Depok yang di tulisnya di Facebook , inilah Tulisannya
Benarkah PKS Pro Rakyat Indonesia?
A TESTIMONY FROM EX PKS CADRE
Pertama-tama, saya menuliskan pengalaman saya ini tidak untuk
menjatuhkan atau menjelek-jelekkan salah satu partai besar di
Indonesia. Saya hanya ingin berbagi pengalaman untuk menjadi bahan
renungan para pembaca agar dapat lebih mengenal PKS dari dalam.
Tulisan ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengenal PKS secara
objektif, agar rakyat Indonesia mengetahui apakah PKS benar-benar
mengusung kepentingan rakyat Indonesia atau justru sedang mengkhianati
masyarakat dan para kadernya sendiri dengan sentimen keagamaan serta
jargon sebagai partai bersih. Sayangnya, banyak masyarakat dan
orang-orang di dalam tubuh PKS ini pun tidak menyadarinya.
Bagian tersebut akan saya jelaskan secara singkat di akhir cerita
saya, dan sekarang saya ingin berbagi dulu kepada para pembaca
mengenai sistem pengkaderan PKS yang sangat canggih dan sistematis
sehingga dalam waktu singkat membuatnya menjadi partai besar.
Saya waktu mahasiswa adalah kader PKS mulai dari ‘am sirriyah sampai
ke ‘am jahriyah. Mulai dari saya masih sembunyi-sembunyi dalam
berdakwah, sampai ke fase dakwah secara terang-terangan, sejak PKS
masih bernama PK sampai kemudian menjadi PKS.
Dalam struktur pengkaderan PKS di kampus, ada beberapa lingkaran,
yakni lingkaran inti yang disebut majelis syuro’ah (MS), lingkaran ke
dua yakni majelis besar (MB), dan lingkaran tiga yang menjadi corong
dakwah seperti senat (BEM), BPM (MPM), dan lembaga kerohanian islam.
Jenjangnya adalah mulai dari lembaga dakwah tingkat jurusan, fakultas,
sampai ke universitas. Jika di universitas tersebut terdapat asrama
dan punya kegiatan kemahasiswaan, maka di sana pun pasti ada struktur
seperti yang telah saya terangkan.
Universitas biasanya akan berhubungan dengan PKS terkait perkembangan
politik kampus maupun perkembangan politik nasional. Dari sanalah
basis PKS dalam melakukan pergerakan-pergerak an politik dalam negeri
atas nama mahasiswa baik itu yang berwujud demonstrasi ataupun
pergerakan lainnya. Sistem pergerakan, pengkaderan, dan struktur
lingkaran yang terjadi di dunia kampus sama persis dengan yang terjadi
di tingkat nasional.
Kembali ke dalam struktur lingkaran PKS di kampus, orang-orang yang
duduk di MS jumlahnya biasanya tidak banyak dan orang-orangnya adalah
orang-orang yang terpilih. Kebanyakan yang menjadi anggota MS adalah
mahasiswa yang memang sudah di kader sejak SMU. Tapi tidak banyak juga
yang berhasil masuk ke dalam MS dari orang-orang yang telah dikader
pada saat kuliah. Saya termasuk orang yang masuk ke dalam lingkaran MS
yang baru di kader pada saat kuliah dan menduduki posisi sebagai
mas’ulah di asrama UI sehingga saya punya akses langsung untuk
berdiskusi dengan mas’ulah tingkat universitas. Dari sini juga saya
akhirnya banyak tahu sistem dalam PKS meskipun saya pada tingkat
fakultas hanya masuk sampai tingkat MB.
Dalam MS dan MB memiliki mas’ul (pemimpin untuk anggota ikhwan) dan
mas’ulah (pemimpin untuk anggota akhwat). Masing-masing mas’ul (ah)
ini membawahi MS secara keseluruhan dan ada juga mas’ul(ah) yang
membawahi sayap-sayap dakwah yakni sayap tarbiyah (mengurusi
pengkaderan khusus untuk ikhwah seperti pemetaan liqoat, materi
liqoat, dll), sayap syiar (mengurusi syiar islam khususnya dalam
lembaga kerohanian formal dan menjaring kader baru), dan sayap sosial
& politik (mengurusi dakwah dalam bidang lembaga formal kampus yakni
BEM dan MPM).
Di lingkaran ke dua adalah majelis besar, anggotanya adalah ikhwah
yang sudah di kader juga dan tinggal menerima keputusan dari MS untuk
dilaksanakan. Jadi, MS ini adalah tink-tank dari seluruh kegiatan yang
terjadi di kampus. Apabila kader PKS duduk sebagai ketua BEM/Senat
atau MPM/BPM, maka semua kegiatannya harus mendapat ijin dari MS dan
memang biasanya berbagai agenda di BEM/Senat dan MPM/BPM ini dibuat
oleh MS.
Bagaimana sistem pengkaderan PKS itu sendiri? Bagaimana PKS mengubah
seorang menjadi kader yang militant? Jalan pertama adalah menguasai
Senat, BEM, BPM, dan MPM. Apabila lembaga formal ini sudah dikuasai
maka akan mudah untuk membuat kebijakan terutama pada masa penerimaan
mahasiswa baru.
Saat orientasi Mahasiswa baru biasanya mereka akan dibentuk kelompok
kecil (halaqah) dan ikhwah PKS akan berperan sebagai mentor. Kegiatan
ini akan berlanjut rutin selama masa perkuliahan di mana halaqah ini
akan berkumpul 1 minggu sekali. Dari sinilah biasanya akan terjaring
orang-orang yang kemudian akan menjadi ikhwah militan, bahkan orang
yang sebelumnya tidak pakai jilbab dan sangat gaul bisa menjadi
seorang akhwat yang sangat pemalu namun juga sangat militan.
Agenda utama kami adalah membentuk Manhaj Islamiyah di Indonesia
menuju Daulah Islamiyah (mirip dengan sistem Khilafah Islamiyah dari
HTI). Doktrin utama dalam sistem jamaah PKS yang juga menamakan
dirinya sebagai jamaah Ikhwanul Muslimin ini adalah “nahnu du’at qobla
kulli sya’I” dan “sami’na wa ata’na”. Dua doktrin inilah yang membuat
kami semua menjadi orang yang sangat loyal dan militan. Setiap
instruksi yang diberikan dari mas’ul(ah) ataupun murabbi(ah) kami akan
kami pasti patuhi meskipun kami tidak benar-benar paham tujuannya.
Seperti menyumbang, mengikuti demonstrasi, meskipun harus bolos
kuliah, dll.
Selama saya aktif di pergerakan ini, saya melihat banyak sekali
teman-teman saya yang berhenti menjadi Aktivis Dakwah Kampus (ADK).
Dulu saya merasa kasihan dengan mereka, karena yang saya tahu –
diberitahu oleh murabbi kami dan juga seringkali dibahas dalam taujih
atau tausiyah (semacam kultum) – bahwa dalam jalan dakwah ini selalu
akan ada orang-orang yang terjatuh di jalan dakwah, mereka adalah
orang-orang futur (berbalik ke belakang).
Orang-orang ini biasanya kami label sebagai anggota “basah” (barisan
sakit hati). Saya mempercayai semuanya sampai akhirnya saya pun merasa
tidak cocok lagi untuk berada di sana dan memutuskan untuk keluar dari
ADK padahal saya dulu sudah diproyeksikan sebagai ADK abadi (orang
yang akan menjadi aktivis dakwah kampus selamanya dengan cara menjadi
dosen atau karyawan tetap di kampus).
Ada beberapa alasan yang membuat saya mengambil keputusan untuk
keluar, antara lain:
1. Adanya ekslusivisme antara kami para ADK dengan orang-orang diluar
ADK. Kami para ADK adalah orang-orang khos (orang khusus) dan mereka
adalah adalah orang ‘amah (orang umum). Orang khos adalah orang yang
sudah mengikuti tarbiyah dan mengikuti liqo’at (semacam halaqah tapi
lebih khusus lagi) dan orang ‘amah adalah orang yang belum mengenal
tarbiyah.
Para ikhwah, terutama para ADK, tidak akan mau menikah dengan ‘amah
karena mereka dapat membuat orang khos seperti kami menjadi future,
bahkan bisa membuat kami terlempar dari jalan dakwah. Istilah khos dan
a’amah ini membuat saya merasa tidak natural dan tidaknmanusiawi dalam
menghadapi teman saya yang ‘amah.
Saya diajarkan bahwa mereka adalah mad’u (objek dakwah) saya. Jika
saya bisa menarik mereka ke dalam sistem kami apalagi bisa menjadi
ADK, maka kami akan mendapat pahala yang sangat besar. Saya merasa
menjadi berdagang dengan teman saya yang dulunya sebelum menjadi ADK
adalah sahabat saya. Saya merasa tidak memanusiakan teman saya dan
lebih memandang mereka sebagai objek dakwah.
2. Dalam liqo’at ataupun dauroh saya juga ada beberapa hal yang
membuat saya tidak sreg, seperti bahwa saya harus lebih mengutamakan
liqo’at daripada kepentingan orang tua dan keluarga saya. Bahkan saya
pernah diberitahu bahwa bila sudah ada panggilan liqo’at, mski orang
tua saya sakit dan harus menjaganya, maka saya harus tetap datang liqo
(entah mengapa selama beberapa tahun saya bisa menerima konsep yang
kurang manusiawi ini).
Hal lain adalah saya tidak boleh mengikuti kajian di luar liqo saya,
padahal setahu saya bahwa kebenaran itu tidak hanya milik liqo saya,
masih banyak sekali kebenaran di luar sana. Bahkan buku bacaan pun
diatur dimana ada banyak buku yang saya sangat berguna untuk menambah
wawasan keislaman saya seperti buku yang mengajarkan tentang hakikat
islam namun oleh murabbi saya dilarang. Untuk hal ini saya membangkang
karena seandainya islam itu memang benar rahmatan lil alamin maka
ilmunya pun pasti sangat luas dan tidak hanya monopoli orang-orang di
PKS semata.
Dan hal yang paling mengusik saya adalah selama saya mengaji di liqo
ataupun mengikuti taujih dan taushiyah dalam syuro ataupun
dauroh-dauroh (training) saya merasa lebih banyak diajarkan tentang
kebencian terhadap agama atau aliran lain seperti bagaimana kejamnya
kaum nashoro (nasrani) yang membantai saudara kami di Poso, yahudi
yang membantai saudara kami di Palestina, JIL yang memusuhi kami, NII
yang sesat, teman-teman Salafi yang mengganggu kami dengan Maulidnya, Ziarahnya , dst.
Sampai-sampai, akibat begitu terinternalisasinya hal tersebut, ketika
saya mengikuti tarbiyah universitas dan sedang makan siang, saya dan
teman-teman menganggap yang sedang kami makan dan telan itu adalah
orang-orang yahudi dan nashoro.
Doa-doa kami pun selalu secara khusus ketika qunut adalah untuk
mujahid-mujahid di Palestina dan Afganistan (kadang saya berpikir
kapan kita berdoa untuk pahlawan perjuangan di Indonesia yang telah
menghadiahkan kemerdekaan terhadap kita). Sejujurnya saya lebih
tersentuh dan bisa menangis tersedu-sedu ketika dibacakan ayat-ayat
seperti dalam surat Ar-Rahman yang menceritakan Cinta-Ilahi ketimbang
surah seperti Al-Qiyamah yang menceritakan azabNya.
Kebencian sangat bertentangan dengan hati nurani saya karena saya
sangat percaya dengan ayat yang mengatakan bahwa rahmat Allah SWT
lebih cepat dari murkaNya, yang artinya cinta Allah SWT seharusnya
dapat menghapus kemarahanNya terhadap umat manusia. Inilah sebabnya
mengapa di sini hati saya merasa sangat kering saat mengikuti tausiyah
dan taujih yang senantiasa bercerita tentang peperangan dan kebencian.
3. Semua ganjalan-ganjalan yang saya rasakan akhirnya meledak ketika
saya kemudian tahu dari sumber yang terpercaya dalam pemerintahan,
juga dari petinggi PKS sendiri, tentang agenda yang tidak pernah saya
ketahui sebelumnya dan pastinya juga tidak diketahui oleh orang-orang
se-level saya atau bahkan pun pengurus inti PKS.
Agenda utama PKS adalah menghancurkan budaya Indonesia melalui invasi
budaya Arab Saudi. Banyak sekali indikasi yang saya rasakan langsung
pada saat menjadi ADK seperti upaya kami untuk menghalang-halangi
acara seni, budaya, musik, dll. Hingga berbagai upaya kami agar bisa
memboikot mata kuliah ilmu budaya dasar (IBD). Saya ingat dulu, karena
saya begitu termakan doktrin bahwa mata kuliah IBD tidak berguna dan
bisa melemahkan iman saya seringkali membolos kalau ada latihan menari
sampai saya sempat dibenci teman-teman saya.
Kembali kepada agenda PKS ini sebagai perpanjangan tangan dari
Kerajaan Saudi tujuan utamanya adalah agar kekuasaan Arab bisa
mencapai indonesia mengingat satu-satunya sumber devisa Arab adalah
minyak yang diperkirakan akan habis pada tahun 2050 dan melalui jamaah
haji.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya sumber daya alam dan
merupakan umat muslim terbesar di dunia. Bahkan jika seluruh umat
muslim di timur tengah disatukan, umat muslim Indonesia masih jauh
lebih banyak. Untuk itu, agar dapat bertahan secara ekonomi, maka Arab
Saudi harus bisa merebut Indonesia dan cara yang paling jitu adalah
melalui invasi kebudayaan.
Islam dibuat menjadi satu dengan kebudayaan Arab, sehingga budaya Arab
akan dianggap Islam oleh masyarakat Indonesia yang relatif masih
kurang terdidik dan secara emosional masih sangat fanatik terhadap agama.
Ketika kebudayaan lokal sudah bisa dihilangkan dan kebudayaan Arab
yang disamarkan sebagai Islam dapat berkuasa, maka orang-orang akan
menjadi begitu fanatik buta bahkan fundamentalis dan tidak bisa lagi
mengapresiasi agama lain dan budaya lokal. Lalu, bila kebudayaan
Nusantara sudah sampai dianggap musyrik atau bid’ah, maka saat itulah
NKRI akan bubar. Orang-orang yang pulaunya dihuni oleh mayoritas non
muslim atau yang masih memegang budaya lokal di indonesia akan meminta
merdeka. Pulau-pulau di Indonesia akan terpecah belah dan pada saat
itulah orang-orang ini akan bagi-bagi “kue”.
Peta rencanaya adalah bagian pulau di Indonesia yang mayoritas Islam
akan dikuasai oleh Arab. Sedangkan daerah yang penduduknya mayoritas
kristen akan dikuasai oleh Amerika. Lalu, daerah-daerha yang mayoritas
penduduknya beragama Hindu, Buddha, Animisme, dll., akan dikuasai oleh
Cina.
Tidak banyak orang PKS yang tahu soal ini, hanya segelintir saja yang
memahaminya. Mereka menduduki posisi-posisi strategis dalam
pemerintahan agar dapat lebih memudahkan agendanya. Sentimen keagamaan
terus dipakai untuk meraih simpati masyarakat. Sehingga berbagai
produk kebijakan seperti Perda Syariat, UU APP, dll. yang rata-rata
hanya sekedar mengurus masalah cara berpakaian semata akan dengan
bangganya diterima oleh masyarakat muslim yang naif sebagai
keberhasilan Islam. Masyarakat kita lupa bahwa sampai saat ini PKS
belum menghasilkan produk yang dapat memajukan ekonomi, menyelesaikan
permasalahan kesehatan, pendidikan, pencegahan bencana alam, korupsi,
trafficking, tayangan TV yang semakin memperbodoh masyarakat, dan
permasalahan lain yang lebih riil dan sangat dibutuhkan oleh
masyarakat kita ketimbang sekedar mengatur cara orang dewasa
berpakaian dan berperilaku.

(penghargaan dari Arab yang salah alamat….atas jasa apa?????)
Jangan terburu-buru apriori dan menganggap tulisan mengenai pengalaman
saya ini adalah black campaign. Renungkan dengan hati nurani yang
dalam. Tidak ada kepentingan saya selain hanya menyampaikan kebenaran.
Saya tahu resiko apa yang ada di hadapan saya dan siapa yang saya
hadapi. Tapi saya lebih takut menjadi bagian dari orang yang zalim,
karena tahu kebenaran, namun tidak bersuara. Rasa cinta saya bagi
negeri yang sudah memberi saya kehidupan ini menutupi rasa takut saya.
Saya yakin siapa yang berjalan dalam kebenaran maka kebenaran akan
melindunginya.
Buat rekan saya, murabbi saya, sahabat-sahabat saya dulu sesama
ikhwah, saya mencintai kalian semua dan akan terus mencintai kalian.
Saya berharap, persaudaraan kita tetap terjalin karena bukanlah partai
atau agama yang mempersaudarakan kita, tapi karena kita satu umat
manusia, anak cucu Adam. Kalau bahasa teman saya, kita menjadi saudara
karena kita menghirup udara yang sama, makanya kita disebut
“sa-udara”.Semoga pengalaman saya ini dapat menjadi bahan renungan
para jamaah “fesbukiyah” dalam menentukan pilihan pemimpin yang akan
membawa kapal Indonesia menuju masyarakat yang bahagia, makmur dan
sentosa, yang memiliki jati diri dan menghargai kebudayaan nusantara.
Wallahu A’lam Bis-Shawab Wallahul Musta’an.
NASIBAH BIN KA’AB MUJAHIDAH YANG DIRINDUKAN SURGA
Nasibah bin Ka’ab adalah putra dari
Abdulloh bin Kaab yang bergelar Ummu Umaroh , Beliau sosok wanita
pertama yang mengangkat senjata berperang bersama Rosululloh Saw dalam
perang UHUD yang telah menewaskan ribuan Sahabat – sahabat Rosululloh
saw termasuk keluarga Nasibah bin Ka’ab yang semuanya gugur ikut
berperang mendampingi Rosululloh saw. Ketika kaum Muslimin yang dipimpin
Rosululloh saw berperang di Bukit UHUD , kala itu Nasibah bin Ka’ab
sedang berada di rumah dan berkumpul dengan anggota keluarganya. Nasibah
mendengar Teriakan riuh dan gema Takbir ‘Alloh huakkbar”, dan Nasibah
memberitahu suaminya “Sa’id ” bahwa Rosululloh SAW dan pasukannya
sedang bertempur di bukit UHUD. Seketika itu bangkitlah Sa’id dan
menyuruh istrinya mempersiapkan Kuda dan senjata untuk ikut bergabung
dengan rosululloh berperang melawan tentara kafir. Bawalah Pedang ini
dan jangan Pulang sampai kau memperoleh kemenangan” kata Nasibah memberi
semangat suaminya yang akan berperang. Ditatap wajah istrinya dengan
penuh Cinta berangkatlah Sa’id dan bergabung dengan Rosululloh saw dan
Rosulpun menatap Said dengan senyuman.

Dengan gagah Said bertempur dengan
pasukan kafir hingga akhirnya Said gugur ditebas pedang oleh tentara
kafir. Lalu Rosululloh mengutus Sahabat untuk menemui istri Sa’id
dirumah bahwa suaminya telah gugur. Berangkatlah utusan tersebut untuk
menemui Nasibah bin Kaab istri Sa’id di rumah. “Assalamualaikum ” Wahai
Nasibah ada Salam dari Rosululloh dan Suamimu Said telah gugur ” ,kata
Utusan Rosululloh .” Innalillahi wa inna ilahi roji’un , alhamdulillah
suamiku telah memperoleh kemenangan , lihatlah Wahai kedua anakku ,
Ayahmu telah memperoleh kemenangan , dia telah menjadi Syahid, Ibu
menangis bukan karena sedih kehilangan Ayahmu Nak….tapi ibu sedih karena
tidak ada yang menggantikan ayahmu untuk berjuang bersama Rosululloh .
Bangkitlah Amar putra tertua Nasibah bin Kaab , Wahai ibu biar aku yang
menggantikan posisi ayah untuk berjuang bersama Nabi Muhammad saw .
Alhamdulillah pergilah Nak….jangan kau biarkan Rosulullloh terluka.
Berangkatlah Amar bin Said bersama utusan Rosululloh dan menghadap
Rosululloh SAW. Wahai Rosululloh Saya Amar putra Said akan bergabung
dengan mu membela agama Alloh. Rasululloh saw memeluknya dengan haru”
Engkau pemuda islam sejati dan Alloh memberkatimu. Bertempurlah Amar bin
Said dengan gagahnya menghalau pasukan kafir. Hingga akhirnya Amar
gugur sebagai Syahid. Datanglah utusan kembali menemui Nasibah bin
Ka’ab dan mengabarkan berita gugurnya Amar putra tertua Nasibah.
Meneteslah air mata Nasibah mendengar berita tersebut, melihat hal itu
Ututsan Rosululloh mencoba menghiburnya . Namun Nasibah dengan Tegar
mengatakan “Aku menangis bukan karena kehilangan putraku Amar , tapi
siapa lagi yang aku utus untuk membantu Rosululloh saw berperang,
sedangkan putra keduaku Saad masih terlalu remaja untuk ikut berperang
melawan pasukan kafir ” Tiba tiba Saad putra kedua Nasibah bangkit’
Wahai ibu biar aku masih remaja izinkan aku juga membantu Rosulullloh
dan akan aku buktikan bahwa aku mampu berperang seperti Ayah dan
kakakku. Mendengar hal itu bukan main senangnya Nasibah bin Kaab,
Alhamdulillah berangkatlah nak sampaikan salam ku untuk Rosululloh .
Walaupun masih remaja namun kemampuan Saad untuk bertempur sangat luar
biasa, banyak pasukan kafir yang tewas ditangan Saad. Bak singa mengamuk
Saad mempora porandakan pertahanan pasukan kafir, hingga akhirnya
sebilah anak panah menembus jantungnya dan gugurlah Saad dengan senyum
kemenangan. Dan rosulullloh pun kembali mengutus sahabatnya untuk
menyampaikan gugurnya Saad kerumah Nasibah . Wahai sahabat Rosul aku
sudah tidak punya siapa siapa lagi , hanya tubuh renta ini yang aku
miliki maka bawalah aku menemui Rosululoh untuk ikut berperang
dengannya dengan lantang Nasibah mengutarakan Niatnya untuk berperang
bersama Rosululloh. Menghadaplah Nasibah menemui Rosululloh untuk ikut
angkat senjata bersamanya.” Wahai Nasibah belum waktunya perempuan untuk
angkat senjata kata Rosululloh, untuk itu kau Rawatlah para prajurit
yang terluka karena pahalanya sama dengan orang yang berperang.
Nasibah turut berjuang bersama pasukan
muslimin dalam perang Uhud. Nasibah hanya membawa kantong air untuk
memberi minum para pejuang serta perban untuk membalut luka mereka.
Namun saat Nasibah melihat kemenangan kaum muslimin yang telah
digenggam tiba tiba lepas karena banyak pasukan yang tidak menaati
rasullulloh,Pasukan Rasululloh meninggalkan Bukit Uhud dan beberapa
mereka mengumpulkan harta rampasan Perang dan Nasibah melihat orang
orang meninggalkan rasululloh, maka Nasibahpun pun maju untuk
membentengi rasullulloh dari serangan orang- orang kafir kafir. Ia
berjuang begitu gigih demi melindungi Rosululloh SAW, dengan sebilah
pedang Nasibah ikut berperang melindungi Rosululloh . Orang orang yang
tadinya meninggalkan rosululloh tercengang ketika Rosulullloh di serang
oleh pasukan kafir. Keadaan semakin kacau pasukan Rosululloh banyak
yang gugur. Tangan Kanan Nasibah putus terhempas pedang kaum Kafir,
namun tak mematahkan semangatnya untuk tetap berjuang membela agama
Alloh. Dengan lengan yang putus Nasibah mencari Rosululloh dan merasa
khawatir akan keselamatan Rosululloh dan hatinya galau takut Rosululloh
Saw terluka, dan tiba tiba Pedang kaum kafir menebas lehernya robohlah
tubuh Nasibah ketanah . dan seketika itu pula langit menjadi Gelap dan
mendung . kedua pasukan yang saling bertempur terperangah melihat
kejadian tersebut. Rasululloh saw pun bersabda” Kalian lihat langit
tiba tiba mendung? itu adalah bayangan ribuan malaikat yang menyambut
kedatangan arwah Nasibah Syahidah yang perkasa”. Subhahanalloh
KH.ZAINUDDIN BIN ABDUL MADJID ( SOSOK ULAMA KARISMATIK DARI LOMBOK)

Beliau adalah sosok ulama karismatik yang
berasal dari Indonesia bagian timur. Kedalaman ilmu yang dimilikinya
menjadikannya beliau sosok ulama yang cukup di segani dan termasyhur
serta menjadi kebanggaan indonesia bahkan dunia. Ulama Ahli Hadist
Mekkah Habib Muhammad Alwi al maliki bahkan pernah mengatakan ” Tidak
ada para ulama dan Pelajar di Mekkah yang tidak mengenal Syech
Zainuddin , beliau adalah ulama besar yang memiliki segudang ilmu bukan
hanya milik bangsa Indonesia tapi milik umat islam sedunia. Ucapan Habib
Muhamad alwi almaliki tersebut bukan tanpa alasan. Sosok Zainuddin bin
Abdul madjid sudah terkenal memiliki kecerdasan yang luar biasa sejak
usia remaja. Para guru-gurunya pun mengakui kelebihan yang dimiliki oleh
Zainuudin.
Ulama asal Lombok ini terkenal dengan
sebutan Tuang Guru Zainuddin bin Abdul Madjid Al amfani Al Fancuri,
Lahir di Desa Pancor lombok timur tangal 11 may 1906. Ayah beliau KH.
Abdul Madjid seorang ulama dan pejuang yang cukup di segani di lombok .
Menjelang kelahiran Putranya , Ayahnya bermimpi didatangi Waliyulloh
dari Tarim Hadro maut , dalam mimpi tersebut di beri pesan agar anaknya
di beri Nama ”Saqqap” yang artinya “Orang yang memperbaiki atap ”
Orang Indonesia menyebutnya “assegap”dan secara kebetulan Waliyulloh
tersebut bernama “Saqqop”. Sejak kecil Zainuddin dipanggil dengan dialek
sasak dengan sebutan “Segep” atau “gep”. Setelah Menunaikan Ibadah Haji
baru Namanya di ganti dengan Haji Zainuudin bin Abdul Madjid.
Sejak kecil Tuan Guru ZAinuddin belajar
kepada ayahnya dan ulama ulama di Lombok. Menginjak usia Remaja Tuan
Guru Zainuddin di kirim ayahnya untuk belajar di Mekkah . Kecerdasan
yang dimilki Tuan Guru Zainuddin mampu menyerap ilmu-ilmu yang di
berikan gurunya. Diantara guru -guru beliau di Mekkah adalah Syech Hasan
Muhamad Al masysyat, Al alamah Syech Salim rahmatulloh dan lain-lain.
Kejeniusan Tuan Guru Zainuddin sangat di kagumi oleh guru guru beliau .
Bahkan ketika masuk di Madrasah Al-Shaulatiyah sebagaimana lazimnya
setiap Pelajar yang akan belajar di sana harus melalui Tes , dan yang
memberikan Tes tersebut adalah Direktur Al shaulatiyyah sendiri Al
alamah Syaikh Salim Rahmatullah dan Syaikh Hasan Muhammad Al-Masysyath.
Dan Hasilnyapun sungguh mencengangkan, Tuan Guru Zainuddin lulus tes dan
ditempatkan langsung di Tingkat Tiga. Namun dengan kerendahan hatinya
Tuan Guru Zainuddin meminta agar dirinya masuk ke tingkat 2 saja dengan
alasan untuk memperdalam ilmu Nahwu Shorop. Dengan demikian akhirnya
Zainuddin belajar di Madrasah Al shaulatiyyah langsung ke tingkat 2.
Tuan guru Zainuddin tak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan
kepadanya untuk belajar dengan sungguh sungguh. Dengan di temani oleh
ibunya selama di Mekkah , Tuan Guru Zainuddin selalu minta Ridho dan
do’a dari ibunya demi kesuksesannya dalam belajar. Dan terbukti Tuan
guru Zainuddin lulus dengan predikat “Mumtaz” ( camlaude). Sebagai
penghargan atas prestasinya Direktur Madrasah Al-Shaulatiyah Syaikh
Salim Rahmatullah mengundang Ahli Kaligrafi terbaik di Mekkah untuk
menulis Ijazah Tuan guru Zainuddin, bahkan Beliau mengatakan bahwa
“Madrasah Al shaulatiyah tidak perlu memiliki murid banyak , cukup satu
orang saja asalkan memilki prestasi dan berkualitas seperti ZAinuddin”.
Prestasi yang didapat oleh Tuan guru Zainuddin bukan tanpa pengorbanan,
Ibunda yang selalu mendampingi dan mendo’kannya telah meninggal dunia di
Mekkah.
Hampir 13 tahun Ta’lim di Mekah Tuan Haji
Zainuddin kembali ketanah air. Suasana konflik di tanah air dengan
Belanda , telah membangkitkan semangat beliau untuk berdakwah dan
melakukan perlawanan terhadap penjajah. Beliau melakukan dakwah ke
berbagai plosok daerah dan terkenal dengan sebutan “Guru Bajang” . Tahun
1934 Tuan Guru Haji Zainuddin mendirikan Pesantren bernama “Al
mujahidin” yang merupakan Cikal bakal berdirinya “Nahdlatul Wathon” yang
di didirikan tgl 22 Agustus 1937 . Pembawaanya yang berwibawa dan
keluasan ilmu yang mendalam menjadikan beliau sosok ulama yang menjadi
panutan dan rujukan para ulama , Sikapnya yang sederhana tak menunjukan
bahwa beliau seorang Ulama. Selalu mendengar keluh kesah warganya dan
mencoba di carikan jalan keluarnya. Maka beliau begitu sangat di cintai
murid dan warganya. Perkembangan Nahdlatul Wathon sangat pesat sampai
saat ini telah memilki hampir 1000 cabang di seluruh nusantara ,
perkembangan tersebut tak lepas dari peran para muridnya yang membuka
cabang di daerah tinggalnya masing masing.

Tuan Guru Haji Zainuddin juga aktif menulis , diantara karya tulis beliau adalah
1. Risalah al-Tauhid
2. Sullam al-Hija’3. Syarah Safinah al-Najah
4. Nahdlah al-Zainiyyah
5. Al-Tuhfah al-Ampananiyah
6. Al-Fawakih al-Nahdliyyah
7. Mi’raj al-Sibyan ila Samaim al-Bayan
8. Anfat ‘Ala Tarikah al-Tsaniyah
9. Hizib Nahdlatul Wathan
10. Hizib Nahdlatul Banat
11. Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan
12. Batu Ngumpal Anak Nunggal
13. Tarekat Batu Ngumpal
14. Wasiat Renungan Masa I
15. Wasiat Renungan Masa II
16. Ta’sis NWDI
17. Imamuna al-Syafi’i
18. Mi’raj al-Sibyan
19. Siraj a-Qulub fi Da’iyat ‘Alamat al-Guyub
Kitab Atuhfat al anfaniyyah merupakan karya beliau yang menjadi Rujukan dan referensi para ulama di Mekkah dalam memecahkan Masalah Hukum waris . ( bersambung)